19. Serendipity's

793 120 6
                                    

Yuk bisa yuk! Hehe
Semangat yuk buat bantu aku up cerita ini lagi hehe🤗💖

Vote!
Comment!

Terimakasih semuanya!🤗❤🌻

*********

-Christy-

'Makasih ya kak udah mau nganterin tadi. Shift kakak udah mulai kan? Jangan lupa makan biar gak lemes kerjanya! :)'

Kedua sudut bibirku tertarik kearah berlawanan saat satu chat Christy masuk ke ponselku.

Karena Chika yang membatalkan janjinya untuk pulang bersamaku, maka kutawari saja Christy untuk pulang bersamaku. Akhirnya Christy menerima ajakanku, meski dengan sedikit paksaan.

Ngomong-ngomong tentang Chika, aku masih merasa kesal karena ia yang tiba-tiba membatalkan janji begitu saja. Tidak ingin berpikiran negatif meski ia bilang ada urusan mendadak yang menurutnya sangat penting itu, tapi tetap saja.

Helaan nafas lolos begitu saja dari mulutku. Kutepis bayangan Chika dengan menggeleng-gelengkan kepalaku, berharap bisa melupakannya sejenak. Sejurus kemudian aku membalas chat dari Christy.

'Sama-sama ya Christy, itung-itung kamu hemat ongkos juga kan? Hahaha lagipula kan biar sekalian aja.
Iya nih udah mulai, malah lagi ngelap kaca wkwk, belum ada yang beli juga sih jadi lumayan bisa sambil balesin chat kamu :)'

Kak Gaby tadi menyuruhku membersihkan kaca, sedangkan ia menyusun kembali makanan dan minuman yang berantakan di rak khusus cemilan.

Ketika aku hendak memasukan ponselku kedalam saku celana, aku merasa ada yang sedang memperhatikanku.

Aku melihat kearah Kak Gaby, ia fokus pada pekerjaannya.

Lalu siapa?

Aku menoleh keluar, tidak ada siapa-siapa. Ah, mungkin hanya perasaanku saja. Baru saja setengah dari ponselku masuk kedalam saku, ia bergetar beberapa kali. Ketika aku melihat notif, Chika mengirim beberapa chat.

-Gummy🍡-

📲Kak Vivi?'
📲Kenapa chat aku ga di bales?'
📲Telpon aku juga ga diangkat dari tadi
📲Kamu dimana? udah pergi kerja?'
📲Kak..'
📲Kak Viona Fadrin..'
📲Maafin aku kalo kamu marah ):
📲Kak Vivi, please bales aku khawatir, aku minta maaf kalo kamu kesel soal tadi.'
📲Kak please respon, aku tau kamu pasti baca chat ini di notif kamu.'
📲Seenggaknya read supaya aku tau kalo kamu beneran baca.'

Mendadak rasa kesalku kembali naik. Tidak pernah rasanya aku merasa sejengkel ini. Terlebih pada Chika. Tapi mengingat kejadian tadi sore, ah sudahlah. Malas sekali aku mengingatnya.

📞Gummy🍡 is calling

Sekali lagi, tak kuhiraukan panggilan masuk itu. Biar saja. Buru-buru aku memasukan ponselku ke dalam saku celana, dan kembali bekerja.

Aku kembali mengelap kaca minimarket ini dengan sedikit sebal dan kasar. Air semprotannya pun bahkan aku semprotkan dengan cukup banyak untuk meluapkan rasa kekesalanku.

"Temen apa temen?"

"Gue tau ada yang beda saat lo mandang dia, Vi."

"Ada yang beda saat lo mandang dia, Vi."

"Ada, yang, berbeda."

"Sialan!" Aku membuang kain lap kaca itu kebawah dengan kasar. Kini ucapan Mira malah terus menghantuiku.

SERENDIPITY (Vikuy story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang