27. Serendipity's

1.4K 194 228
                                    

Budayakan vote and comment nya man-teman! Jangan males ayo, mari saling menghargai satu sama lain🤗

Kan ku ingat selalu yang rajin vote sama comment ampe apal banget di otak wkwk

Ya udah langsung aja,

Happy reading! Enjoy!🍡🌻

************

Aku menghembuskan nafas pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menghembuskan nafas pelan. Setelah tertidur dibalik tebing ditemani oleh Christy tadi, kami memutuskan untuk kembali ke tenda setelah Christy membangunkanku dan memberitahu bahwa temannya menelpon dan menyuruhnya untuk kembali karena sesi permainan untuk hari ini akan segera di mulai.

Iya, tadi Pak Hardi sudah mengumumkan bahwa hari ini akan diadakan games.

Aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku, dan jam masih menunjukan pukul delapan pagi. Masih ada sekitar satu jam lagi untuk aku beristirahat sejenak. Syukurlah, aku masih mengantuk rasanya saat ini, tubuhku juga masih tidak enak.

Tapi aku tidak bisa tidur juga, kepalaku malah sakit berdiam diri di dalam tenda ini, tapi aku tidak mau keluar juga karena takut bertemu Chika. Sudah kukatakan aku belum siap bertemu dengannya.

Saat ini aku sedang menunggu Christy yang katanya sedang minta obat ke anak-anak PMR. Seperti yang sudah kujanjikan padanya, sehabis dari tebing aku akan meminum obat meski aku membencinya. Tapi, daripada Christy mengamuk lebih baik aku menurut.

Sudah hampir lima belas menit tapi Christy tak kunjung kembali. Padahal aku sudah mati kebosanan disini. Tak ada pilihan lain selain memainkan ponselku yang sudah kudiamkan sejak semalam. Selain karena memang tak ada sinyal, aku memang sengaja mematikannya karena aku pikir kita sedang refreshing. Menjauhkan diri dari semua gadget atau kesibukan yang menguras tenaga dan pikiran.

Tak lama layar ponselku menyala dan mulai menampilkan wallpaper foto diriku sendiri yang sedang bermain gitar. Baru saja aku ingin membuka kuncinya, tiba-tiba notif dengan beruntun masuk ke ponselku membuatku sedikit terkejut.

Ada sinyal?

Aku membuka password ponselku. Kubuka notifikasi yang muncul. Terlihat ada beberapa iklan yang cukup mengganggu namun perhatianku langsung tertuju pada aplikasi chatting yang menampilkan sebagian pesan dari beberapa pengirim yang sangat aku kenal.

Kuperhatikan satu persatu nama yang masuk.

Ayah.. Kak Gaby.. C-chika? gumamku, di dalam hati.

Tunggu? Apa aku tidak salah liat?

Aku mendekatkan ponselku ke wajah karena ingin memastikannya, siapa tau aku salah baca karena terlalu banyak memikirkannya. Dan sialnya ternyata aku tidak salah liat, itu benar-benar darinya.

Jantungku kembali berdegup kencang, jari-jemariku berubah menjadi kaku. Ada rasa penasaran sekaligus takut saat aku melihat namanya.

Ragu-ragu aku menggerakkan ibu jariku, hendak membuka pesan dari Chika. Dengan perlahan aku mengarahkan ibu jariku kearah notifikasi dari Chika. Nyaris terpencet, tiba-tiba aku dikejutkan oleh getaran dari ponselku.

SERENDIPITY (Vikuy story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang