21. Serendipity's

794 128 6
                                    

Vote-comment jangan lupaa guys! Kalo males comment karena udah baca vote aja gpp kok hehe.

Terimakasih mohon bantuannya!🤗🌻💖

***********

"Kak Vivi..."

Langkah kakiku terhenti tepat disaat aku akan menaiki motorku. Helaan nafas pelan lolos dari mulutku. Aku menoleh dan tersenyum tipis melihat Christy yang tengah menatap lurus padaku. Aku kira dia sudah masuk ke dalam rumah, ternyata ia masih setia berdiri di balik pagar.

"Iya?"

"Kakak... Ga apa-apa?" tanya Christy, ia terlihat sedikit ragu untuk bertanya. Aku tau, mungkin dia sadar atas perubahan sikapku.

Aku menggeleng pelan dan berusaha tersenyum lebih lebar. "Ga apa-apa, masuk gih."

Christy membuang nafasnya dengan kasar. Kemudian ia membuka kembali pagar rumahnya dan berjalan mendekatiku. Ia berdiri tepat dihadapanku. Kupandangi wajahnya dengan tatapan heran.

"Aku tau kamu kenapa-napa. Sejak aku susulin kamu di lobi tadi kamu udah berubah. Tiba-tiba aja kamu jadi cuek dan dingin. There is something wrong?"

Aku tidak langsung menjawab, aku hanya terus memperhatikan wajah Christy yang terlihat khawatir dan tidak enak. Seperti ada rasa bersalah di wajahnya karena telah membawaku kesana yang berakibat aku jadi seperti ini.

Tapi ini bukan salahnya, salah mataku karena bisa-bisanya aku melihat hal yang harusnya tidak kulihat. Atau mungkin itu salah mereka, bisa-bisanya mereka ada disana dan terlihat oleh mataku. Hingga membuat moodku jadi hancur seperti ini.

Aku berusaha menarik kedua sudut bibirku untuk membentuk senyuman yang sangat tulus, berharap dengan ini membuat Christy percaya aku memang tidak apa-apa. "Aku ga apa-apa, beneran. Mendingan kamu masuk karena aku harus pergi sekarang."

Christy tetap menggeleng dan menatapku dalam-dalam. "Ada apa? tadi sewaktu aku mau nyamperin Kakak di lobi, Kakak keliatan kayak lagi ngeliat sesuatu sampe serius banget, itu sampe buat aku takut-takut buat nyamperin Kakak. Apa yang Kakak liat?"

Aku ngeliat Chika sama Gito berduaan disana Chris, makanya aku bisa kayak gini. Gumamku dalam hati.

Aku juga bingung kenapa aku bisa semarah ini.

Mungkin karena sebelumnya Chika mengatakan bahwa ia ingin latihan basket sampai menolak ajakanku. Tapi tau nya dia berada di cafe itu bersama Gito.

Wajar kan aku marah karena dia berbohong?

Sakit sekali rasanya.

"Kak?" Christy kembali memanggilku ketika aku tak menjawab pertanyaannya.

Bukannya aku tidak ingin menjawab atau memberitahu apa yang terjadi sebenarnya, tapi aku rasa cukup aku yang tau, biar nanti aku akan mencari jawabannya sendiri.

Apa sebenarnya yang terjadi antara Gito dan Chika.

Dan, apa yang terjadi dengan hatiku.

Aku kembali berusaha untuk tersenyum, mengeluarkan sesuatu dari dalam tasku, kemudian ku berikan padanya.

Christy menatap sesuatu yang ku berikan itu dengan kerutan kening sebelum kembali menatapku dengan bingung. "Ini apa?"

"Menurut kamu apa?"

"Oky jeli drink?"

"Nah itu tau. Ambil." Kuberikan satu Oky jeli drink itu ke tangannya kemudian tersenyum tipis. "Di minum, biar ga bawel nanya mulu, aku rasa kamu laper deh makanya nanya mulu."

SERENDIPITY (Vikuy story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang