22. Berpisah (2)

1.5K 105 15
                                    

Pagi menyapa, Jaehyun dan Yoon Hye masih betah tertidur di ranjang mereka, Jaehyun juga hari ini tidak memiliki kuliah jadi ia bisa bangun siang.

Sedang Yoona dengan lihai menyewa orang untuk membobol rumah yang kini ditempati oleh kedua anaknya itu. Tidak butuh waktu lama sampai rumah itu berhasil terbuka.

Yoona masuk kedalam, hatinya berhacap cemas Rumah sederhana dengan banyak bunga membuat kesan sejuk tapi tidak cukup membuat hati Yoona tenang.

Suasana sepi membuat Yoona yakin bahwa sang penghuni rumah masih terlelap dalam tidurnya mengingat sekarang masih jam 6 pagi. Yoona datang hanya bersama seorang yang ia sewa yang bisa membobol rumah ini. Ia belum memberitahu suaminya.

Langkah kaki Yoona membawanya menuju satu pintu yang ia yakini sebagai kamar dari penghuni rumah ini. Dengan tangan bergetar ia mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci itu.

Hatinya begitu tersayat ketika netranya menangkap Jaehyun dan Yoon Hye sedang tidur diatas ranjang yang sama, dengan posisi Jaehyun memeluk Yoon Hye dari belakang.

Yoona hancur saat itu juga, Jaehyun ternyata belum sembuh. Pantas saja selama ini ia selalu mengundur tamggal pertunangannya dengan Yeoreum dengan alasan Yoon Hye belum ditemukan, tapi sekarang apa yang ada di depan mata Yoona sungguh membuatnya hancur lebur. Anak sulungnya menghamili anak bungsunya sendiri. Bagaimana Yoona bisa selalai ini?

"Yoon Oh, Yoon Hye!!" Yoona sudah tidak tahan lagi. Ia berteriak sehingga membuat keduanya terbangun dari tidur, Jaehyun yang sigap langsung membawa Yoon Hye kedalam pelukannya.

"Mama ngapain disini?" Tanya Jaehyun mencoba setenang mungkin, sedangkan Yoon Hye tidak sanggup melihat wajah sang mama. Ia hanya bisa bersembunyi di dada Jaehyun, menenggelamkan wajahnya disana.

"Ngapain kamu bilang? Kamu ga sadar? Mama hampir gila karena adik kamu belum ketemu selama delapan bulan dan nyatanya dia selama itu bersama kamu dan sekarang sedang hamil? Jangan bilang itu anak kamu Yoon Oh!" Yoona dengan nada yang meninggi, air matanya deras mengalir.

"Ga ada jalan lain selain ini, mama sama papa ga akan pernah restuin kita kalau aku ga hamilin Yoon Hye" Jaehyun menjawab dengan nada yang tak kalah tingginya.

"Kamu gila! Yoon Hye adik kamu Yoon Oh! Adik kamu!" Tegas Yoona

"Yoon Hye bukan adik aku! Yoon Hye adalah ibu dari anak-anakku! Sekarang kami sedang menunggu kelahiran bayi kembar kami! Mama ga usah ikut campur!" Jaehyun mengelak

Beberapa menit kemudian masuk tiga orang berbadan besar, menyuntikkan sesuatu pada Yoon Hye dan Jaehyun sehingga mereka berdua kini tidak sadarkan diri, air mata Jaehyun menetes sesaat sebelum matanya tertutup, ia sudah sempat berontak dan mengamuk tapi tetap saja kekuatan orang suruhan mamanya itu lebih kuat.

"Maafkan mama" Yoona lalu memerintahkan orang-orang itu membawa kedua anaknya.

☘☘☘

Jaehyun mengerjapkan matanya, kepalanya pening sekali. Ia meraba ke tempat yang berada disampingnya, kosong. Tidak ada Yoon Hye disana.

"Yoon Hye" Gumam Jaehyun sambil memegang kepalanya, rasanya pening sekali.

"Yoon" Jaehyun sedikit berteriak memanggil Yoon Hye namun tidak ada sahutan.

"Sayanggg" Jaehyun berteriak kencang, lama ia melakukan itu namun tak ada sahutan. Ia meraih segala yang bisa ia raih lalu melemparkannya, vas bunga dan segala macam yang ada di ruangan yang ia tempati sekarang, ia sekarang sedang berada di apartemennya.

Beberap saat kemudian muncul Yeoreum menenangkan Jaehyun tapi Jaehyun malah mendorongnya keras membuat Yeoreum jatuh tersungkur.

"Ngapain lo disini?" Jaehyun emosi

"Kamu kan calon tunangan aku Jae, aku juga disuruh sama mama kamu buat nemenin kamu disini" Yeoreum selembut mungkin

"Yoon Hye dimana?!" Jaehyun masih dengan emosinya yang memuncak

"Jaehyun! Kita udah hampir tunangan, kenapa kamau nyariin adik kamu terus?!" Emosi Yeoreum ikut tersulut

"Yoon Hye mana sialan! Anak gue.. Calon anak gue" Jaehyun berteriak tidak karuan dan kembali melempar barang yang ada disekitarnya.

"Anak?" Yeoreum bingung, apa maksud Jaehyun? Anak? Yoona hanya menyuruhnya untuk menemani Jaehyun dan setahu Yeoreum selama ini Jaehyun juga rutin kuliah dan tidak macam-macam. Lalu bagaimana dengan anak yang Jaehyun maksud?

"Jangan ganggu gue, gue mau Yoon Hye! Gue mau anak gue! Pergi lo dari sini!" Usir Jaehyun masih berteriak. Dengan air mata berlinang Yeoreum pergi dan menelpon Yoona. Memgadukan segalanya pada calon mama Mertuanya itu.

☘☘

Sejam yang lalu Yoon Hye sudah sadar, ia mendiami semua orang yang berada disekitarnya sekarang. Ada Mina juga yang kini menangis setelah melihat keadaan sahabatnya, tidak lupa ia mengabari Hendery yang akan terbang ke Korea besok.

Mereka semua shock melihat keadaan Yoon Hye, terlebih lagi saat mengetahui bahwa ayah dari anak yang Yoon Hye kandung adalah Jaehyun yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakaknya sendiri.

Sedangkan Irene sekeluarga tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki di kediaman Jung lagi. Demi Tuhan, Yoona kecewa sekali pada Irene dan Chaeyeon yang selama ini telah ia percayai.

"Aku mau kak Jaehyun" Lirih Yoon Hye sangat pelan

"Ga bisa sayang, kalian harus dipisahkan" Ucap Yoona seraya mengelus surai sang putri.

Tidak, Yoon Hye tidak mau berpisah dari Jaehyun. Terlepas dari mereka bersaudara, Yoon Hye sejujurnya sudah jatuh cinta pada kakaknya sendiri, hatinya sudah beralih. Ditambah lagi Yoon Hye sekarang sedang mengandung darah daging Jaehyun.

"Aku mau kak Jaehyun!" Yoon Hye menepis tangan Yoona, Yoona tersentak ini pertama kalinya Yoon Hye membentaknya.

"Mereka butuh papanya" Lirih Yoon Hye sebelum semuanya menggelap, ia pingsan dan membuat semua orang panik.

☘☘☘☘
NB
☘☘☘☘

☑DON'T TOUCH MY GIRL-[Jung Jaehyun] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang