Part 12
Happy reading....
^
^
^
^
^°○°○°○°
Suasana ruang tengah keluarga alderadgo saat ini menjadi tegang. Semua orang terdiam tak ada yang berbicara.
Sreya sedari tadi hanya menunduk dan sesekali meremas tangan zeno yang digenggamnya.
Zeno tau jika sreya saat ini sedang mengumpulkan kekuatan untuk membuka luka lamanya. Sungguh zeno tidak tau kalau figo kakak sepupunya itu memiliki hubungan dengan sreya.
" 6 tahun yang lalu, saat sreya baru pulang dari pertemuan mahasiswa di perusahaan london, aku bersemangat untuk pulang kerumah karena ingin segera menceritakan keseharian sreya pada sara adik sreya. Tapi saat sampai dirumah yang sreya dapat malah ayah yang menampar pipi sara diruang tamu."
Sreya masih menunduk mengingat dimana dia melihat dengan mata kepalanya sendiri ayahnya menampar pipi sang adik.
" Saat itu, aku sangat terkejut dan langsung memeluk sara sebelum kembali dipukul oleh ayah. Sreya tidak tau alasan mengapa ayah melakukannya tapi ayah langsung memarahi sara dan memakinya karena sudah mencoreng nama baik keluarga. Saat itu baru sreya tau kalau sara sedang hamil 2 bulan. " kata sreya dengan tangan yang menggenggam erat tangan zeno.
" Aku tentu kaget mengapa sara bisa hamil sedangkan dia baru berumur 17 tahun saat itu. Aku tau jika sara sudah punya pacar meski sara menyembunyikannya dari ayah dan bunda karena saat itu keluarga figo masih keluarga biasa, sedangkan ayah selalu memandang orang dari status sosialnya. " kata sreya lagi
" ayah yang murka jadi terus ingin memukul sara, tapi aku selalu memeluk sara membuat ayah menahan keinginannya itu. Sampai ayah mengatakan untuk sara keluar dari rumah dan dia bukan lagi bagian dari keluarga. Hal itu membuat aku dan sara sangat terkejut. kami syok, dan sara tidak memiliki pilihan selain keluar dari rumah. Aku sangat sayang sama sara karena kami selalu bersama meski ayah dan bunda saat itu lebih mementingkan status sosial mereka. Akupun memutuskan keluar dari rumah bersama sara. Saat itu ayah ingin protes tapi aku memaksa sehingga ayah pun mengusirku. Dan bunda hanya diam melihat kedua anaknya pergi meninggalkan rumah. "
Zeno sonya dan reno pun mematung mendengar hal itu. Sungguh mereka terkejut mendengar hal ini.
" kemudian di halte yang dekat rumah ternyata ada figo berdiri disana. Aku pernah melihat figo saat mengantar sara pulang. Saat sreya melihat figo, aku pikir figo pasti akan bertanggung jawab akan kehamilan sara. Tetapi " sreya terhenti bicara.
" tapi apa ? Figo bertanggung jawabkan " kata zeno.
" Figo memang ingin bertanggung jawab tapi keluarga figo menentang keinginannya sehingga figo juga pergi dari rumahnya. Saat itu yang kupikir bagaimana kami dapat hidup jika baik keluargaku atau keluarga figo tidak ada yang menerima mereka berdua. Aku masih kuliah meski sudah akan lulus tahun depannya dan figo pun masih mengurus skripsinya dan dia juga tidak melakukan intern atau punya kerjaan sampingan. Dan adikku masih SMA kelas 11 dan harus berhenti karena hamil. " kata sreya
" aku yakin baik sara ataupun figo tidak memiliki tabungan cukup untuk menunjang hidup mereka saat itu. Lalu akupun membawa mereka untuk mencari rumah kontarakan yang tak jauh dari kampusku. Aku masih punya tabungan di bank tapi itu hanya cukup untuk beberapa bulan. Jadi saat itu aku yang punya bisnis online kecil pun tidak bisa mencukupi apalagi jika memikirkan biaya saat kelahiran anak sara nanti. Makanya selama beberapa bulan aku meminta figo untuk memfokuskan diri agar dia bisa lulus secepat yang dibisanya. dan dalam 2 bulan dia lulus dan bekerja di salah satu kantor dibagian IT dekat dengan rumah kontrakan kami " sreya menghembuskan nafas lelah seperti kembali mengalami saat itu.
" selama 2 bulan aku berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan kami bertiga. Aku mengambil tabunganku di bank dan juga tabungan di koperasi kampusku. Aku menggunakan semua yang ada, menjual beberapa baju dan tasku untuk bisa mengontrak rumah selama 6 bulan. Figo dan sara juga sudah menawarkan untuk membantu dan figo memberikan uangnya yang ada tapi kutolak kubilang itu untuk keperluan sara dan tabung saja untuk melahirkan nanti. "
" Sampai figo bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Akupun mulai lega setidaknya figo sudah bisa menafkahi adik sreya. Memang setelah seminggu kami keluar dari rumah aku menikahkan figo dan sara. Hingga mereka memiliki status yang benar dimata hukum. Aku juga mencoba cari pekerjaan untuk membantu meringankan biaya untuk kedepannya. " sreya kembali mengingat dia dulu bekerja sebagai part time kafe dekat rumah.
" sampai kehamilan sara 8 bulan. Aku mengumpulkan uang untuk biaya kami semua. Figo pun juga membeli rumah kecil agar kami tidak mengkontrak lagi. Dan 1 bulan kemudian rasya pun lahir. Aku bahagia melihat malaikat kecil itu mengeliat. Sara dan figo juga menangis bahagia. Anak laki-laki adalah uang, sepertinya itu benar karena saat rasya lahir figo yang memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang lumayan dan aku pun membuka sebuah toko untuk perayaan lahirnya rasya didunia. " sreya tersenyum saat mengingat suara tangisan rasya pertama kali.
" kami yang mulai bahagia itu pun menjadi ketakutan dan khawatir saat baru beberapa jam rasya lahir. Dia hampir mati karena suster yang sengaja memberikan suntikan imunisasi yang salah. Hampir saja rasya meninggal jika aku tidak cepat memanggil dokter dan menyelamatkan rasya. Karena kejadian itu rasya harus berada di inkubator selama sebulan karena cairan yang disuntikan itu memperlambat pertumbuhannya." Kata sreya membuat sonya reno dan zeno terkejut. Mereka kaget mendengar bahwa rasya hampir saja meninggal padahal dia baru saja terlahir.
" Aku marah sangat marah. Aku mencari tau siapa yang menyuruh suster itu, saat ku tau ternyata bundaku sendiri yang melakukannya. Aku kaget dan syok. Aku langsung menemui bunda dan menanyakan alasan dia melakukan itu, kata bunda dia melakukannya agar aku dan sara bisa kembali kerumah. Dengan kematian rasya, aku dan sara bisa kembali hidup mewah dirumah, kupikir yang benar saja, lebih baik aku hidup susah sekarang daripada hidup seperti burung didalam sangkar. " kata sreya dengan mengusap air matanya yang keluar
" Saat itulah aku menjaga lebih ketat sara dan rasya. Aku tidak memberitahukan tentang bunda kepada sara ataupun figo karena itu akan membuat mereka semakin tertekan dan aku takut nanti mereka kembali terluka. Meski figo 1 tahun diatasku dia tetap kuanggap adik yang perlu dijaga. Kami pun kembali hidup normal aku dan figo yang bekerja dan sara yang mengelolah toko kue yang kubuat untuknya dan rasya,kami kembali hidup bahagia berempat."
Sreya mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. Sreya mencoba melihat sonya dan reno. Zeno pun melihat mami dan papinya. Dia tau jika figo adalah keponakan kesayangan kedua orang tuanya itu.
Zeno tidak pernah berfikir jika figo ternyata adik ipar sreya dan dia mengalami itu semua di umurnya sekarang ini. Zeno bahkan tidak yakin akan bisa menjalani apa yang figo lakukan itu.
^
^
^
^
^
Hohohohoho
Gitu deh ya....
Sorry kalo typo
Enjoy.....
KAMU SEDANG MEMBACA
(My) DOSEN ?
Ficción GeneralIni cerita tentang dosen dan mahasiswanya. "BUT" cerita ini bukan tentang dosen laki-laki killer yang dikejar oleh mahasiswinya, Tetapi bercerita tentang dosen muda cantik yang digilai oleh semua laki-laki kampus terutama seorang laki-laki, anak pem...