Bluebells 6

2.7K 433 69
                                    

Chapter 6

“Itu sangat indah.” Puji Lan Guang.

Zhang Junda menoleh padanya, tersenyum kecil, “Menurutmu begitu?”

Lan Guang mengangguk, “Ya, itu sangat indah.”

Sebuah hutan dengan hamparan bunga-bunga biru yang membuatnya terlihat seolah ditutupi oleh karpet biru yang cantik. Zhang Junda meletakkan kuas nya dan mulai memperhatikan lukisannya, “Rasanya ada yang kurang.”

Lan Guang, “Apa itu?”

Zhang Junda menggelengkan kepalanya. Dia mendesah pelan dan memanggil pelayan untuk membereskan lukisan dan peralatan yang dia gunakan. Zhang Junda berjalan ke halaman Paviliun. Sementara Lan Guang hanya berdiri di tempatnya, melihat apa yang Zhang Junda lakukan. Salju sudah mulai turun sejak pagi tadi, kini halaman Paviliun ditutupi oleh putihnya salju. Zhang Junda berhenti setelah mengambil sepuluh langkah, dia membalikkan tubuhnya, matanya langsung menatap pada Lan Guang yang sedari tadi mengamatinya.

Dia tersenyum kecil, lalu berjalan ke arah Lan Guang. Pemuda Lan itu menatapnya dengan ekspresi bingung. Tetapi Lan Guang tak akan menyangkal debaran di dada nya yang semakin meningkat seiring berkurangnya jarak antara dia dan Zhang Junda.

Saat Iblis itu berdiri di depannya, hanya terpisah satu langkah saja. Lan Guang tanpa sadar mulai mengambil langkah mundur. Tetapi dihentikan oleh Zhang Junda yang menangkap lengannya. Zhang Junda tertawa, terlebih saat dia mencubit hidung Lan Guang.

“Ayo masuk, di luar dingin.”

..

“Dulu.. Paman XiChen suka bercerita mengenai sebuah tempat yang sangat jauh..” Lan Guang memulai, melambaikan tangannya, membuat gerakan. Sementara Zhang Junda duduk di kursi dan menatapnya. Lan Guang tersenyum kecil, meraih pedang miliknya lalu melanjutkan, “Sebuah tempat yang sangat indah..”

Kali ini, kakinya juga ikut bergerak. Membuat irama saat dia mengayunkan pedangnya lembut, seolah dia adalah bambu yang ditiup angin secara perlahan, “Sebuah istana yang begitu indah.”

Yang mengeluarkan cahaya yang menenangkan, membuatnya tampak seperti kristal beku yang terkena cahaya matahari. Lan Guang memutar pedang itu di tangannya, “Memiliki begitu banyak pilar dari batu, atap dari emas dan lantai perak. Lampu krital yang bercahaya menggantung dari langit-langit. Sajak di depan pintu..”

“Tempat cahaya matahari dan bintang dan bulan bersinar dengan cerah..” Lan Guang berhenti, menatap Zhang Junda dengan kedua manik emasnya yang bercahaya. Seperti bintang-bintang bersinar pada kedua mata nya. Jubah putih yang dia kenakan membuatnya tampat seperti seorang dewa yang baru saja turun dari surga. Rambut lurus panjangnya berkibar saat angin meniupnya.

Berdiri di tengah hamparan salju yang putih, seolah ingin menyatu. Zhang Junda berdiri, berjalan menghampiri Lan Guang. Bajunya hitam pekat, sangat kontras dengan apa yang Lan Guang kenakan. Mata nya merah gelap. Berdiri di depan pemuda itu, mereka berdua nampak seperti apa yang digambarkan sebagai kejahatan dan kebaikan.

Zhang Junda menggenggam tangan Lan Guang yang memegang pedang, “Tempat dimana orang-orang tertawa bahagia tanpa ada kesedihan..”

Mata Lan Guang melebar untuk sekian milidetik, sebelum dia tersenyum dan kembali berkata, “Disana dipimpin oleh seorang Ratu yang mempesona.”

Zhang Junda tertawa kecil. Dia mengambil pedang dari tangan Lan Guang, memutarnya lalu menancapkannya ke tanah. Kedua tangan nya yang dingin menangkup wajah Lan Guang. Ibu jarinya mengusap wajah Lan Guang dengan lembut, “Rambut perak seperti cahaya bulan yang lembut, manik emas seterang mentari, kulit putih bak salju yang diterpa mentari..”

Bluebells (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang