DIECISÉIS

723 29 1
                                    

Hola.

Follow Instagram @fakboy.fakgirl

Ketemu lagi dihari Sabtu ini.

Jangan lupa follow Wattpad aku.

Oh iya, gimana keadaan kalian? Sehat?

Semoga sehat selalu ya.

Jangan lupa vote ya.

Yang belum vote, vote dulu dong.

Hitungan ketiga udah vote ya.
1
2
3
Terimakasih yang udah vote.

Happy Reading guyss.

|
|
|

Kepedulian kita hari ini, akan memberikan perbedaan yang besar dimasa depan.

🤘🤘🤘

Bernado, Brilian, dan Diego, sedang duduk disofa rumah Nanta, sambil memakan cemilan yang tersedia. Mereka tidak pulang kerumah masing-masing, tapi malah kerumah Nanta.

"Nad, bantuin gue kek." Rengek Brilian.

"Bantuin apaan si?" Jawab Bernado.

"Caranya bikin Arun suka sama gue gimana si?"

Bernado menepuk jidatnya. "Ternyata cinta pertama lo ribet ya, dan bertepuk sebelah tangan." Bernado dan Diego tertawa.

"Jangan ngeledekin gue terus kek, bantuin gitu, kasih saran." Ujar Brilian.

"Tapi lo bantuin gue." Bernado mengambil ponselnya lalu duduk disamping Brilian.

"Bantuin apa?" Tanya Brilian.

"Masih inget ga sama luka di bawah matanya Luz?" Balas Bernado.

Brilian mengangguk. "Inget, kenapa?"

"Beatrisa juga punya luka yang sama."

Brilian tersedak. "Jangan ngadi-ngadi!"

"Gue serius." Jawab Bernado datar.

"Lo tau dari mana, Nad. Gue selama ini ngga liat si." Ujar Diego. Jelas Diego tau siapa itu Luz, Bernado dulu disukai Luz pada masa SMP, sebenarnya Bernado suka, tapi dia telat menyadarinya. Dan saat ingin mengungkapkan bahwa ia menyukainya juga, Luz sudah pergi dari Indonesia ke Spanyol. Malangnya Bernado.

"Gue liat saat dia turun dari mobil Bratva, tapi pas masuk kelas luka itu udah ngga ada." Ujar Bernado memberi penjelasan.

"Gue juga liat, Nad." Tiba-tiba Nanta ikut bicara dari arah dapur.

"Kok lo liat? Kan pas gue liat luka itu cuman ada Diego sama Brilian, lo liat dimana Nan?" Tanya Bernado penasaran.

"Di perpustakaan, gue liat dari dalam perpus." Jawab Nanta datar.

"Hah?! Lo pagi-pagi udah ke perpus, Nan? Emang niat banget elu mah belajar." Ujar Brilian.

"Kenapa jadi bahas itu si, kita lagi bahas luka Beatrisa." Sinis Diego.

FAKBOY X FAKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang