15
“Menyisir rambutku dan melukis alis~ suamiku jangan berpaling dariku. Lihat istrimu akan menjadi yang tercantik~” Lan Guang bernyanyi sembari mengepang rambut Lan Jian. Keponakan kecilnya itu kembali dititipkan padanya dikarenakan JingYi harus pergi ke desa dan bertemu dengan mengurus beberapa hal. Sementara SiZhui tak ada di Gusu sejak beberapa hari yang lalu demi urusan Sekte.
Kedua orang tua nya? Jangan tanyakan. Mereka sibuk bermesraan. Sementara Lan Xi sibuk mengubur dirinya di tumpukan buku. Meneliti hal baru katanya. Lan Guang ingat melihat lingkaran hitam di bawah mata sang kembaran saat dia datang mengunjungi pemuda itu.
“Paman Guang, mengapa kau menyanyikan lagu itu?”
Lan Guang, “Hm.. tak tahu. aku hanya menginginkannya.”
Lan Jian terlihat cemberut, tak lama kemudian dia berkata dengan semangat, “Ceritakan sebuah kisah padaku! Ceritakan sebuah kisah padaku!”
Lan Guang tertawa kecil, dia menganggukkan kepalanya dan mulai bercerita. Sebuah cerita pahlawan yang dia selalu diceritakan Lan Xi saat dia masih kecil. Tetapi sebelum dia mencapai akhir dari cerita, seseorang muncul dan mengacaukannya.
“Paman Junda!” Lan Jian menjerit bahagia saat melihat Iblis tersebut. Dia melompat ke arah Zhang Junda dan memeluk kaki Zhang Junda dengan erat. Zhang Junda tertawa, mengangkat bocah perempuan kecil itu dan lalu memberikan setangkai bunga lonceng biru pada Lan Guang. Itu sudah menjadi tradisi mereka saat ini, setiap kali Zhang Junda datang berkunjung, dia akan membawa setangkai bunga lonceng biru untuk diberikan pada Lan Guang.
Lan Guang tersenyum ceria, mengambil bunga tersebut dan memakaikannya di rambut Lan Jian. Gadis kecil itu terkikik bahagia.
“Apa yang kalian lakukan?” tanya Zhang Junda.
“Paman Guang mengepang rambutku dan menceritakan sebuah kisah!” Lan Jian menjawab dengan semangat.
“Kisah macam apa?”
Lan Jian dengan bersemangat menceritakan kembali apa yang dia dengar dari Lan Guang. Tentu dengan gayanya. Zhang Junda berbisik pada Lan Guang, “Dia gadis yang pandai. Pasti dari kakakmu. Karena Xiao Yi sangat bodoh.”
Lan Guang mencubit lengannya, “Jangan mengatakan hal seperti itu tentang DaDa.”
Zhang Junda tertawa, dia mengembalikan fokusnya pada Lan Jian kecil yang masih bercerita dengan penuh semangat. Mendekati akhir cerita, Lan Jian berhenti dan menatap Lan Guang dengan kedua manik kelabu nya. Lan Guang tersadar jika dirinya belum mengatakan akhir dari cerita tersebut.
“Apa kau ingin mendengar akhirnya?”
Lan Jian menggelengkan kepalanya, “Aku ingin akhirnya sesuai dengan apa yang aku inginkan.”
Gadis kecil itu kemudian menarik tangan Zhang Junda, “Paman Junda, kau juga harus mengatakan sebuah kisah padaku. Ayo cerita kan sebuah kisah untukku!”
Zhang Junda, “Kenapa aku harus?”
Lan Jian kecil mencebik, “Aku sudah bercerita, jadi Paman juga harus bercerita!”
Zhang Junda tertawa. Dia mengacak rambut Lan Jian gemas, “Kau gadis kecil yang pemaksa. Mirip dengan Ibumu.”
Lan Jian mengangkat dagunya, “Tentu saja!”
Hal ini membuat Zhang Junda mendengus sementara Lan Guang tertawa. Dengan desahan pasrah, Zhang Junda menjentikkan jarinya. Memunculkan dua kursi dan sebuah meja. Dia kembali menjentikkan tangannya dan sepiring cemilan muncul di atas meja tersebut. Lan Jian nampak sangat bahagia karena nya. Tetapi dia masih ingat untuk menagih sebuah cerita pada Zhang Junda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluebells (Tamat)
FanfictionUntuk memenuhi permintaan pembaca Miss You Mommy, saya sengaja membuat cerita ini tetapi perlu diingat, jika cerita ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Miss You Mommy Zhang Junda x Lan Guang