Chap 2

1.9K 214 4
                                    

Seminggu sudah setelah pernyataan menohok dari Athanasia ke Lilian soal Claude, semuanya menjadi normal kembali, seolah tak terjadi apa apa.

Athanasia sedang fokus membaca buku diruang belajarnya, dia melarang para pelayan dan perkerja berada di sekitar ruangan belajar miliknya, bahkan Lilian pun tidak diperbolehkan.

Permata milik Athanasia seakan bersinar saat membaca buku buku tersebut. Athanasia memang gemar membaca buku, khususnya buku ketatanegaraan, ahli senjata, dan Strategi perang.

Gadis cilik itu tidak mau waktu nya terganggu oleh yang lain saat membaca, itu salah satu kebiasaannya yang tidak pernah hilang dari lahir. Athanasia akan mengamuk jika ada orang yang tiba tiba masuk ke ruang belajar tanpa izinnya terlebih dahulu.

Bahkan dirinya tidak pernah mendapatkan guru atau pengajar, karna Athanasia merasa itu tidak perlu dan hanya membuang anggaran istana.

Tapi berbeda jika tentang tata krama, karena pengasuhnya Lilian sangat menekankan Athanasia soal itu, maka Athanasia tidak punya pilihan lain.

Setidak nya cuman satu.

"Aku jadi ingin belajar berperang dan menggunakan senjata."

Athanasia dengan serius membaca lembar demi lembar buku yang berjudul Taktis Infantri berat jilid III .

Jika di ingat lagi, Athanasia sangat ingin berlatih mengangkat senjata, khusus nya pedang dan tombak, tapi karena masih kecil dan tak mampu mengangkat benda berat, dirinya hanya berlatih mengayunkan pisau dapur.

Jujur saja dirinya selalu kedapatan mencuri pisau dapur dan dimarahi habis habisan oleh Lilian.

Dan Athanasia pernah praktek diam diam saat mengintip latihan pasukan kerajaan dibarak pelatihan, saat itu dia masih 3 tahun dan dapat mencuri satu belati kecil dari barak tersebut.

Dia menyembunyikan belati tersebut dibawah kasurnya, bersamaan dengan pisau dapur curian nya.

Tapi tentu saja aksinya ketahuan oleh Lilian, dan dirinya dikurung selama seminggu dikamar tidur sebagai hukumannya.

Padahal dirinya sudah susah susah mencuri dari barak latihan, dengan mudahnya Lilian mengembalikan belati indah nya itu.

Sampai saat ini Athanasia masih memendam kekesalannya pada Lilian soal belati dan pisau dapur nya.

Siang harinya di istana Emerald...

Felix Robain, tangan kanan matahari kerajaan Obelia itu sedang membawakan tugas tugas dan dokumen dokumen wilayah ke ruang kerja Raja.

"Ini dokumen tentang wilayah utara dan pemasokkan pajak wilayah tersebut selama beberapa bulan ini Yang Mulia."

"Letakkan di meja."

"Ya yang mulia."

Felix pun meletakkan sejumlah dokumen dimeja kerjanya, setelah itu kembali menatap Sang raja yang sedang berdiri didekat jendela.

"Apakah ada suatu hal yang menggangu anda akhir akhir ini yang mulia? Sepertinya sekarang yang mulia selalu menatap keluar jendela?"

"Entahlah."

Claude berbalik dan kembali memeriksa dokumen dokumen yang diletakkan Felix tadi, pikirannya tidak konsen sejak beberapa hari yang lalu.

Seekor ular berbisa terlihat melilit lilit di dahan pohon dekat dengan istana Ruby.

Claude yang sedang menikmati teh di taman dekat istana Ruby itu sedikit terkejut, menurutnya tidak ada orang di istana ini yang memelihara hewan seperti itu.

Who's The Real Antagonist In Lovely PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang