Zhang Junda menghentikan langkahnya. Membuat naga hitam yang berada di lengannya kebingungan, “Apa yang kau lakukan?”
Zhang Junda, “Hei tian, lepaskan lilitanmu dari lenganku.”
Hei tian, “?”
Walau dia merasa bingung akan perkataan Zhang Junda, dia tetap melakukannya. Naga hitam itu terbang di sekitar Zhang Junda dalam wujud kecilnya. Dia melihat saat Zhang Junda mengeluarkan semua barang dan senjata ajaib yang dimiliki dari dalam penyimpanannya. Membuangnya ke tanah seolah itu hanya lah sampah. Senjata yang masih melekat di tubuhnya adalah anting merah darahnya dan sebuah pedang berwarna ungu kehitaman.
Tak jelas apa yang dilakukan iblis itu. Zhang Junda menarik nafas dalam-dalam. Dia melirik jepit rambut mutiara di tangan kirinya. Benda yang sudah menuntunnya hingga ke tempat ini. Ini adalah jepit rambut lain yang ingin dia berikan pada Lan Guang sebelumnya. Tetapi tak sempat dia berikan karena Lan Guang sudah lebih dulu pergi dari Paviliunnya.
Jepit rambut mutiara ini memiliki semacam koneksi dengan jepit rambut biru yang dia berikan pada Lan Guang malam itu. Selama Lan Guang masih membawa jepit rambutnya, dia bisa mengetahui keberadaan Lan Guang. Dan disini lah dia, berharap jika ini memang menjadi tempat Zhang Long menyembunyikan pemuda ceria bernama Lan Guang.
Hei tian terbang menjauh. Dia bersembunyi di balik batu yang cukup besar dan memperhatikan saat Zhang Junda menghancurkan apa yang tampak seperti pintu masuk. Ketika Zhang Junda telah melangkahkan kakinya masuk ke dalam gua, Hei tian bergerak menjauh.
Gua itui gelap dan sunyi. Tetapi perasaan berat di dalam gua sama sekali tak dapat ditutupi. Zhang Junda menggenggam gagang pedangnya dengan erat. Kedua matanya terbiasa melihat di dalam gelap, jadi dia tak mempermasalahkan kegelapan di dalam gua. Dan kedua telinganya cukup tajam untuk mendengar suara jarum jatuh di dalam gua yang sunyi ini.
Zhang Junda melangkah lebih jauh ke dalam gua, masih belum menemukan apapun. Tanda-tanda keberadaan Lan Guang atau pun Zhang Long tak ada di gua ini. Apakah dia salah tempat? Tetapi firasatnya mengatakan dia berada di tempat yang tepat.
Beberapa langkah ke depan, Zhang Junda bersyukur karena mempercayai firasatnya. Dia menemukan Lan Guang. Tergantung tak jauh darinya. Kedua tangan Lan Guang terikat. Pakaian nya sudah banyak yang terkoyak dan banyak luka yang terungkap.
Baju putih saljunya telah hilang. Kini berganti pada pakaian rusak yang compang camping dipenuhi darah dan kotoran. Kulit Lan Guang terlihat pucat, seolah dia kehilangan seluruh darahnya. Kepala yang tergantung rendah dan matanya tak terbuka. Rambut Lan Guang telah lama menjadi berantakan dan itu membuat penampilannya bertambah menyedihkan.
Jejak darah kering ada pada wajahnya, kedua matanya bengkak dengan bekas air mata dan darah. Jari-jari kakinya meneteskan darah dari kuku yang hilang.
Pemandangan ini membuat Zhang Junda merasa perasaan aneh di dalam dada nya. Dia mengetahui beberapa perasaan, seperti marah dan benci. Beberapa lagi tak jelas namun terasa familiar. Pupil mata Zhang Junda menyempit, dia berjalan dengan cepat untuk menghampiri Lan Guang.
Tetapi tiba-tiba sebuah tekanan besar mendarat pada punggungnya. Membuat Zhang Iblis jatuh tersungkur ke tanah dan tak dapat berdiri. Zhang Junda mengangkat kepalanya, melihat Zhang Long berdiri di depan nya dengan tatapan angkuh yang menyebalkan. Dia menggertakkan giginya, berusaha untuk bangun walau hanya untuk terjatuh kembali ke tanah. Entah bagaimana Zhang Long tahu untuk memakai mantra pengikat iblis.
Dia tahu Zhang Junda sangat lemah terhadap mantra itu. Mantra tersebut menekannya dengan kuat ke tanah, mengunci setiap anggota tubuhnya. Bahkan satu jari pun tak dapat digerakkan dengan bebas. Tekanan besar yang membuat tulang-tulang Zhang Junda diremukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluebells (Tamat)
Fiksi PenggemarUntuk memenuhi permintaan pembaca Miss You Mommy, saya sengaja membuat cerita ini tetapi perlu diingat, jika cerita ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Miss You Mommy Zhang Junda x Lan Guang