Bluebells 5

2.9K 463 73
                                    

“Panas!” Lan Guang mengeluh, dia berbaring di lantai kamar sambil mengipasi dirinya sendiri. Pemuda itu bertelanjang dada saat ini, walau demikian dia masih merasa sangat kepanasan. Musim panas di luar Gusu benar-benar menyiksa. Sekarang dia merindukan suhu dingin dari tempatnya dibesarkan. Terutama kolam air dingin nya.

Lan Guang tak berniat melakukan apapun hari ini. Dia hanya berharap ada cara untuk menyejukkan dirinya. Sayang sekali Paviliun Persik hanya memiliki kolam air panas dan tak memiliki kolam air dingin.

“Bukan kah kau menjadi sangat malas sekarang?”

Lan Guang tak tahu sejak kapan Zhang Junda masuk ke dalam kamarnya, atau mengapa pria itu tahan menggenakan pakaian yang berlapis-lapis di hari yang sangat panas seperti saat ini. Pemuda itu hanya menatap malas pada pria yang berdiri di dekatnya. Zhang Junda mengambil kipas dari tangan Lan Guang, dia duduk di dekat si pemuda dan mulai mengipasi yang lebih muda.

“Ini hari yang sangat panas.. bagaimana bisa kau bertahan dengan pakaian berlapis seperti itu?”

Zhang Junda mengangkat bahunya, “Entah.”

Lan Guang bergumam, “Aku ingin berendam di air yang dingin. Sangat panas..”

Zhang Junda terlihat memikirkan sesuatu, kemudian dia menarik lengan Lan Guang dan menyuruhnya untuk memakai pakaian dengan benar—tentu saja Lan Guang memprotes. 

Lan Guang berjalan dengan malas, mengikuti Zhang Junda yang menuntunnya entah kemana. Dia mengusap dahi nya beberapa kali dan terus mengeluh mengenai hari yang panas. Zhang Junda menggelengkan kepalanya melihat tingkah Lan Guang, “Kemana semangat masa muda mu?”

Lan Guang berkata dengan malas, “Tuan Iblis, semangatku sudah meleleh karena hari yang sangat panas ini. Satu-satu nya yang ingin aku lakukan adalah memeluk balok es dan tidur di atasnya.”

Zhang Junda tak lagi berkomentar. Mereka berjalan menyusuri hutan hingga tiba di sebuah aliran sungai yang jernih. Mata Lan Guang berbinar saat melihatnya. Dia bersiap untuk melompat ke dalam sungai tetapi Zhang Junda menahannya. Iblis itu menariknya dan kembali berjalan menyusuri sungai tersebut.

“Di depan sana ada air terjun, suhu di sana lebih sejuk dibandingkan di sini.” 

Lan Guang menatap Zhang Junda sejenak, sebelum pemuda itu berlari menuju arah yang ditunjuk oleh Zhang Junda. Iblis tersebut nampak terkejut, sebelum dia menggelengkan kepalanya dengan senyuman tipis tersungging pada wajahnya. Dia menyusul Lan Guang dengan langkah yang santai. Ketika dia tiba, Lan Guang sudah berendam di sungai dan mulai melebih-lebihkan. Bocah itu kemudian mengejar ikan yang dia liat atau menangkap kepiting yang bersembunyi di balik bebatuan.

Zhang Junda menggeleng melihat tingkahnya. Lan Guang benar-benar tidak terlihat seperti seorang Tuan Muda dari keluarga besar dan memiliki banyak aturan. Dia lebih seperti pemuda bebas yang ceria dan penuh semangat.

Zhang Junda bertopang dagu, mengamati bocah bersemangat itu. Dia tertawa melihat Lan Guang terpeleset dan jatuh ke sungai, atau bagaimana anak itu menjerit kaget saat jarinya dicapit kepiting yang akan ditangkapnya. Lan Guang adalah anak yang hidup, dia ramah dan mudah bergaul. Benar-benar mirip dengan Wei WuXian. Selain itu, senyumnya.. Zhang Junda merasa sulit untuk melupakan senyuman anak itu.

“Berhenti bermain dan keluar. Kau bisa masuk angin nanti.” Zhang Junda memanggil pemuda yang masih betah berendam di sungai walau matahari sudah mulai terbenam. Lan Guang menoleh padanya, menatapnya dengan kedua mata nya yang bulat. Manik emas itu memantulkan cahaya mentari senja. Rambut panjang nya yang basah, terurai di punggungnya, seolah tinta hitam yang mengalir turun pada kulit putih porselennya. Walau ada bekas luka yang cukup besar pada perutnya, itu sama sekali tidak mengurangi pesona nya.

Bluebells (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang