32. Misi selesai.

13.2K 1.1K 16
                                    

Alisya berhambur kedalam pelukan Kay membenamkan wajahnya di dada bidang Kay, ia merindukan pria ini, ia hirup dalam dalam baunya sembari terisak.

"Udah...tenang ya, jangan nangis.. kan aku udah disini" ujar Kay sambil mengelus lembut kepala Alisya yang tertutup mukena itu.

"Hiks..aku takut, kakak kok lama banget datang nya?" Alisya mendongak kan kepalanya menatap Kay dengan bengis.

"....gausah takut, kamu itu harus berani" Kay terkekeh melihat mata Alisya.

Alisya melihat setiap inci wajah Kay, penuh keringat, rambut berantakan, pelipis lembam, sudut bibir berdarah, Alisya tau pasti Kay baru saja baku hantam dengan Raven.

"Aku rindu" celetuk Alisya tiba tiba membuat Kay terkekeh.

"Aku tau, tapi kita rindu rinduan nya nanti ya dirumah, sekarang kita keluar dari sini dulu" Kay menggenggam tangan Alisya.

"Eee..ee tunggu dulu, ini mukenanya buka dulu" Alisya dengan cekatan membuka mukenanya.

"Dah, ayok" Kay menarik tangan Alisya dan membawanya keluar kastil, diikuti dengan teman temannya.


🌳🌳🌳

"mulus ya" celetuk Aron yang sedang mengemudi.

"apanya?" tanya Bagas yang duduk disampingnya.

"ya misi nya, apa lagi" jawab Aron.

"oh..kirain"

"kirain apa?"

"kirain, pantatnya Bagas yang mulus" celetuk Saga yang duduk disamping Kayden.

"pala lu, kalo ngomong jangan sembarangan, gak ada itu" balas Bagas menatap Saga bengis.

"hus, cewek gw lagi tidur jangan berisik" peringat Kay pada mereka berdua yang baru saja akan adu mulut jika saja Kay tidak menengahi.

"tau ni onta dua, gak bisa akur lu ya" sambung Rava yang duduk paling belakang.

"ya maap" sambung Saga sembari mencibir ke arah Bagas. Lalu setelah itu hening kembali, mereka masing masing sedang menghilangkan lelah karena sempat bertarung langsung dengan anak buah Raven.

Rava contohnya, lengan kanannya terkena sayatan belati, beruntung tidak terlalu dalam.

Juga Aron yang nyaris terkena peluru, jantung nya akan benar benar berhenti berdetak jika saja ia tidak mengelak.

"Va, lo oke?" tanya Kay pada Rava.

"oke kok, masih bisa gw tahan. Kecil ini" jawab Rava yang berada dibelakang.

"udah nyampe Kay" Aron menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Kay yang dulu.

"lo disini, udah diberesin emang?" tanya Saga yang bertanya tentang rumah Kay yang sebelumnya diporak poranda kan.

"udah beres, gerbang nya masih belum diperbaiki, Gas, turun bentar ya bukain gerbangnya" ucap Kay yang memasang senyum nya.

"lah, gerbang lo kan terbuka otomatis?"

"gerbangnya rusak Bagas, belum diperbaiki" Rava geram melihat temannya yang satu ini.

"emang rumah lo dihancurin separah itu?"

"iya" jawab Kay sekenanya.

"serius?"

"iya buduh, dia musti beli perabotan baru, karena perabotan rumahnya dihancurin"

"tru..."

"banyak nanya lo ya, mending sekarang lo turun, trus bukain gerbangnya, gw gerah nih" geram Rava yang ada sibelakang

Young Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang