Bluebells 3

3.1K 503 85
                                    

“Kemana busur mu?”

Lan Guang terperanjat, dia menoleh dengan cepat pada Zhang Junda lalu menundukkan kepalanya, “Aku meninggalkannya di Gusu.”

Karena dia menundukkan kepalanya, dia tak dapat melihat kerutan pada wajah Zhang Junda.

“Kenapa?”

“Itu tak banyak berguna dalam pertarungan. Aku memilih untuk fokus pada pedang.”

Zhang Junda mendengus, “Panah ataupun pedang, mereka  adalah senjata dan tentu memiliki kegunaan masing-masing. Dalam pertarungan jarak dekat, memang lebih baik menggunakan pedang dibandingkan panah. Tetapi dalam pertarungan jarak jauh, akan lebih baik untuk menggunakan panah. Di medan pertempuran, semua senjata sama berguna.”

Lan Guang tak lagi menjawab. Dia memilih untuk membelai sitar di tangannya. Zhang Junda melirik melalui ekor matanya, “Aku tak tahu kau tertarik dengan musik?”

Pemuda manusia mengangkat kepalanya, menatap Zhang Junda dengan tatapan bingung sebelum pemahaman melintas pada wajahnya, “Ya, aku juga terkejut. Ternyata, musik cukup menyenangkan.”

Zhang Junda tersenyum tertarik, “Apa saudara kembarmu yang mengajarimu?”

Lan Guang menggelengkan kepalanya, “Aku mempelajarinya saat berpetualang.”

Zhang Junda mengangguk. Keheningan menguasai untuk sementara waktu sampai kereta kuda berhenti dan QiongLin mengumumkan jika mereka telah sampai. Lan Guang penasaran kemana Zhang Junda membawanya, tetapi saat dia melirik sekilas keluar jendela, dia sudah mengetahui jawabannya.

Itu adalah Paviliun persik. Zhang Junda membawanya kembali ke Paviliun persik entah untuk alasan apa. Dia enggan turun dari kereta, tetapi tentu tak bisa beralasan pada Zhang Junda jika dia ingin tetap di kereta. Iblis itu berdiri di depan pintu gerbang, menunggu dirinya untuk turun.

Mendesah, Lan Guang turun dari kereta dan menghampiri Zhang Junda. Pintu merah perlahan terbuka dan keduanya melangkah masuk ke dalam Paviliun Persik. Lan Guang menundukkan kepalanya, dia tak ingin melihat krisan yang menghiasi Paviliun itu, terlalu menyakitkan.

Tetapi karena hal itu, dia tak sadar jika Zhang Junda yang berjalan di depannya sedari tadi, berhenti. Membuatnya menabrak punggung tegap sang Iblis. Lan Guang mundur dengan cepat, wajahnya terangkat dengan ekspresi bingung. Zhang Junda diam di tempatnya, tidak bergerak sama sekali, bahkan dia tidak menoleh.

Pada saat itu Lan Guang memperhatikan jika bunga krisan yang menghiasi Paviliun saat dia datang sebelumnya telah digantikan dengan bunga lain. Berbagai macam bunga dengan berbagai warna. Diatur sesuai dengan warna nya, membuat penampilan Paviliun semakin hidup. Lan Guang tanpa sadar berjalan ke deret bunga berwarna merah muda, berjongkok di depan bunga dan mengamati. Jika tidak salah, ini adalah bunga Carnation. Lan Guang kemudian menoleh, melihat deretan bunga-bunga lainnya. Dia tersenyum kecil, mendapati bunga lonceng biru ada dalam deretan bunga biru yang tumbuh di tempat ini.

“Aku menggantinya untuk perubahan suasana. Bagaimana menurutmu?”

Suara Zhang Junda membuat Lan Guang terlonjak pelan, dia menoleh dengan cepat pada Zhang Junda, tersenyum kecil lalu berdiri.

“Ini sangat indah, penuh dengan berbagai warna. Benar-benar sangat hidup!”

“Itu bagus.” Zhang Junda mengangguk dengan puas.

Iblis itu kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi. Kali ini Lan Guang tidak mengikuti, sebaliknya dia sibuk mengagumi gaya baru dari Paviliun Persik. Pertama kali dia datang ke tempat ini, yang mendominasi adalah pohon persik yang indah. Setelah bertahun-tahun dan akhirnya dia datang kembali, krisan putih yang di tanam di halaman ini untuk menghiasi halaman Paviliun. Tapi sekarang, bunga-bunga krisan itu sudah digantikan, Lan Guang mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa artinya itu.

Bluebells (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang