Athanasia pov...
Sudah aku duga dia tak akan mengabulkan permintaanku, jalan satu satunya hanyalah diam diam mencari teman seumuran yang berkerja di Istana ini.
Tapi dimana?
Bahkan aku sendiri yakin kalau pelayan dan kesatria di Istana ini tidak ada yang menikah, jadi tidak mungkin ada anak anak yang diperkerjakan di Istana ini
Jika hanya aku sendiri, aku tidak akan dapat melakukan balas dendam.
Sekarang aku hanya mendedikasikan hidupku untuk hal itu, dan aku tidak bisa memikirkan hal lain.
Haha rasanya aku sudah benar benar gila.
Ah dan ya Countess Rossalia, nyonya gila itu sudah mendapat hukuman, dirinya dilarang mengunjungi istana lagi.
Aku merasa hukumannya terlalu ringan!
Dan Jennette? Dirinya dilarang keluar dari kamarnya selama sebulan penuh, entah mengapa aku jadi bahagia.
Dan sekarang apa yang harus aku lakukan dikamar ini? Dan juga kapan Claude ah maksudku ayah akan memberikan kamar lain padaku?
Bukannya bagaimana, tapi hanya saja beristirahat bersamanya itu sedikit tidak nyaman, apa lagi dirinyalah yang membunuhku dikehidupan terdahuluku.
Aku masih membenci kenangan itu.
Sekarang aku bahkan tidak bisa bermain dengan peliharaanku karena raja sombong itu memindahkan mereka entah kemana, jika aku meminta izin kepadanya aku hanya akan ditertawakan.
Dimana wajahku jika aku meminta izin kepadanya tentang hal ini, padahalkan aku baru saja diusir beberapa saat lalu.
Apa aku tanya felix saja?
Author pov...
Athanasia yang sudah selesai dengan segala pikiran jenuhnya keluar dari kamar. Felix ternyata tetap berdiri disamping pintu kamar dengan wajah murung.
Ini kesempatanku...
Athanasia tersenyum penuh arti pada Felix, merasakan sesuatu yang aneh akan terjadi Felix bergidik.
"Felix, apa ada anak anak seumuranku yang berkerja disini?"
"Itu...saya rasa tidak ada tuan putri."
Felix merasa aneh, tuan putrinya tiba tiba keluar dari kamar dan bertanya sesuatu yang tidak mungkin, apakah itu penyebab tuan putrinya itu dan yang mulia raja bertengkar beberapa saat lalu??
"Ck rupanya memang tidak ada."
"Itu...apa tuan putri butuh teman?"
"Jika kau menawarkan anak duke Alpheus itu, aku tidak tertarik."
Felix tertawa, Athanasia memang sesuatu. Felix memang merasa bahwa Athanasia selalu terlihat sendirian, walau bersama orang lain tapi tuan putrinya itu tetap saja seperti orang kesepian.
Felix juga tahu bahwa Athanasia sendiri tidak menyukai Jennette, apa lagi setelah kejadian beberapa waktu lalu.
Sungguh Felix tidak ingin membahasnya sama sekali.
"Tuan putri, bagaimana jika tuan putri mengadakan jamuan teh anak anak?" Saran Felix kepada Athanasia.
"Itu akan sangat merepotkan."
"Haha tuan putri sangat kaku ya."
Athanasia berjalan meninggalkan Felix sambil memasang wajah kesalnya.
"Tunggu saya tuan putri..."
Athanasia pov...
Felix, kesatria merah kurang ajar itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Real Antagonist In Lovely Princess
FanfictionBagaimana jika Athanasia, putri Obelia itu tiba tiba mengingat takdir kehidupan lamanya yang penuh ketidakadilan? Mati di tangan orang yang selalu ia dambakan kasih sayangnya itu? "Tidak! Hal itu tidak akan terulang lagi." Athanasia yang sudah bert...