12 Maaf

44 11 0
                                    

"Woi! Terus ini kelas kita gimana?! Siapa yang tampil woi?! Gue ga mau bayar denda gegara kelas kita ga ikut tampil ya!" Tanya Jisung emosi.

"YA MENEKETEHE BAMBANG!! NGEGAS MULU LO!" Sora ikutan ngegas.

"Suruh aja Sanha gih!" Saran Somi.

"Dih ogah! Suara gue terlalu bagus buat tampil beginian!" Elak Sanha

"Dih! Suara cempreng aja sok-sokan!" Sora ngejek Sanha

"Idih! Sok tau lo!" Sesaat kemudian Sanha teringat sesuatu, "eh mbak! Iya lo!" Katanya disaat Sora menunjuk dirinya sendiri.

"Ngapa?!"

"Ada yang mau gue bilang sama lo. Serius!" Ekspresi nya yang seketika berubah menjadi serius membuat Sora mau tak mau menghentikan kegiatannya dan memperhatikan Sanha.

"Nggak di sini tapi." Ujar Sanha kemudian.

🔹🔹🔹

"Nah? Apa? Cepetan! Ntar istirahat, gue mau ketemu ama Soobin!" Ucap Sora sambil menyeruput jus mangga di depannya.

"Yah, ini ada hubungannya ama tu orang."

Mendengar nama Soobin disebut, fokus Sora sepenuhnya teralihkan pada Sanha.

"Emang napa ama Soobin?" Tanya Somi.

"Jadi gini, rupanya muka gue yang mirip sama Soobin itu bukan sebuah kebetulan, tapi karena gue ama dia emang anak kembar," ucap Sanha yang membuat Sora melotot padanya.

"Mmaksud lo?!"

"Emang dia belom cerita ama lo?" Tanya Sanha balik.

Somi asik mendengarkan tanpa berniat ikut campur, walau saat ini rasa penasarannya sangat tinggi.

"Belom!"

"Ooh, mungkin dia belom tau."

"Maksud lo apa sih?!"

"Yaa... gue ama dia tuh kembar, dia bukan anak kandung mama nya, dia anak mama gue. Jadi, dua puluh tahun yang lalu, mama nya Soobin itu kecelakaan, nah terus anak dalam kandungannya ga bisa diselametin, rahimnya juga harus dioperasi. Kebetulan mama gue lahirin anak kembar, tapi mama gue ga punya biaya buat bayar tagihan rumah sakit. Dan papa nya Soobin yang sekarang bilang kalo dia bakal bayarin tagihan rumah sakit, sampe biaya gue, abang gue, dan mama gue beliau yang nanggung, tapi pas gue udah tamat SD, bang Minhyuk udah dapet kerja, jadi kami semua pindah rumah tanpa ngasih tau papa nya Soobin dulu," jelas Sanha.

Sora sangat terkejut mendengar fakta ini.

Bagaimana jika Soobin tau? Apa Soobin sudah tau? Apa karena itu kemarin Soobin terlihat kurang semangat seperti biasanya, dan tidak menelpon Sora dua malam yang lalu? Tapi mengapa Soobin tidak memberitaunya?

Begitu banyak pertanyaan memenuhi kepala Sora sekarang.

"Sori, ayah lo kok ga lo ceritain?" Tanya Somi.

"Ayah gue... meninggal pas mama gue hamil tua," jelas Sanha sendu.

"Ooh... maaf... gue ga tau. Soriii."

"Sans ae," jawabnya berusaha santai. "Yaudah lah ya, gue mau ke kelas lagi, masih ga mau ketemu mbak Dita. Babay gengs!"

"Dahh!" Somi melambai pada Sanha.

[ii]For(n)ever Together✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang