Hola.
Ketemu lagi dihari Sabtu ini.
Jangan lupa follow Wattpad aku.
Follow Instagram @fakboy.fakgirl
Gimana keadaan kalian? Sehat?
Semoga sehat selalu.
Jangan lupa Vote ya.
Yang belum vote, hitungan ketiga udah vote ya.
1
2
3
Terimakasih yang udah vote.Happy Reading guyss.
|
|
|Kenapa orang-orang selalu melupakan seribu kebaikan orang saat orang itu telah melakukan satu kejahatan?
🤘🤘🤘
Bratva menaikkan sebelah alisnya, sedari tadi Rebecca terus menatapnya tanpa berhenti, bahkan saat Bratva sedang makan atau sibuk dengan ponselnya, Rebecca berusaha menarik perhatiannya dan terus menatapnya.
"Lo kenapa si liatin gue terus?" Ketus Bratva.
"Katanya lo udah ga marah lagi, terus kenapa sekarang ketus banget?" Ujar Rebecca manja.
Bratva menyeringit. "Gue risih diliatin terus, Beca." Jawab Bratva selembut mungkin.
"Kapan lo balas rasa gue?" Tanya Rebecca.
Bratva yang sedang fokus kepada ponselnya, langsung mendongak menatap Rebecca datar. "Gue bilang lo cari yang lain aja, hati gue udah dimiliki seseorang. Kalo lo terus berharap sama gue, lo sendiri yang buat diri lu tersiksa."
"Gue maunya elo!" Tegas Rebecca.
"Tapi gue ga bisa, Beca. Kalo gue paksa lo nantinya yang terlalu berharap sama gue." Jelas Bratva sesabar mungkin, jika ia emosi, nantinya yang jadi sasaran adalah Nieva.
"Kenapa si lo suka banget sama Nieva. Apa kelebihannya? Apa yang menarik? Dia juga ngga bales rasa lo, sementara didepan lo udah ada gue yang cinta mati sama lo." Ujar Rebecca.
"Gue ga peduli Nieva balas rasa gue atau engga, tapi hati gue seutuhnya udah buat dia. Lo ga berhak ngatur gue harus suka sama siapa!" Tegas Bratva.
Rebecca membuang mukanya kearah lain, rasanya ia ingin menangis melihat dari mata Bratva jika dia benar-benar mencintai Nieva, tidak ada celah untuknya. "Coba lo sekali aja buka mata lo, Nieva ngga akan pernah jatuh cinta sama elo. Lagian apa si yang bikin lo suka dia?"
"Gue tegasin sekali lagi! Gue ga peduli Nieva mau balas rasa gue atau engga, intinya gue cinta gue tulus untuk dia. Dan soal kenapa gue bisa suka sama dia kenapa, jawabannya Nieva sederhana dan tulus. Dia yang selalu bantu gue dulu saat kelas sepuluh walaupun pada saat itu gue selalu nyakitin dia."
"Dan gue juga ga peduli, mau pun lo suka Nieva, gue akan tetap berusaha dapetin elu, lo hasrat gue." Desak Rebecca.
Bratva menyeringit. "Cinta lo ga tulus, lo mau sama gue karena gue calon ketua BS kan? Coba Bernado, pasti lo bakal kejar-kejar dia juga kan? Rebecca, ini sebabnya rasa lo ga pernah terbalaskan, karena dilubuk hati lo ga pernah ada ketulusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOY X FAKGIRL
Teen FictionTidak ada yang tau kedepannya, lebih baik kita jalani saja dulu. Apa yang kalian pikirkan jika Fakboy bertemu dengan Fakgirl? Kali ini aku akan menceritakan kisah cinta Fakboy bersama Fakgirl. Cerita yang mungkin akan membuat kalian yakin, bahwa cin...