part 15 °Menginap°

589 18 0
                                    

Part 15
Happy reading.....
^
^
^
^
^

°○°○°○°

Sunyi. Itulah gambaran tepat saat sreya berada di taman belakang rumah yang besar ini.

Setelah menelfon pak amir untuk membawakan keperluannya besok, sreya tidak kembali masuk kedalam rumah. Dia malah duduk di ayunan putih yang ada disana.

Memang sreya suka sekali menatap langit malam. Karena menurutnya dengan melihat langit malam yang dipenuhi bintang dia merasa bisa melihat adiknya diatas sana.

Biasanya sreya selalu melihat langit saat ingin beranjak tidur. Tapi karena hari ini entah mengapa dia ingin segera melihat langit. Sreya Seperti ingin menyampaikan semua yang terjadi padanya hari ini.

Tak terasa bagi sreya jika malam sudah semakin larut, tapi sreya masih enggan untuk meninggalkan spot yang disukainya.

Tiba-tiba sebuah selimut tebal membungkus dirinya dari belakang. Dia menolehkan kepalanya melihat siapa yang telah memberikan selimut padanya.

Zeno, yah pria itu yang memberikan selimut pada sreya. Zeno, setelah melihat sreya tidak kembali masuk setelah menelfon membuat dia mencari keberadaan sreya itu.

" kenapa disini? Ini sudah larut, kamu bisa kedinginan apalagi dengan baju seperti itu "

Sreya lalu melihat lagi baju yang digunakannnya. " memang bajuku kenapa, tidak ada yang aneh tuh." Sreya bingung sedari tadi zeno selalu memprotes baju yang digunakannya.

Zeno hanya diam, dia melihat kearah sreya sebentar lalu mengalihkan matanya menatap taman yang sunyi didepannya.

" kenapa disini? Kamu tidak ingin tidur, ini sudah hampir jam 10 malam. Anak-anak juga sudah tidur sama mami dan papi " kata zeno sambil melihat sreya

" mereka tidur berempat? "

" begitulah, kenapa? Ada masalah "

" apa itu tidak mengganggu tidur mami dan papi. Astaga seharusnya mereka tidur denganku saja " sreya ingin beranjak pergi untuk mengambil rasya dan resya agar dua malaikat kecil itu tidur denganya saja.

Saat akan pergi tangannya ditahan oleh zeno. Sreya menatap pergelangan tangannya yang digenggam oleh zeno dengan alis yang naik sebelah. Bukannya menjawab zeno hanya manarik tangan sreya hingga wanita itu kembali terduduk disamping zeno.

Sreya hendak memberontak agar dia bisa kembali masuk kedalam, tapi tidak bisa karena zeno menahan dirinya bahkan sebelah tangan zeno kini memeluk pinggangnya membuat sreya hanya bisa menurut dengan bibir yang mengerucut maju tanda sreya sedang kesal dengan zeno.

" sudah disini saja,mereka sudah tidur. Yang ada kamu malah mengganggu tidur mereka nanti." Kata zeno dengan tangan yang masih memeluk pinggang sreya

" yah sudah kalau begitu lepasin tanganmu Ish... " sreya mencoba menyingkirkan tangan yang melingkar di pinggangnya itu.

Zeno tentu tidak mau melepasnya. Setelah sekian lama dia ingin berduaan dengan sreya tentu zeno akan memanfaatkan keadaan ini dengan baik.

Sreya terus berusaha melepas tangan zeno. Jujur saja sreya belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Tidak ada terlintas dibenaknya untuk memikirkan seorang laki-laki.

(My) DOSEN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang