13. Selene 6.23

194 34 87
                                    

"i whisper alone as I look at you from far away"

Bahasa
Surabaya, Juli 2020

'Oh itu dia kan, Pertiwi'

'Eh itu dia, yang namanya Pertiwi'

'Jangan deket deket dia'

'Jangan mau temenan sama dia'

'Serem sih anaknya'

'Pokoknya jangan undang Pertiwi ke ulang tahun kamu ya!'

'Pertiwi, tolong jangan dekat dekat kita ya. Kamu main disana aja'

***

Nafasku tercekat.

Peluh keringat bercucuran.

Sekujur tubuhku gemetaran.

Tujuh hari.

Selama tujuh hari mimpi yang lama pergi menjauh, kusimpan rapat dalam sudut jiwa ini, mulai berontak.

"You will be fine, you are not Pertiwi. Kamu ini Bestari Bahasa."

"Aku ini Bestari Bahasa"

"Aku bukan Pertiwi"

"Iya, aku bukan dia"

Lenganku terulur, memeluk erat tubuh ini. Dalam hati terus mengucapkan ribuan mantra untuk menenangkan diri.

Berusaha keras mengusir ketakutan itu untuk kembali merenggut sadarku.

Dalam hening yang begitu mencekam, sayup sayup suara ketakutan itu nyaring terdengar dengan lantang.

Aku takut. Aku sedang takut.

Karena aku nggak ingin Pertiwi kembali.

Pertiwi si lemah.

"Kamu hanya lagi banyak pikiran, Bestari. You are just tired."

Benar.

Aku pasti hanya sedang kelelahan emosi. Terlalu banyak memikirkan Haris Prabu Taraka dan pertengkaran terakhir kami, jiwaku mungkin sedang lelah.

There's nothing to be affraid of.

Everything would be alright.

Pertiwi is gone.

I am Bestari Bahasa.

Kamu bukan lagi si lemah, Bestari.

***

"Haris kemana?"

Jakarta ini memang tidak tahu basa basi. Selalu to the point, tapi mulutnya pintar sekali kalau sedang beretorika. Lancar bak ruas jalan dengan volume lalu lintas rendah, tanpa tundaan.

"Nggak tahu, Ta."

Melempar sebuah pandang skeptis dengan kening yang berkerut, Jakarta seakan menuntut sebuah penjelasan lebih atas jawabku.

Ah aku lupa kalau si Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik ini mempunyai antusias tinggi untuk ikut campur pada urusan orang lain.

Mungkin itu juga yang membawaku memberi jarak pada sosok seperti Ata.

"Kadep Dagri gue sudah macam buron begitu dan lo pacarnya nggak tahu? Terus who am i supposed to ask, Bestari?"

Ah iya, lelaki Taraka itu sekarang sudah menjabat sebagi Ketua Departemen Dalam Negeri BEM Fakultas Teknik.

Playlist: HarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang