EPILOG

7.9K 429 3
                                    

Bree berjalan masuk ke dalam kamarnya, setelah seharian pergi bersama papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bree berjalan masuk ke dalam kamarnya, setelah seharian pergi bersama papanya. Mereka pergi mengunjungi makam Rossa pagi-pagi sekali, lalu pergi jalan-jalan seharian.

Mereka ke mall, makan sushi bersama, pergi nonton film action di bioskop. Mereka benar-benar menghabiskan waktu berdua, dari pagi hingga malam.

Bree berjalan menuju nakas, dan membuka lacinya. Ia mengambil sebuah amplop putih yang sudah ia segel rapi, dan membukanya.

Untuk : siapapun yang menemukan ini. Mungkin Papa, mungkin bukan.

Bree nggak tau, apakah waktu kalian menemukan surat ini, Bree masih ada atau nggak di dunia. Mungkin aja udah nggak ada. Dan Bree harap, kalian nggak sedih, ya. Terutama Papa. Bree nggak bisa lihat Papa sedih karena Bree. Bree bakal ikutan sedih.

Bree cuma mau bilang terima kasih buat semua yang sudah hadir dalam hidup Bree.

Untuk Papa, makasih untuk semuanya. Walaupun beberapa tahun terakhir ini, Bree nggak lagi merasakan kehangatan kasih sayang seorang ayah. Tapi itu nggak membuat Bree benci sama Papa, kok. Maaf ya Pa, Bree nggak bisa jadi anak yang baik. Maaf karena Bree nggak bisa berhenti bikin Papa kecewa.

Untuk Joan, lo temen gue yang terbaik, Jo. Lo masih mau temenan sama gue, sejak kecil, sampe sekarang. Bahkan waktu gue bersikap jahat banget dan tentu ngerugiin lo, lo masih mau nerima gue. Padahal, lo bisa aja ninggalin gue dan cari temen-temen yang jauh lebih baik dan bisa menghargai lo. Gue nggak akan pernah lupa sama lo.

Untuk Ray, makasih! Kamu udah dampingin aku bahkan di saat aku sakit. Makasih, udah selalu dukung aku dan nggak bilang ke siapa-siapa soal penyakit aku.
Lucu juga ya, ternyata benci jadi cinta.
Kamu pacar pertama dan terakhir aku, Ray. Kalo aku udah nggak ada nanti, jangan jadi playboy, ya. Cari cewek yang bener-bener sayang sama kamu. Titip salam untuk temen-temen kamu. Aku sayang kalian.

Untuk Bi Nur, Bibi selalu ada untuk Bree. Makasih ya Bi, udah selalu ngumpetin makanan untuk Bree waktu Bree dihukum Papa. Bibi udah kayak ibu sendiri buat Bree. Bree nggak tau mau ngomong apalagi buat menggambarkan kebaikan Bibi.

Intinya, Bree bahagia dan bersyukur punya kalian semua. Maaf kalau selama hidup, Bree selalu ngecewain kalian. Kalo Bree bisa, Bree akan hidup lebih lama dan memperbaiki semuanya. Bree harap, kalian nggak lupa ya sama Bree. Bree sayang kalian.

With Love,
Brianna.

Bree tersenyum melihat surat itu. Surat yang ia tulis beberapa bulan lalu, saat ia berada di titik terendahnya. Saat ia pikir, ia akan pergi terlebih dulu dan meninggalkan semua orang.

Bree merobek surat itu menjadi potongan kertas kecil-kecil, dan membuangnya ke tempat sampah.

"Gue udah nggak butuh surat itu lagi. Gue akan memperbaiki semuanya. Dan gue, akan hidup lama untuk membuat semua orang disekitar gue bahagia. Gue akan sembuh."

-TAMAT-

WITH LOVE, BRIANNA. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang