BTS

104 11 1
                                    

Cempaka melihat temannya yang kucel kudel karena bajunya jarang disetrika ini. Ia tahu temannya yang satu ini bukanlah orang berada jadi ia memaklumi tak jarang Cempaka menalanginya.

"ngak usah Sri, uangnya buat adik kamu aja." tolak Cempaka.

Gadis bernama Sri itu memandang Cempaka tak enak hati. Cempaka sering sekali berbuat baik padanya sedangkan ia belum pernah membalas satupun kebaikkan Cempaka. "hm tapi Cem..."

"Udah ambil aja," Cempaka kembali menolak dengan senyum manisnya.

"WOI, eh ada Sri btw baju lo ngak pernah di setrika apa kusut mulu?" Adit dan teman-temannya sih biang rusuh datang kekelas menghampiri Cempaka.

Ngomong-ngomong tempat duduk Cempaka dan Adit ini bersebelahan ya guys garis miring sebangku. Mengapa mereka bisa sebang? Sejarahnya panjang gaes. Jadi gini, awalnya mereka duduk di kursih yang sangat-sangat berjauhan Adit di pojokan belakang sedangkan Cempaka di pojokan depan tapi karena mereka sering sekali ribut dan saling sindir pada akhirnya wali kelasnya pak Udin memutuskan mereka berdua duduk sebangku saja katanya siapa tahu jodoh. Adit sih mesam-mesam mesum mendengar ujaran pak Udin sedangkan Cempaka menolak metah-mentah dengan gaya ingin muntah. Oke kembali ke Sri yang di bully Adit.

Sri menunduk takut. "a-anu..."

"Apaan sih Dit? Udah Sri balik aja ke bangku, ngak usah ditanggepin sih Adit," Cempaka melototi Aditya garang hingga Adit menciut takut.

"Makasih ya Cem." Sri kembali ke tempat duduknya dengan menunduk takut.

Adit dan teman-temannya hendak mengerjai Sri dengan meletakan kaki mereka agar Sri terjatuh tapi urung setelah mendapat peringatan Cempaka

"Adit!"

"Hehehe piece (V)," mereka mengurungkan niatnya.

Teman-teman Adit yang lain kembali ke tempat duduk masing-masing dan kelas masing-masing.

Cempaka kembali menghitung jumlah uang kas sampil sesekali mengunya roti yang tadi dibelikan temannya, maksudnya nitip ketemannya yang ke kantin.

"Yayang Adit, Sesil kangen!" Sesilia dan kedua temannya mendekati tempat duduk Adit dan Cempaka. Sesil bergelayut bak anak monyet di lengan Adit yang kekar.

"Eh muka lo pada kenapa kok merah-merah kayak abis ditonjok orang?" Adit heran melihat rona merah di pipi-pipi para gadis centil ini.

"Ih yayang ini namanya blus on. Cantik kan?" Ujar Sesil berbangga ria.

"Hah apa bus on?" Tanya Adit lagi.

"Blus on yayang ih." Sesil memukul manja lengan Adit yang mendapat gidikan ngerih pemuda itu.

"Eh iya iya hehehe," Adit mengkerut ingin menghidari Sesil.

"Selamat siang anak-anak!!" Seorang guru masuk ke dalam kelas mereka yang diam seketika.

Sesil kembali ke kursihnya dengan wajah kecewa karena kebahagiaannya terusik oleh kedatangan ibu Tiwi guru fisika mereka.

"Siang bu," Jawab mereka serentak.

Cempaka memasukan bukunya dan mengeluarkan buku pelajarannya. Pelajaran dimulai, bu Tiwi menjelaskan tentang hukum newton. Penghuni kelas bahkan sudah berasap kepalanya saking pusing melihat banyaknya rumus di papan tulis. Sedangkan Adit yang memang pintar biasa saja. Adit ini cerdas tapi rada malas maunya olaraga mulu sedangkan pe-er tidak pernah ia kerjakan, setiap ada pe-er ia selalu menyalin punya Cempaka. Bersyukur Cempaka berbaik hati memberinya contekan yah bagaimana lagi jika tak ia beri maka Adit dan sekawannya akan mengambil paksa buku Pe-er Cempaka.

KRING KRING

Bell sekolah telah berbunyi semua siswa serentak bernafas lega dan bersorak gembira. Mereka memasang ranselnya masing-masing.

"Berdoa dimulai." ujar Adit semangat. Selain bintang futsal sekolah Aditya juga menjabat sebagai ketua kelas XII MIA 1.

Semua anak-anak menunduk khitmat membaca doa dalam hati. Sementara di luar teman-teman mereka sudah menunggu untuk pulang bersama.

"Selesai!" semua siswa mendongak sambil mengusap kedua telapak tangan.

"Selamat siang sampai ketemu minggu depan." bu Tiwi keluar lebih dahulu setelahnya baru anak-anak mengikuti.

"Huuu," sorak sorai teman sekelas Cempaka sambil melempar kertas mengotori kelas, sedangkan yang mendapat tugas piket esok hari mendadak lesuh melihat kelas yang kotor oleh semburan kertas.

"Cem ada yang baru loh," teman Cempaka dari kelas  XII MIA 2 menghempiri Cempaka untuk pulang bersama.

"Apaan?" Tanya Cempaka cuek sambil membuka kembali bungkusan roti.

"Tara..." temannya itu mengeluarkan gambar para laki-laki dari korea yap mereka penyuka salah satu boyband fenomenal yang sedang hits sekarang. BTS dan EXO.

"Gue Jungkook ya awas lu rebut." temannya satu lagi menunjuk idolanya yang ia sebut bias itu. Sedangkan Cempaka cuek saja ia mana tahu sama grup semacam itu tapi Cempaka suka Black Pink loh. Cempaka masih asik makan sambil jalan.

"Ukhuk ukhuk," Cempaka memukul dadanya saat ada seseorang menabraknya hingga ia tersedak.

"CEMPAKA!!" ketiga temannya mengeluarkan sebotol air untuk meredakan tenggorokan Cempaka.

Sedangkan sih biang masalah Aditya dan kawan-kawan tertawa terbahak. "makanya makan tuh duduk jangan berdiri, kena batunya kan emang enak!!" Ejek mereka seraya meninggalkan Cempaka yang memandang jengkel kearah rombongan laki-laki sok-sokan itu.

"Cempaka lo ngak apa-apa kan?" Tanya temannya khawatir dengan membantu menepuk pelan punggung Cempaka.

"Iam oke." jawab Cempaka lega saat batuknya telah reda.

Di kejauhan sana Adit bertos ria menertawakan penderitaan Cempaka.

"Btw hari ini lo pada eskul ngak?" Tanya Indri pada Cempaka dan kedua temannya Lili dan Cika.

"Udah kelas tiga kali. Dilarang eskul mending belajar," jawab Cika.

"Gue sih masih eskul tapi cuma ngawasin junior doang," kali ini Cempaka yang menjawab.

"Sama gue juga." lili menyetujui Cempaka.

Lili ini anak PMR sedangkan Indri ikut Rohis kalau Cempaka Paskibraka nah yang satu lagi sih Cika anak rumahan gadis itu terlalu malas ikut banyak kegiatan ia lebih baik memilih nonton drakor atau mantengin streaming biasnya dari pada ikut kegiatan sekolah seperti ketiga temannya itu.

"Eh gue ikut give away tahu," ujar Cika antusias menyampaikan berita itu.

"Album BTS pasti?" Tebak ketiganya yang mendapat anggukan dari Cika.

"Yap pinter sekali teman-teman gue." Cika membanggakan mereka.

Yang dibanggakan memutar bola mata malas. "kan lo udah punya banyak album BTS emang mau berapa lagi sih?" Tanya Indri pensaran pasalnya Cika ini punya banyak sekali pernak-pernik dan albun menyangkut boyband kesayangannya itu.

"Ya sebanyak-banyaknya lah," jawab Cika semangat.

Oke gaes saking maniaknya sih Cika terhadap BTS ini, samapi kamarnya tertempel banyak sekali poster semua personil BTS, Baju bergambar BTS, tas BTS, bahkan sampul bukunyapun BTS. Indri juga suka BTS tapi ngak semaniak Cika ini.

"Mending black pink dong, cantik-cantik kayak gue," ujar Cempaka narsis yang mendapat balasan pura-pura muntah  Indri, Cika dan Lili.

Bersambung...
Sorry guys gue ngak tahu soal BTS bisa tolong kasih info 🙏

JURNAL SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang