Pagi hari yang cerah di Obelia, semua orang larut akan kegiatan masing masing.
Dan disinilah Athanasia, gadis cilik berumur lima tahun itu, sedang melakukan hal luar biasa yang bertolak belakang dari status tuan putrinya itu.
Ya...
Bermain dengan seekor ular berbisa dan singa jantan.
Athanasia mendapatkan mereka dari pedagang benua timur yang biasa mampir untuk menawarkan barang dagangannya ke Istana satu tahun yang lalu.
Pedagang itu membawa banyak barang, mulai dari mainan, pakaian, perhiasan, kosmetik, alat musik, binatang dan lainnya. Bahkan Lilian York, yang pada dasarnya ialah pengasuh Athanasia tidak habis pikir.
Dia mengira bahwa tuan putri kecil nya itu memanggil pedagang benua timur ke istana Ruby karena ingin membeli mainan atau sebuah gaun.
Namun wajahnya menjadi pucat dan hampir pingsan setelah mendengar perkataan yang keluar dari bibir kecil tuan putrinya itu.
"Apa tuan pedagang mempunyai seekor singa jantan dan ular berbisa?"
Berbagai bujukkan yang dilontarkan oleh Lilian agar Tuan putrinya itu memilih hal yang lain, tapi berujung kegagalan.
Bahkan Lilian juga mengatakan bahwa anggaran istana Ruby tidak cukup untuk membeli binatang liar seperti itu, dan membujuk agar tuan putrinya membeli boneka atau gaun saja.
Tapi Athanasia bukanlah putri yang tidak mengerti tentang keuangan dan hak kekuasaan yang dia miliki, Athanasia membuat protes ke istana pusat, tempat Ayahnya Claude De Alger Obelia tinggal.
Dengan berani dia memprotes dana yang dia dapatkan sebagai putri kerajaan Obelia terlalu sedikit, dalam surat resmi yang dia kirim ke ayahnya itu, dia meminta penambahan dana untuk istana Ruby sebesar 4x lipat dari yang dia dapat biasanya.
Jika keinginannya tidak di setujui, maka dirinya sendirilah yang akan berbicara tatap muka dengan Raja Obelia itu.
Di luar dugaan tanpa harus bertatap muka, ayahnya itu langsung memberikan penambahan dana sesuai dengan yang dia butuhkan.
Setelah mengetahui bahwa Athanasia mendapat dana lebih dari yang mulia raja, dengan syok luar biasa dan keterpaksaan, Lilian York mengizinkan Athanasia memelihara dua jenis binatang liar dan buas itu.
Satu singa jantan dewasa dan satu induk ular berbisa dengan jenis Taipan.
Athanasia memberi nama peliharaan manis(menurutnya sendiri)itu dengan nama Raider dan Shylter. Berharap bahwa para peliharaan buasnya itu akan membantunya suatu saat nanti.
"Ayo Raider tangkap makananmu!"
Dengan kuat Athanasia melempar daging ayam yang dia dapat didapur istana itu ke arah pohon besar yang ada didepan nya.
Dan tentu saja Raider langsung mengejar sarapan mewahnya itu, sementara Shylter yang berada di pundak Athanasia hanya diam dan melilit lilit pundak dan leher tuannya itu.
Beberapa pelayan yang kebetulan lewat didekat area bermain tuan putri hanya menghela nafas pasrah, mereka berfikir bahwa sikap tuan putrinya itu sangat aneh dan tidak masuk akal.
Mana ada seorang anak perempuan, bangsawan, dan putri kerajaan yang memelihara hewan buas seperti singa jantan dan ular berbisa diumur 5 tahun?
Bagi mereka keanehan dari Athanasia tidak sampai disitu saja.
Tuan putri mereka sudah lancar berbicara dan membaca diumur satu tahun, bersamaan dengan langkah pertamanya. Dan buku pertama yang dibaca tuan putri Athanasia ialah buku hukum dan sejarah obelia kuno.
Tuan putri juga gemar mengoleksi benda tajam saat usianya tiga tahun, Lilian pernah menemukan tujuh pisau dapur dan satu belati kecil dibawah tempat tidur tuan putri.
Serta kenyataan bahwa tuan putri tidak suka memakai gaun bangsawan dan piyama panjang, dia lebih suka memakai celana, dan baju pria yang simpel dan nyaman.
Dan berbagai keanehan yang tidak masuk akal lainnya pada diri tuan putri kerajaan Obelia tersebut.
Para pelayan melanjutkan perjalanannya untuk mengambil cucian kering di halaman depan sambil berharap tuan putri mereka kembali kejalan yang benar.
Sore hari nya~
Lilian memanggil Athanasia untuk cemilan sore, tak lama kemudian Athanasia datang dengan pakaian lusuh, duduk dengan kaki diatas meja.
Tentu saja pakaian yang dipakai ialah pakaian anak laki laki, tak mungkin Athanasia mau memakai gaun.
Lilian bertanya kepada Athanasia kenapa pakaiannya menjadi seperti itu, dengan santai Athanasia menjawab.
"Tadi aku memberi makan dan memandikan Raider."
Dengan wajah acuh tak acuh Athanasia langsung mengambil kue buatan pelayan bermata biru muda itu, menghiraukan Lilian yang terdiam dan mulai bersiap untuk mengomel.
"Tapi tuan putri harus membersihkan diri terlebih dahulu! Bagaimana tuan putri bisa bersikap seperti ini? Tuan putri adalah harta karun kerajaan Obelia! Tuan putri harus bersikap sebagaimana mestinya!"
"Ya ini udah sebagaimana mestinya."
Lilian menahan nafas, dia kesal sekaligus sedih, dia menyangkut pautkan sikap dan kepribadian Athanasia yang aneh ini disebabkan oleh perhatian yang kurang dari keluarga satu satunya.
Padahal emang dari sono nya sikap Athanasia begitu.
Akhirnya setelah berdebat panjang Athanasia mau melakukan ritual mandinya dengan catatan dia melakukannya sendiri tanpa dibantu pelayan sedikit pun.
Setelah selesai mandi dan memakai piyama(laki laki) nya itu, Athanasia berselonjor kaki di permadani kamarnya, dengan Lilian yang selalu ada disampingnya.
"Lili kenapa kau baik padaku?"
"Maksud tuan putri?"
"Ya...aku mendengar cerita bahwa Lili pergi menghadap ayah hanya untuk menjadi pengasuhku, kenapa seperti itu?"
"Karena tuan putri adalah harta karun kerajaan obelia."
"Lili jangan berbicara omong kosong, aku ini Hyperthymesia jadi aku tahu apa yang terjadi saat aku lahir dulu!"
Mata Lilian melebar, dia lupa kalau Athanasia memiliki memori biografis yang membuatnya mengingat kejadian lampau dengan sangat rinci.
"Sebenarnya ini karena ibu tuan putri."
"Hah? Ibu?"
"Iya ibu tuan putri. Nona Diana, saat pertama kali melihat nona Diana menari dengan indah dan penuh kebebasan, saya bertekad untuk mencoba mendekati nona Diana, namun nona Diana meninggal dunia saat melahirkam tuan putri, jadi saya bertekad untuk membesarkan tuan putri."
"Alasanmu sangat tidak logis Lili!"
Athanasia berbaring dipermadani sambil menutupi kedua mata dengan lengannya. Memikirkan betapa aneh dan tidak logisnya alasan Lilian untuk mengurus dirinya.
"Ehm maaf tuan putri tapi... Apa tuan putri tidak ingin bertemu dengan ayah tuan putri? Selama ini tuan putri tumbuh tanpa tahu rupanya sama sekali, apa tuan putri tidak sedih?"
"Hah? Sedih? Untuk apa? Maksudku, dia saja tak ada minat untuk melihatku, kenapa aku harus berminat melihatnya?"
"Tapi bukankah tuan putri sedikit tidak sopan memanggil yang mulia dengan sebutan 'dia'?"
"Apa dia itu termasuk kategori orang yang bisa disopankan?"
"...."
"Sudahlah Lili aku ingin tidur, ini hampir malam."
Athanasia berjalan ke tempat tidur, menghempaskan dirinya lalu membalut dirinya dengan selimut tebal, Lilian yang tak bisa berkata kata hanya memberi hormat dan keluar dari kamar Athanasia.
...Ah aku benci hidupku...
Athanasia pun beristirahat sepanjang malam.
. . .TBC . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Real Antagonist In Lovely Princess
FanficBagaimana jika Athanasia, putri Obelia itu tiba tiba mengingat takdir kehidupan lamanya yang penuh ketidakadilan? Mati di tangan orang yang selalu ia dambakan kasih sayangnya itu? "Tidak! Hal itu tidak akan terulang lagi." Athanasia yang sudah bert...