39. Kelulusan.

16.9K 1.1K 117
                                    

Seminggu sudah mereka mengikuti UNBK dan sekarang adalah hari minggu, mereka berencana mengadakan piknik kecil- kecilan di pekarangan rumah Kay, tepatnya di taman.

"Yang cewek cewek belum datang?" tanya Kay yang baru saja turun dari lantai dua dengan Senja yang ada didalam gendongannya.

"Belum, si Rava ama Elisa juga belum," jawab Saga yang sedang mengetik sesuatu diponselnya.

"Halo Senja," Bagas mengambil alih Senja dari gendongan Kayden dan kembali ketempat duduknya dengan Senja yang ada dalam gendongannya.

"Gw mau lamar Liana," Aron tiba tiba berceletuk.

"Apa?!" tanya mereka bertiga kompak hingga membuat Senja sedikit terkejut dan menangis.

"Hueee ..." tangis Senja yang ada dalam gendongan Bagas. Bagas dengan segera memberikan Senja pada Kayden untuk ditenangkan oleh ayahnya itu.

"Huss ... udah udah gak apa apa ya," ucap Kayden pada bayi kecilnya.

"Makanya kalian jangan teriak teriak, kaget kan anak orang!" ketus Aron yang tadinya juga sempat kaget.

"Lagian elu, kalo ngomong suka ngada ngada!" ketus Saga sambil memukul paha Aron.

"Akh ... sakit gila!"

"Lu ciusan mau nge lamar anak orang?" tanya Bagas penasaran.

"Iya, di acara pesta perpisahan. Kan adek kelas juga datang tuh, untuk meramaikan. Nah, ntar disitu gw mau ngelamar Liana," jawab Aron serius.

"Lu sok sok an mau ngelamar adek gw. Liana kan masih SMA lu kuliah,gimana?" tanya Kay yang sedang berjalan mondar mandir sembari menepuk nepuk pelan punggung Senja.

"Tunangan bro, ga nikah," jawab Aron lagi.

"Btw, gw juga mau lamar Lusi. Kok samaan ya eheq," celetuk Saga yang sedang memasukan snak kedalam mulutnya.

"Ha, seriusan?" tanya Bagas kembali terkejut.

"Iya lah," jawab Saga mantap.

"Lah kok gitu si, guys. Gw belum nemu lagi, plis lah di undur dulu huee masa cuma gw yang jomblo, gw kan juga pengen!" rengek Bagas. Semua temannya sudah memiliki pasangan masing masing dan hanya dirinya saja yang belum.

"Yee, itu si derita lu jahaha," ejek Saga.

"Niat baik itu harus disegerakan, tadinya gw juga mau nikah, tapi Liana masih sekolah," ucap Aron ikut menimpali.

"Jangan buru buru," ucap Kay sembari memberikan senyuman kaku.

"Belum dapat restu," celetuk Saga sembari menepuk pundak Aron.

"Assalamualaikum," tiba tiba dari balik pintu utama terlihat Rava dan juga Elisa yang memasuki rumah dengan Rava yang menggendong seorang bayi.

Mereka yang ada didalam ruangan sempat mengira bahwa yang ada didalam gendongan Rava adalah adiknya.

"Adek lo Rav?" tanya Aron saat Rava sudah duduk disalah satu sofa disana bersama Elisa.

"Bukan, anak gw," jawab Rava santai sembari memberikan bayi yang ada didalam gendongannya pada Elisa.

"Icha mana Kay?" tanya Elisa.

"Ada di lantai atas lagi bantuin Liana tadi milihin baju, naik aja kalo mau kesana," jawab Kayden yang diangguki oleh Elisa. Elisa berjalan mendekati lift dan memasukinya.

"Nih guys," Rava meletakan sebuah undangan diatas meja yang menarik perhatian teman temannya.

"Apaan tuh?" tanya mereka berempat dengan kompak.

Young Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang