Saat Yoongi dan kakak-beradik Jung turun, Tuan Jung sudah ada di meja. Ia seorang pria paruh baya yang sangat tampan dan ceria. Yoongi berkenalan dengannya dan Tuan Jung menepuk bahu Yoongi dengan akrab. Sungguh... Makan malam dengan keluarga ini terasa sangat menyenangkan.
Dan Dawon adalah mood-maker yang membuat mereka semua tertawa dengan lelucon konyolnya.
"Iya. Jadi si bodoh Hoseokie ini meninggalkan motornya dalam keadaan kunci yang masih terpasang! Konyol kan! Begitu motornya hilang, bingung... Hahaha"
"Astaga, Seoki... Lebih baik kau kemana-mana naik mobil pake supir aja... Oke" Ayahnya geleng-geleng kepala.
"Apa? Pake supir? Daaddd... Memangnya aku anak kecil kemana-mana pakai sopir?" Hoseok cemberut. Tangannya terulur meraih kue mochi terakhir yang ada di meja. Di saat yang sama Yoongi juga mengulurkan tangannya hingga akhirnya tak sengaja tangan Yoongi menyentuh tangan Hoseok.
"Sorry" Cicit Yoongi sambil menarik kembali tangannya. Hoseok menoleh padanya dan sedikit tersenyum membuat semburat merah menjalar dari pipi hingga ke ujung telinga Yoongi. Untunglah tak ada yang menyadarinya karena Nyonya Jung dan Dawon terlalu sibuk tertawa pada lelucon ayah Hoseok.
"Aku ga suka naik mobil. Aku mau beli lagi motor yang lebih bagus" Bibir Hoseok mem-pout manis sekali.
"Pake duit sendiri" Balas sang ibu savage.
"Iyaaa. Pake duit sendiri. Astaga. Tapi kalau kurang... Mom, dad, sama nuna tambahin yaaa hehehe" Ucap Hoseok manja membuat Dawon memukul bahunya dan ber-huuu meledeknya.
"Bukannya kau sudah jadi model terkenal sekarang?" Ejek Dawon.
"Masa beli motor aja masih minta. Hhh. Oh ya Yoongi kau kerja di perusahaan pembuat iklan kan? Tolonglah kasih kerjaan sama adikku" Dawon menoleh pada Yoongi yang dari tadi hanya senyam-senyum sendiri.
"I... Iya boleh. Kebetulan memang ada klien yang sedang mencari talent... Untuk iklan mobil" Terang Yoongi ringan membuat keluarga Jung kembali meledak tertawa.
"Astaga. Sungguh ironis. Jadi bintang iklan mobil buat beli motor! Wkwkwk... Loh memang bintang iklannya ga dikasih mobil satu unit gratis gitu Yoon? Dawon dulu pernah jadi bintang iklan smartphone dan diberi satu unit gratis iya kan sayang?" Tanya Nyonya Jung. Dawon mengangguk.
Yoongi meminum es jeruknya sebelum menjawab,
"Iya tante. Kalau iklan handphone pasti dikasih unit nya. Tapi kalau mobil... Nggak. Hehe. Hanya bayaran berupa uang cash saja.... " Yoongi menerangkan.
"Besok datang saja ke kantor, jika memang kau serius mau ikut casting, nanti aku sharelock alamat kantorku" Yoongi menoleh pada Hoseok yang mengangguk pelan.
"Bolehlah" Ucapnya sambil mengangkat bahu.
.
.
"Kapan-kapan mampir lagi ya sayang" Nyonya Jung memeluk Yoongi hangat ketika Yoongi pamitan setelah makan malam yang menyenangkan itu.
"Iya tante"
"Anggap saja rumah sendiri"
"Siap tante"
Yoongi melambai dan pamitan pada Dawon dan ibunya yang mengantarnya sampai pintu.
Brrrmmm
Perlahan mobil Yoongi meninggalkan rumah keluarga Jung membelah kota Seoul yang dingin.
.
.Yoongi berhenti di lampu merah dengan hati-hati karena ia tak ingin menabrak orang lagi kayak kemaren. Hujan mulai turun rintik-rintik membuat suasana jadi syahdu. Cocok buat nge-galau. Perlahan Yoongi membuka kaca jendela mobilnya membiarkan gemericik air membasahi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Honey, I Sleep With Your Brother
FanfictionMin Yoongi, pemuda manis berusia 25 tahun, demi nama baik keluarga dan perusahaannya, terpaksa menerima perjodohan dengan Jung Dawon, seorang fotomodel cantik yang telah memiliki brand fashion sendiri. Namun naluri Yoongi sebagai seorang gay tak bi...