Pagi ini Senja tidak terlihat seperti biasanya, tidak ada lagi teriakannya saat ia sudah ingin telat, tidak ada cerewetnya saat sarapan.
"Lia Lio, Senja pergi dulu ya dadah," ujar Senja pada kedua adiknya duduk dikursi khusus milik mereka.
"Papa," panggil Senja dengan tampang polos.
"Iya ini udah," Kay melirik Alisya bertanya ada apa dengan Senja, Alisya menjawab dengan gelengan kepala.
"Senja kenapa sayang? Gak enak badan?" Alisya mendekati Senja dan menempelkan punggung tangannya ke jidat Senja
"Enggak, Senja oke ma," jawab Senja.
"Yaudah kami berangkat dulu, dah sayang." Pamit Kay sembari mencium pucuk kepala istrinya.
"Oke hati-hati," ucap Alisya.
"Oh iya!" Alisya kelupaan sesuatu. Ia keluar rumah berharap Kay belum menjalankan mobilnya dan benar saja Kay baru saja memasuki mobil belum menjalankannya
"Sayang, nanti aku kerumah ummi sama anak-anak ya," ucap Alisya yang berdiri di teras depan.
"Iya, nanti aku jemput. Aku pergi dulu ya?"
"Oke, hati-hati sayang-sayangku," ucap Alisya.
Mobil Kayden berjalan menjauh dari rumah. Senja melihat-lihat pohon pohon yang berbentuk unik di depan rumahnya, ia sempat berpikir pengurus kebun pasti sangat lelah membentuknya.
"Papa, Senja mau taman bermain disana," Senja menunjuk lokasi di dekat pepohonan dan beberapa bunga disana.
"Taman bermain, untuk apa?" tanya Kay. Kay tentu saja akan memberikan apa yang dipinta oleh Senja tetapi tidak ingin langsung mengiyakan permintaan Senja. Kay takut Senja akan menjadi anak yang manja kelak.
"Biar rumah kita gak kayak rumah tinggal. Ga ada keramaian disini Senja sama Lia Lio selalu main di dalam rumah. Biar Senja gak bosen pas mama duduk-duduk ditaman mending papa bikin taman bermain disana biar Senja gak main didaları terus, biar Senja bisa ajak anak-anak tetangga buat main di sini," jelas Senja.
"Lumayan kan, punya temen," sambung Senja.
"Oke" Jawab Kay bertepatan dengan mobil yang keluar dari kediamannya.
Di dalam mobil, Senja kembali diam membuat Kay semakin heran.
"Kenapa kamu gak ngomong kayak biasanya?" tanya Kay.
"Papakan gak suka Senja banyak omong," jawab Senja.
"Kata siapa?" tanya Kay.
"Papa sering bilang Senja gak sopan terus banyak omong, itu artinya papa gak suka Senje kayak gitukan? Senja gak mau papa gak suka sama Senja. Maafin senja udah lakuio kesalahan," jelas Senja sembari menunduk.
Kay tersadar, jadi karena itu Senja diam dari tadi.
"Kesalahan?" tanya Kay.
"Kemarin katanya Senja kesalahan itu artinya Senja salahkan pa?" tanya Senja polos
Kay menghentikan mobilnya. Ia fokus melihat putra pertamanya ını, Kay menangkup wajah mungil senja.
"Senja bukan kesalahan sama sekali enggak. Senja itu takdir, Senja gak salah sama sekali. Buat apa yang bikin Senja senang, Senja boleh ngerocos terus, Senja boleh beradu argumen sama Papa, Senja boleh ngapain aja asal masih dibatas wajar," jelas Kay.
"Ingat ya, Senja bukan kesalahan tapi takdir," Kay meyakinkan Senja lalu memeluk Senja.
"Senja itu anak yang ceria dan periang juga pintar kan bahkan jenius," sambung Kay lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom
General FictionHarap bersabar ya untuk beberapa part yang hilang, penulis sedang merevisi ulang semuanya 🌻🌻 karena sebuah kecelakan yang tidak disengaja terjadi di pesta ulang tahun. Alisya kehilangan sesuatu yang sangat ia jaga-jaga dari dulu. siapa sangka kece...