part 21 °Terima atau Tidak°

414 17 0
                                    

Part 21
Happy reading.....
^
^
^
^
^

°○°○°○°

Sreya saat ini sedang dilanda rasa bingung. Disatu sisi dirinya merasa senang karena ternyata zeno dijodohkan dengannya dan bukan orang lain, meski sreya tidak tau kenapa dirinya senang jika dia yang akan dijodohkan dengan zeno.

Tapi disisi lain sreya merasa bingung, mengapa dirinya yang dijodohkan dengan zeno. Sreya bahkan baru 1 bulan lebih mengenal Sonya dan Reno, yah meski selama sebulan ini juga mereka memang sangat dekat. Apalagi rasya dan resya yang sangat dekat dengan sonya dan reno.

Tapi sreya tidak bisa dengan mudahnya mengiyakan perjodohan ini. Sreya sadar akan dirinya yang telah memiliki 2 anak meski sebenarnya itu bukan anak kandungnya. Tapi ini malah dirinya lah yang dipilih oleh sonya dan reno.

Padahal diluaran sana banyak gadis cantik yang antri untuk bisa dekat dengan zeno dan tentu semua gadis itu cantik dan sama derajatnya dengan keluarga zeno.

" Apa maksud mami? Aku tidak paham " kata sreya bingung.

Sonya tersenyum kearah sreya. " Mami ingin menjodohkan kamu dengan alde, mami mau secepat mungkin kalian bisa menikah tapi jika kamu butuh waktu mami dan papi tidak keberatan untuk mengundurnya setidaknya sampai alde lulus." Kata sonya yang menatap mata jernih sreya.

" Mami yakin kamu dan alde pasti cocok bersama. Apalagi melihat sikap alde yang berbeda jika denganmu membuat mami yakin buat menjodohkan kalian. " sambung sonya.

Sreya terdiam, dirinya memikirkan segala hal kemungkinan yang membuat sonya ingin dia menikah dengan zeno. " Tapi mami kenapa aku, aku bahkan 5 tahun lebih tua dari zeno, aku yakin banyak gadis lain yang lebih cocok buat zeno. Dan lagi sreya punya rasya dan resya." Kata sreya yang juga menatap mata sonya, sreya mencoba mencari kebenaran di mata sonya.

" Sreya kamu adalah calon yang paling tepat untuk alde, papi dan mami tidak mempermasalahkan umurmu nak, sama sekali bukan masalah buat kami lagian kamu masih terlihat lebih muda dan sebanding dengan alde. " kata reno memberi penjelasan

" Dan lagi, rasya dan resya adalah cucu kami juga sreya. Mereka anak figo dan adikmu dan sekarang menjadi anakmu, tapi itu bukan alasan yang membuat mami ragu untuk menjadikanmu calon istri alde. Bahkan mami berniat untuk menikahkan kalian agar mami bisa melihat rasya dan resya tumbuh dan bisa hidup bersama mereka juga." Kata sonya dengan senyum lembut.

Sreya menundukkan kepalanya. Dia seakan tidak percaya yang di dengarnya ini. Memang banyak yang mengatakan dirinya terlihat masih sangat muda, jika orang tidak tau umur sreya maka mereka pasti mengira sreya adalah salah satu mahasiswa kampus.

Zeno tidak bisa membendung rasa senangnya. Dia merasa ingin menikahi dan memiliki wanita yang ada disampingnya ini sekarang juga. Tapi zeno tau jika dirinya juga harus mengetahui apakah sreya menginginkan pernikahan mereka.

Zeno yang melihat sikap sreya yang seakan tidak ada tanda untuk menerima perjodohan ini menjadi cemas. Bagaimana jika ternyata sreya tidak ingin menikah dengannya. Bagaiamana jika sreya menolak perjodohan ini. Astaga tidak akan zeno biarkan perjodohan ini batal. Bagaimanapun juga dia akan membuat sreya menerima perjodohan ini bahkan jika dia harus memaksapun. Ciih.. omdo lo zeno, Padahal tau diri tidak bisa maksa perasaan sreya malah sok mau maksa sreya buat terima dijodohin lagi dasar...

" Kamu tidak harus menjawabnya sekarang sreya. Mami tau jika ini terlalu cepat dan mendadak untuk mu. Seperti mami bilang tadi mami tidak masalah jika kamu ingin menundanya dulu setidaknya saat alde lulus kalian sudah memutuskannya." Kata sonya, sonya tau jika sreya saat ini dilanda rasa bingung.

Sreya menatap sonya dan reno bergantian. Dia sungguh tidak tau kenapa dirinya malah terdiam saja. Padahal hatinya saat ini berdetak kencang saat mengingat dirinya akan menikah dengan zeno. Tapi mulutnya seakan terlem membuat dia tidak bisa membuka mulutnya untuk bilang dirinya setuju dengan perjodohan ini.

" Papi tidak memaksa dirimu sreya, kamu bisa memikirkannnya dulu. Papi dan mami akan menerima apapun keputusanmu nanti, tapi papi harap semua berjalan sesuai keinginan papi dan mami. " kata reno dengan lembut tapi tetap tegas.

Ruangan itu menjadi sunyi. Tidak ada yang membuka suaranya. Sampai suara zeno membuat ruangan besar itu tidak hanya terdengar suara angin saja.

" Alde pergi papi mami, ayo kita pulang. " kata zeno yanga berpamitan dan menarik tangan sreya agar bangkit dari duduknya dan meninggalkan sonya dan reno diruang kerja reno

" Semoga saja sreya mau menerima perjodohan itu, mami tidak sanggup jika melihat sreya menjauh dari keluarga kita apalagi ada rasya dan resya. Mami sudah sayang sama mereka bertiga " kata sonya dan bersandar di dada lebar milik sang suami.

" Papi yakin sreya akan menerimanya, kita tunggu saja sayang kita semua akan selalu bersama kembali meski figo dan istrinya sudah tiada. " kata reno dan mengusap pelan punggung sonya agar membuat wanita yang dicintanya itu menjadi tenang kembali.

Sedangkan zeno dan sreya saat ini sudah berada didalam mobil sreya. Sreya masih diam dia enggan untuk bicara, wanita cantik itu terus memikirkan tentang perjodohan dirinya dan mahasiswanya ini.

" Ada apa? " tanya zeno akhirnya setelah mereka terdiam cukup lama di dalam mobil.

Sreya menolehkan wajahnya ke zeno menatap pria yang ada disampingnya ini. Sreya merasa bingung dia seharusnya menolak perjodohan ini semejak pertama tadi jika dia memang mau menolak, tapi entah mengapa dia malah merasa tidak ingin menolak perjodohan ini dan hatinya hangat mendengar jika dirinya lah yang akan dijodohkan dengan zeno dan bukan orang lain.

" Ada apa? Kamu kenapa? " tanya zeno lagi. Zeno mengulurkan tangannya menyentuh pipi sreya. Dia merasakan sakit karena sreya menatapnya seakan sreya tidak ingin menikah dengannya.

Sreya masih saja terdiam. Bibirnya kelu terasa tidak bisa di gerakkan. Zeno mengusap pipi sreya pelan seakan menyalurkan kekuatan untuk wanita yang dirundung rasa bingung itu.

" Kita pulang saja, rasya dan resya pasti menunggu. " kata sreya akhirnya.

Sungguh sreya bingung dengan dirinya sendiri. Sreya adalah orang yang selalu terbuka dengan orang lain yah meski masalah rasya dan resya tidak pernah dibilangnya, tapi kalau itu masalah sreya pribadi pasti dia akan berterus terang tapi kali ini dia bahkan tidak membuka suaranya sedikitpun.

Zeno terdiam, dia yakin sreya saat ini merasa bingung. Dalam hati zeno merasa khawatir dengan wanita pujaannya ini tapi dia lebih khawatir jika sreya menolaknya nanti. Sungguh zeno ingin menikahi wanita yang menjadi dosennya ini. Dia tidak masalah akan kehadiran rasya dan resya lagian kedua anak kecil itu adalah anak sepupu yang dianggap saudaranya sendiri. Apalagi masalah umur, zeno sama sekali tidak peduli dengan umur sreya bahkan jika sreya berumur 30 tahun atau 40 tahun sekalipun dia tidak peduli. Yang jelas dia mencintai wanita disampingnya ini, sangat sangat mencintainya.

" Baiklah kita pulang kerumahku yah, kata bibi pak amir mengantar rasya dan resya kerumah. " kata zeno.

Sreya menganggukkan kepalanya dan memilih melihat kearah kaca. Zeno pun diam dan mulai menjalankan mobil sreya menuju rumahnya.
^
^
^
^
^


Hohoho... diterima gak yah???
Gitu ajah yee....
Maaf banget upnya lamaaaa
Sorry kalo typo
Enjoy......

(My) DOSEN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang