Blueblells 2

3.1K 504 47
                                    

Lonceng biru. Bunga kecil berbentuk lonceng dengan warna biru yang cantik, terkulai dan menunduk pada satu sisi. Tak seorangpun bisa luput dari pesonanya, keindahannya menciptakan pemandangan hutan yang terlihat seperti beralaskan karpet biru.

Lan Guang menyukai bunga itu.

..

“A-Jun!”

Zhang Junda membeku di tempatnya. Dia tak berani berbalik atau bahkan bergerak. Pupil matanya bergetar, ada dorongan di dalam hatinya untuk melarikan diri tetapi kakinya seolah dipaku ke tanah. Tangan Zhang Junda perlahan mengepal, buku-buku jarinya memutih bersamaan dengan kukunya yang mulai menggali ke dalam daging.

Senyuman di wajahnya mulai goyah. Zhang Junda mulai menyesali keputusannya saat ini. Seharusnya dia tetap diam di dalam kamarnya, melakukan hal tidak penting seperti yang dikatakan QiongLin. Suara yang memanggil namanya terlalu menyakitkan. Zhang Junda hampir tak dapat membedakan rasa sakit tertusuk pedang nyata di tubuhnya dengan pedang ilusi yang menusuk hati nya.

“Ini benar-benar kau!”

Senyuman itu, masih sama menyilaukan dengan yang ada di dalam ingatan Zhang Junda. Hanya saja, itu bukan membawa getaran yang sama dengan yang dulu Zhang Junda rasakan. Itu malah membuat hatinya semakin sakit.

“Xiao Yi, sebuah kebetulan bisa bertemu denganmu.” Zhang Junda, dia menyeringai.

JingYi terkikik. Zhang Junda memperhatikan jika JingYi memegang keranjang dan sekarang berpakaian seperti dirinya di masa remaja. Tidak ada kemewahan sama sekali karena telah menjadi pasangan seorang Pemimpin Sekte. Satu-satunya yang membuatnya berbeda adalah jepit rambut kupu-kupu yang melekat di kepalanya.

“Apa yang kau lakukan disini?” Zhang Junda bertanya dengan serius. Karena dia memang penasaran apa yang dilakukan JingYi di pasar? Mungkin kah status pasangan Pemimpin Sekte begitu rendah sampai membuat JingYi harus berbelanja kebutuhannya seorang diri?

“Aku membeli beberapa bahan masakan. Sekaligus melarikan diri beberapa pertemuan yang menjengkelkan.” JingYi berkata, dia terkekeh di akhirnya.

Zhang Junda tak mengatakan apapun, dia akhirnya mendapatkan kembali kekuatannya untuk menggerakkan kakinya. JingYi ikut berjalan di sampingnya, matanya melirik beberapa kios seolah mempertimbangkan apa lagi yang harus dia beli.

“Ah, apa yang membawamu ke Gusu?”

Zhang Junda menarik senyuman kecil, dia tak menjawab. Sebaliknya dia hanya berpura-pura meraih sesuatu dari dalam lengan bajunya dan mengeluarkannya. Hanya sebuah jepit rambut sederhana yang terbuat dari giok berwarna biru laut.

“Itu sangat cantik!” JingYi berseru. Zhang Junda menyerahkan kepadanya, tetap diam saat JingYi mengamatinya.

“Bunga lonceng biru, itu cukup jarang. Ini sangat manis, membuatku mengingat A-Yan. Ah! Ini bunga kesukaan A-Yan! Apa kau datang untuk memberikan ini pada A-Yan?”

Pertanyaan itu membuat Zhang Junda tercengang. Dia menatap JingYi dengan tatapan rumit sedangkan yang ditatap memasang senyuman tak mengerti. Zhang Junda tak menjawab, itu hanya jepit rambut yang dia beli secara acak—karena penjualnya sangat menyebalkan dan terus memaksanya untuk membeli barangnya.

Hanya saja, Zhang Junda melakukan kesalahan dengan tidak menjawab pertanyaan JingYi. Dia membuat pemuda itu menerka dan membuat jawaban sendiri.

“Oh! Aku tahu, kau.. ternyata kau menyukai A-Yan!”

Zhang Junda membalikkan tubuhnya dengan cepat dan berjalan pergi. JingYi berteriak memanggilnya, tetapi sang Iblis tidak membalikkan badannya sama sekali. JingYi menatap jepit rambut di tangannya dan berkata dengan bingung pada dirinya sendiri, “Kenapa dia pergi? Apa dia malu?”

Bluebells (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang