Chap 20

1K 129 4
                                    

Yui dan Ijekiel duduk berhadapan di dalam sebuah kafe, banyak orang yang melirik mereka berdua sambil memberikan tatapan hina kepada Yui dan mencibirnya, mereka berdua menyadari hal tersebut. Ijekiel semakin merasa tidak enak namun Yui tidak peduli, keheningan cukup lama menyelimuti mereka sebelum Ijekiel akhirnya membuka mulut untuk berbicara.

"Maafkan saya atas rasa tidak nyaman ini nona."

"Katakan intinya saja."

Ijekiel ingin menangis rasanya, Yui sangat dingin dan kasar. Putra satu satunya keluarga Alpheus itu menyeruput sedikit teh melati yang ada dimeja lalu mulai berbicara.

"Yang pertama adalah saya ingin meminta maaf atas perilaku tuan putri Jennette dan bibi saya." Ijekiel memainkan jari jari tangannya resah.

"Untuk apa anda meminta maaf tuan? yang bersalah itu adalah tuan putri dan nyonya Rossalia, bukan anda..." Balas Yui menohok Ijekiel.

"Tapi tetap saja saya harus meminta maaf kepada anda, walau bagaimana pun tuan putri dan Countess Rossalia adalah keluarga saya."

"Keluarga...ya..." Ucap Yui dingin. "Saya tidak mengerti maksud anda tuan Alpheus, karena sejak kecil saya sudah sendirian."

"Ah maafkan kekasaran saya." Ucap Ijekiel dengan perasaan tidak enak.

"Tidak masalah."

Keheningan kembali terjadi diantara mereka berdua, kali ini giliran Yui yang mengeluarkan suara.

"Apa masih ada yang perlu dibicarakan?"

Ijekiel tersentak, tak pernah mendapatkan nada bicara seperti itu dari siapapun.

"Itu...tidak ada..." Cicit Ijekiel dengan nada pelan.

Yui pun berdiri dan dirinya memberi salam pada Ijekiel lalu pergi dari tempat itu, Ijekiel sedikit merasa aneh dengan Yui.

Menurut pengamatan Ijekiel seseorang yang mungkin dekat dengan Yui mengatakan bahwa dia hanyalah seorang petualang yang singgah ke ibukota.

Namun perilakunya sangat tidak aneh, mulai dari cara duduk dan berbicaranya serta caranya berjalan dan menatap seseorang.

Ijekiel merasa kalau Yui itu sangat kasar namun dalam kadar menekan, tidak menghina tapi menyadarkan, sangat misterius.

Jika dia memperkenalkan dirinya sebagai bangsawan, semua orang pasti akan percaya. Saat Ijekiel memperhatikan Yui tadi, mata Yui seperti menatap nya dengan dingin dan postur tubuhnya tegak.

Tidak mungkin seorang petualang yang mengaku tidak punya keluarga sejak kecil berperilaku seperti itu hanya karena sikapnya.

Dirinya pasti dilatih dan diajari untuk seperti itu...

Nona itu... Apa aku selidiki saja?

Ijekiel pun mulai menyelidiki seluk beluk Yui dengan bertanya kepada beberapa orang yang berhubungan dengan Yui.

Tapi Ijekiel tidak menemukan apapun, hanya informasi bahwa Yui berburu sebagai perkerjaan dan akan pergi dari ibukota dalam beberapa hari.

Ijekiel tidak berhenti, tetap mencari seluk beluknya namun tidak ditemukan, bahkan dari data kedatangan setiap turis, pedagang, petualang, dan lainnya.

Sampai...

Ke esokkan harinya...

"Yui sayangku!! kau mendapat undangan resmi dari yang mulia untuk datang ke perjamuan teh keluarga kerajaan?" Hestia berteriak senang dan bangga kepada Yui.

Yui hanya menatap tidak minat dengan undangan yang diberikan oleh Hestia.

"Aku tidak akan datang."

Who's The Real Antagonist In Lovely PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang