14. Who And Weird

783 129 8
                                    

Vote comment nya juseyooooo!
Ayo yang semangat! Aku juga bisa semangat kalo kalian semangatttt😭🤗❤

Terimakasih semuanya!🤗❤

**************

Dan disinilah aku sekarang, di depan gerbang kosan Chika setelah mengantar Jessi pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah aku sekarang, di depan gerbang kosan Chika setelah mengantar Jessi pulang. Kini aku sedang menunggu Chika untuk membuka gerbangnya sembari memainkan batu-batu kecil dibawah kaki ku dengan sedikit menendang nya.

Tak lama kemudian, terdengar suara deritan gerbang terbuka membuat aku segera mengangkat kepala lantas menangkap sosok Chika kini tersenyum kecil kepadaku.

"Hay." Sapanya lembut, membuatku tersenyum dan menyapa dirinya balik.

"Chika," aku maju selangkah kedepannya dan kembali ingin membuka suara, namun aku urungkan ketika menangkap raut wajah Chika yang terlihat sembab.

Sembab sekali, matanya memerah, hidungnya pun sama.

Tunggu, apa ia habis menangis? apa dugaanku tadi benar bahwa ia menangis saat di telpon?

Buru-buru aku lebih mendekatkan diriku lagi kedepannya lalu bertanya. "Chika? Kamu nangis?"

Bukannya menjawab ia malah terkekeh kecil, "Masuk dulu yuk, bawa motor kamu masuk ke dalem aja." Tanpa menunggu jawabanku, ia segera berbalik badan dan membuka lebih lebar lagi pagar kosannya untuk mempersilahkan aku dan motorku masuk.

Aku sempat terdiam memikirkan tentang Chika yang aku rasa memang benar habis menangis, namun detik berikut nya aku kembali sadar saat perempuan itu menepuk pelan pundakku. "Masukin dulu motornya, jangan ngelamun."

"Hah? Oh iya." Aku naik ke atas motorku lagi, menghidupkan nya lalu segera ku jalankan untuk masuk ke teras kosannya.

Setelah motorku masuk, Chika menutup kembali pagar kosannya dan ia kunci, lalu ia berjalan ke arahku dan berdiri di sampingku. "Yuk, masuk."

Aku mengangguk pelan dan Chika segera menarik lenganku dan membawa diriku untuk masuk ke dalam kosannya.

Dan sesampainya kami di dalam, ia mendudukan aku di kursi ruang tengah bersama dengannya yang duduk disampingku. Aku menoleh, menatap Chika dari samping yang masih tampak diam. Seolah sadar bahwa aku tengah melirik ke arahnya, ia balas menatapku kemudian tersenyum. "Kamu laper ga?"

"Um?" aku menggeleng kecil, "Engga."

"Haus?"

"Engga juga."

Chika tertawa kecil, "Serius? Tapi aku tetep mau masak deh, kamu ikut makan juga ya?"

"Bo-boleh sih."

"Ya udah," Chika berdiri dari duduknya, "Aku ke dapur mau masak dulu, kamu tunggu disini ya? Oh? atau kamu tunggu di dalem kamar aja? Biar lebih dingin, aku udah hidupin AC juga."

SERENDIPITY (Vikuy story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang