part 3 °Mogok°

749 25 0
                                    

Part 3
Happy reading
^
^
^
^
^

°○°○°○°

Setelah semua kelas telah selesai, Kampus sudah mulai sepi.


Zeno telah menyelesaikan semua kelasnya hari ini. Sebenarnya dia hanya memiliki kelas pagi dan siang, tapi karena ada keperluan mendesak membuat dia harus menunda kepulangannya dan membuatnya tidak bisa tidur siang hari ini.

Keperluan itu sebenarnya harus diurus oleh maminya tapi karena sang ibu negara tidak mau jadi dialah yang menggantikannya. Kalo kata maminya itu buat pembelajaran supaya tidak canggung saat zeno sudah memegang semua kendali perusahaan dan yayasan.

Zeno menelusuri koridor kampus menuju ke tempat parkir dimana mobilnya berada. Bima dan rangga sudah pulang deluan sejak kelas siang mereka berakhir.

Kata mereka ada keperluan mendadak padahal zeno tau itu hanya alibi supaya mereka tidak menemani dirinya yang harus lebih lama di kampus.

Sesampainya di parkiran terlihat mobil lamborghini hitam miliknya.

Segera dia naiki dan mulai menjalankan mesin mobilnya. Karena saat ini zeno membutuhkan mandi dan tidur di kasur empuk miliknya.

Tetapi saat menyalakan mesin mobil diliatnya meteran kecil dengan arah panah yang berhenti di paling ujung sisi merah.

" oh god! Yang benar saja mobil mahal tapi bensin saja kehabisan. "

Zeno rasanya ingin memaki mobilnya itu. Ini pasti karena dirinya yang terburu-buru saat pergi kampus tadi. Sehingga dia tidak memerhatikan apakah mobil yang dinaikinya terisi penuh atau tidak.

Dengan sangat terpaksa zeno keluar dari dalam mobil dan berencana untuk naik taksi saja hari ini. Dia berharap masih ada taksi yang lewat di jam segini bahkan matahari sudah hampir tak terlihat menyisakan langit yang menjadi kuning orange.

Baru beberapa langkah. Sebuah suara menghentikan langkahnya. Dia mengenal suara ini. tidak, dia sangat tau milik siapa suara yang memanggilnya ini.

" Zeno? Mau kemana ? Kamu tidak pulang? "

Sreya yang baru saja akan pulang melihat zeno yang akan keluar dari tempat parkir. Padahal sreya dapat melihat mobil hitam milik laki-laki itu.

Zeno membalikkan badannya sehingga menghadap dosen pujaan hatinya yang berada di belakangnya.

Zeno merasa salah tingkah. Dia terlalu malu untuk mengakui kalau mobilnya saat ini kehabisan bensin sehingga dia tidak bisa memakainya untuk pulang.

" ada apa? Apa ada masalah ? " tanya sreya dengan bingung.

" Mmm.... tidak miss. Saya pulang naik taksi hari ini "

Zeno benar-benar merasa sangat gugup saat ini. Antara malu akan mobilnya dan merasa senang melihat wanita cantik yang telah merebut hatinya itu.

Sreya memiringkan kepalanya sambil melihat bingung zeno dan mobil pria itu, bola matanya berkedip cepat beberapa kali.

Zeno yang melihat tingkah sreya menggeram pelan. Dosennya itu sekarang terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Kalau saja saat ini dia hilang akal maka pasti dia langsung memeluk gadis didepannya dan mencubit pipi tembem gadis itu saking gemasnya.

" kenapa naik taksi bukannya itu mobilmu? " kata sreya sambil menunjuk mobil hitam milik zeno

Zeno seperti kehabisan akal dia tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang.

" ah apa mobilmu rusak? Atau mogok? "

Sreya kembali melontarkan pertanyaan. Zeno yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala tanpa mejawab. Sungguh saat ini dirinya merasa sangat malu.

Sreya tertawa kecil melihat tingkah laki-laki yang berstatus mahasiswanya itu karena merasa zeno sangat lucu. Laki-laki dingin itu kelihatan sekali kalau dia saat ini sedang menahan rasa malunya.

Sreya langsung saja melemparkan kunci mobilnya kepada zeno dan ditangkap cepat oleh laki-laki itu.

" ayo biar saya antar, saya tidak yakin apa jam segini masih ada taksi yang lewat. Ah lebih tepatnya kau antar dirimu pakai mobilku "

Setelahnya sreya memasuki mobilnya. Dia duduk di kursi depan disamping kursi pengemudi.

Zeno yang masih terheran. Mulai tersadar dan mengikuti langkah dosennya itu lalu memasuki mobil sreya.

Zeno merasa senang sangat sangat sangat senang. Satu mobil dengan dosennya dia merasa sedang mimpi saat ini.

Zeno menahan mati-matian suaranya agar tidak berteriak saat ini. Dilihatnya sreya sudah duduk rapi disampingnya. Dia berharap saat ini dirinya tidak sedang mimpi. Bahkan jika memang ini mimpi dia merasa tidak ingin bangun lagi.

" ada apa? Ayo jalan, ini sudah malam, kamu tidak ingin pulang. "

Zeno pun langsung menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankan mobil sreya keluar dari kampus.

Suasana dalam mobil pun menjadi sepi. Baik sreya ataupun zeno tidak ada yang membuka suaranya. Sreya sibuk dengan hpnya. Dan zeno serius mengemudi sambil sesekali mencuri pandang ke arah sreya yang berada disampingnya.

" zeno rumah kamu ada dimana? Apa dekat dengan sma veteran? Aku ingin ke toko macaron yang ada didekat sana." Kata sreya sambil memiringkan badannya kesamping tempat zeno.

Zeno yang mendengar sreya kaget dan menaikkan kedua alisnya. Apakah baru saja gadis cantik yang berada disampingnya ini menggunakan aku-kamu?. Apa dosennya ini mencoba akrab dengannya. Kemana bahasa formal yang biasa digunakan dosennya ini. Astaga rasanya zeno ingin berteriak sangat keras saat ini. Dia benar-benar merasa senang.

" hey ada apa? Ada yang salah "

" ah tidak miss. Saya cuma merasa heran karena miss tidak memakai bahasa formal "

" ah itu, entahlah aku juga bingung. Lagian ini tidak di kelas bukan kita juga tidak berada di area kampus. jadi aku rasa tidak apa-apa. Jadi tidak perlu gugup begitu. Atau kamu tidak suka yah ?"

Zeno terdiam sungguh gadis disampingnya ini benar-benar membuat zeno tidak tau harus bagaimana.

" aku akan mengantar miss ke toko itu baru aku akan pulang "

" tidak perlu. Ini sudah malam lebih baik kita kerumahmu saja. Biar aku sendiri yang akan kesana."

" karena sudah malam maka Aku akan mengantar miss kesana lebih dulu. lagian ini belum terlalu malam ."

Sreya yang ingin kembali berkata langsung terhenti mendengar penuturan zeno.

" tidak ada penolakan. "

Sreya hanya pasrah. Biarkan saja toh bukan dia juga yang mau diantar. Lagian memang sreya lagi malas mengemudi jadi sekalian saja dimanfaatin.

Zeno yang tidak lagi mendengar ucapan sreya tersenyum tipis. Melihat dosennya itu hanya kembali duduk sambil melihat jalanan diluar membuat dia tidak bisa untuk tidak tersenyum.

Akhirnya zeno pun mengatar sreya ke toko macaron dan membelikannya 2 pack macaron. Sempat sreya menolak tapi zeno memaksa dengan mengatakan bahwa itu tanda terima kasih darinya.

Setelanya dia membawa mobil putih itu ke rumahnya dan pamitan sebentar lalu membiarkan dosennya itu pergi baru dia masuk kedalam rumahnya.

Sungguh ini hari yang sangat menyenangkan baginya. Zeno akan selalu mengingat hari ini. Dan sepertinya malam ini dia akan tidur dengan sangat lelap karena suasana hatinya yang sedang dalam mood baik. Ah jangan lupa juga untuk mengingatkan dirinya agar berterimah kasih kepada mobilnya itu. Ternyata mobil mogoknya itu bisa membuat dirinya bisa pulang bersama dengan pujaan hatinya.

" hah ini adalah hari yang terbaik "
Zeno tersenyum lalu terlelap dalam tidurnya.
^
^
^
^
^






Ciee senyum-senyum sendiri.
Gitu ajah yah..
Sorry kalo ada typo
Enjoy.....




(My) DOSEN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang