Bila aku harus mencintai,
dan berbagi hati,
Itu hanya denganmu,
Namun bila ku harus tanpamu,
Akan tetap ku arungi hidup
Tanpa bercinta....
.Waktu berlalu tanpa terasa. Lima tahun sudah Min Yoongi meninggalkan tanah kelahirannya.
Berat? Tentu. Menyerah? Tidak.
Hoseok berpesan padanya agar tidak kehilangan harapan, dan itu yang dipercaya Yoongi.
Harapan bahwa suatu saat takdir akan berpihak padanya. Harapan agar suatu saat ia bisa kembali dalam pelukan hangat Sunshine-nya.
Walau entah bagaimana caranya.
.
..
."Yoongz! Kalau keluar, aku nitip butterbeer yah!"
"Iya kaakkk..!" Yoongi balik berteriak pada kakak angkatnya, Karin Minamoto. Selama di Paris ia tinggal bersama Karin dan ayahnya, Joseph Minamoto.
"Brrr... Aduh dingin sekali... " Yoongi bergumam ketika membuka pintu. Musim salju di Paris terasa sangat dingin. Yoongi mengeratkan jas musim dinginnya dan melangkah keluar hati-hati.
Ia menyalakan mobil dan keluar dari garasi, menjalankan mobilnya pelan-pelan saja karena jalanan sangat licin akibat salju yang tebal.
.
."Yoongz, kau sudah datang!"
Seorang pemuda tampan berjanggut tipis menyambutnya di parkiran.
"Hai Pete" Sapa Yoongi. Lalu ia turun dari mobilnya dan mengeluarkan berbagai macam barang dari dalam bagasi dibantu Peter.
"Huah banyak sekali donasinya!" Seru Peter kagum. Yoongi mengangguk.
"Masih banyak orang baik di dunia ini" Ucapnya ringan. Peter mengangguk dan segera membawa barang-barang Yoongi ke dalam. Lalu ia mulai membuka dan menyusun barang yang dibawa Yoongi. Yaitu jaket, selimut, dan jas musim dingin. Semuanya adalah donasi dari para dermawan.
"Wow, coat yang ini masih bagus! Cobain deh!"
Peter menyampirkan satu coat bulu yang tampak mewah ke bahu Yoongi.
"Beautiful... " Just like you.
"Haha... Iya. Bagus sih pasti cocok untuk Mr. Le Blonc nih" Ucap Yoongi sambil membuka coat bulu itu dan melipatnya dengan rapi.
Diam-diam Peter melirik Yoongi yang tampak antusias menyusun barang-barang donasi yang didapatnya.
Jadi Peter ini adalah salah satu penjaga Panti Jompo D'elacour yang berada di sudut kota Paris. Yoongi sering mengunjungi Panti itu sekedar memberikan donasi ini itu ataupun menemani para manula di sana mengobrol.
Peter diam-diam menyukai Yoongi. Yah, tidak banyak kaum muda yang peduli dengan panti jompo. Dan Yoongi, pemuda Korea yang, eh.. manis ini, adalah makhluk langka yang harus dilestarikan.
Peter sudah pernah mengajak Yoongi berkencan namun Yoongi hanya tersenyum lembut dan mengatakan ia hanya ingin berteman. Well, mungkin Yoongi sudah punya pacar di Korea. Mungkin. Tapi Peter tak pernah melihat nya. Jadi tak ada salahnya terus berharap kan?
"Aku akan berikan yang ini pada Mr. Le Blonc... " Yoongi berkata riang dan beranjak dari sana. Peter hanya tersenyum dan mengangguk lalu meneruskan pekerjaannya.
.
."Mr. Le?" Yoongi membuka pintu kamar salah satu manula yang paling dekat dengannya.
"Masuk nak" Suara yang hangat dan ramah menyapa telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Honey, I Sleep With Your Brother
Fiksi PenggemarMin Yoongi, pemuda manis berusia 25 tahun, demi nama baik keluarga dan perusahaannya, terpaksa menerima perjodohan dengan Jung Dawon, seorang fotomodel cantik yang telah memiliki brand fashion sendiri. Namun naluri Yoongi sebagai seorang gay tak bi...