38. Sesuatu.

21.1K 1.2K 72
                                    

Happy reading🍂.

------

Klotak...klotak..klotak..

Suara langkah kaki itu berhenti tepat didepan sebuah pintu megah bak kepunyaan seorang Raja. Tangannya mendorong pintu hingga terbuka dan kembali melangkah mendekati seseorang disana.

"Bagaimana, apa kau tertarik?" tanya seseorang yang sedang duduk dikursi kebesarannya.

"Tentu saja, dia adalah milik ku, aku yang lebih dulu mengenalnya," jawab wanita itu.

"Huh, bukan kah kau tidak pernah berbicara dengannya bahkan untuk sekedar bertegur sapa, kenapa kau cukup berani sekarang, wanita culun ah..jalang?" ejek pria tampan itu pada wanita yang berada dua meter didepan mejanya.

"Shut up !" bentak wanita itu. "Apa kau memata-matai satu dunia, aku yang sekarang tidak lagi pengecut seperti dulu!" lanjut nya.

Pria itu hanya mengedikan bahunya. "Yaah...tentu saja, apa yang harus ditakut kan oleh gadis yang sudah berulang kali masuk ke dalam kandang hidung belang, bukan?" ucapnya sembari memberikan seperempat senyum, pria ini sangat pandai membuat orang lain malu.

"Huh tidak usah mengejek ku, gadis mu ah salah dia bukan lagi seorang gadis..., dia suda-

Dorr...

Belum sempat wanita itu menyelesaikan ucapannya, sebuah peluru sudah melayang kearahnya dan menggores sedikit pipinya.

" shut your fuc**ng down, kau tetap lebih rendah dari pada dia!" bentak si pria.

"Bersyukurlah karena aku tidak menembak organ vital mu, keluar dari ruangan ku!" sambung si pria, ia benar benar marah sekarang. Ia tidak terima jika seseorang yang ia cintai direndah kan oleh orang lain.

"Heh..tuan, sebelum keluar dari sini aku ingin bertanya, mengapa tidak kita lakukan sekarang saja?" tanya si wanita.

"Tidak, rencana ini akan kita jalankan setelah lima tahun mendatang"

🌳🌳🌳

Sniff..

Kayden memuyu matanya yang berair dan kembali meletakan dan memegang tisu dibawah hidungnya.

"Laper," adu Kay pada Alisya yang sedang mengotak atik dapurnya.

"Iya ini udah," Alisya menyodorkan sepiring nasi goreng diatas meja di depan Kay.

"Dimakan," ucap Alisya sembari menarik kursi untuk ia duduki.

Kay menyuap nasi goreng itu kedalam mulutnya sambil sesekali menyapu hidungnya yang berair dengan tisu.

"Kakak lagi UN ya?" tanya Alisya yang diangguki oleh Kay.

"Bisa?" tanya Alisya lagi dan Kay mengangguk lagi sembari menyuap kembali makanan kedalam mulutnya.

"Kakak kok cuma ngangguk jawab lah?" tanya Alisya yang dibalas gelengan oleh Kay.

"Angguk angguk geleng geleng, ah dah kayak lagu aja, jawab atuh jangan dicuekin," rengek Alisya yang berhasil membuat Kay yang sedang mengunyah menatapnya.

"Sakit kepala, gak mood ngomong," jawab Kay setelahnya dan kembali makan.

Alisya mengerucutkan bibirnya dan meraih obat Kayden yang ada diatas meja lalu membukanya satu persatu.
"Nih, minum obatnya aku selipin obat mood ngomong disini," Alisya menyodorkan obat obatan itu pada Kay.

Young Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang