part 20 °Dijodohkan°

534 21 0
                                    

Part 20
Happy reading.....
^
^
^
^
^

°○°○°○°

Sreya dan zeno sekarang sudah berada di ruangan Reno, papi zeno. Sonya juga berada disana, mereka duduk disofa yang tersedia di ruangan itu.

" Bagaimana tadi, lancar? Mami sengaja meminta Garfel agar kamu bisa dibantu olehnya. " tanya sonya dan meminum teh lemonnya.

" Semua lancar mami, Sreya malah mau berterima kasih ke papi dan mami karena sudah banyak membantu sreya. Sreya jadi tidak enak. " kata sreya.

Zeno hanya diam memerhatikan dua wanita yang bercekrama itu. Zeno diam disamping sreya dan sesekali meminum jus sreya, padahal tadi zeno telah ditawari oleh sonya minuman, dan sekarang jus sreya pun menjadi sasarannya.

" tidak perlu seperti itu, kamu juga anak kami jangan merasa tidak enak sama kami sreya. " kata reno yang duduk disamping sang istri.

" iya sreya, kamu juga anak mami dan papi jangan seperti itu sayang, kamu seperti sama siapa saja. " kata sonya.

Sreya hanya tersenyum. Di melihat jus didepannya yang sudah habis setengah. Keningnya berkerut heran, dia langsung melihat zeno yang ada disampingnya dan menatap tajam pria itu.

" kamu meminum jus ku yah? " tanya sreya.

" iya, kenapa? " tanya zeno dengan polos, ah pura-pura polos lebih tepatnya.

" ish itukan punyaku. Kamu bisa pesan sendiri, lagian tadi ditawarin gak mau, sekarang aja minum punyaku. " kata sreya kesal dan memukul lengan zeno

" tadi aku belum haus. Baru sekarang hausnya, yasudah kuminum saja." kata zeno, pria itu dengan santainya meminum kembali jus milik sreya.

" Zeno itu punyaku tau, kamu pesan saja sana jangan habisin punyaku. " kata sreya semakin kesal karena zeno meminum jus sreya dan menyisakan sedikit saja.

" Cuma jus loh, mau aku beliin sampe seribu gelas pun aku sanggup. "

" Bodo ah aku gak mau lagi. Sana kamu aku gak mau liat kamu, pergi sana" kata sreya mendorong zeno agar pergi dari sampingnya.

" astaga, baiklah aku minta maaf jangan marah oke aku pesankan lagi yah " kata zeno menahan tangan sreya yang sedari tadi mendorong.

" gak usah, aku gak mau lagi. Sana pergi, aku gak mau lihat kamu. Kamu nyebelin. " kata sreya dan menggeser dirinya agar menjauh dari zeno.

Zeno memandang sreya dengan tatapan tak percaya. Sepertinya yang dikatakan rangga dan bima memang benar, kalau perempuan itu gak boleh dipancing emosinya. Padahal zeno hanya meminum jus sreya tapi lihatlah wanita ini malah marah padanya, padahal jus itu bisa dipesannya lagi sepuluh kali lipat.

Zeno lalu kembali mendekat ke sreya. Pria itu mengambil kedua tangan sreya dan digenggamnya pelan, meski wanita itu berusaha menolaknya tapi zeno tetap memegang kedua tangan sreya dan mengusapnya pelan.

" Maaf, Aku minta maaf. Aku pesankan lagi, jangan marah yah. Aku salah, gak lagi janji. Aku minta maaf " kata zeno pelan dan sesekali mengusap punggung tangan sreya.

Sreya menatap zeno yang meminta maaf disampingnya. " Yasudah awas kalo gitu lagi, setidaknya kamu minta jangan asal minum nanti kalau dijusku ada sesuatu seperti racun mungkin, kan kamu yang kena. " kata sreya dengan muka yang masih merajuk.

(My) DOSEN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang