Ngak Jelas

26 5 0
                                    

"Om Didit mau foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om Didit mau foto." Cindy lagi-lagi mengganggu Adit yang sedang asik bergaya di depan kaca.

Adit mengangkat sih kecil kegendongannya. Mereka berdoto bersama-sama.

"Om Didit gigit Cindy," Adit hendak menggigit Cindy yang disambut anak itu senang dengan tertawa kegelian.

"Om Didit hahahhahha."

Mereka merdua berlarian kesana kemari mengelilingi kamar Adit yang luas.

Mereka merdua berlarian kesana kemari mengelilingi kamar Adit yang luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adit dengan iseng membungkus Cindy dengan sprei. Mengangkatnya dengan satu tangan lumayan olaraga. Cindy kecil hanya tertawa saja kesenangan.

***

Bima kecil hari ini sedang ngambek dengan mimi dan pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima kecil hari ini sedang ngambek dengan mimi dan pipinya. Ia sedang berkurung di rumah Cempaka. Anak itu memeluk boneka Cempaka dan memperhatikan air putih dalam dotnya.

"Bima kenapa sih kamu di rumah kakak mulu? Balik gih," usir Cempaka dengan mulut cemberut.

Sedangkan sih kecil Bima tan pedulih ia masih memperhatikan isi dotnya. Mengguncang botol kecil itu dan masukannya kemulut.

"Cempaka kaka minjem sisir dong?!" Caka masuk kedalam kamar Cempaka.

"Bang Caca bang Caca, Bima ikut," Bima melompat turun dari ranjang Cempaka yang tidak terlalu tinggi menghampiri Bima yang nampak ingin pergi keluar.

"Ogah lo suka bikin rusuh, lagian nama gue Caka bukan Caca enak aja ganti nama orang," ujar Caka melepaskan pegangan tangan mungil itu.

Bima sudah bersiap hendak menjerit dan menangis. "oke baiklah." Caka tak ada pilihan lain ia mengangkat tangannya tanda menyerah. Jika sih nakal ini menangis maka Caka tidak akan pernah bisa selamat dari omelan bundanya.

Cempaka dapat sedikit benafas lega terbebas dari bocil nakal bernama Bima itu.

👱‍♀️👱‍♀️Grup Ciwi-Ciwi💋💋

Indriari Sukma:
p
P
P
Lili Yana: Berisik
Cika Liana: 🤔
Cempaka Mutiara: [read] ✅✅
Indriari Sukma: woy tahu ngak di sekolah kita ada anak baru.
Cika Liana: hah! Siapa masa?
Cempaka Mutiara: (2)
Cika Liana: (999+++)
Indriari Sukma: pokoknya kalian lihat besok aja
Cempaka Mutiara: barang siapa memberi infomasi setengah setengah maka matinya setengah-setengah.
Cika Liana: wkwkkwkw
Lili Yana: Mampus lo In mati setengah kek mana itu?
Indriari Sukma: ✅✅
Cempaka Mutiara : ya ngilang sih Indri kampret emang sih anak.
Cika Liana: tau nih Indri
Lili Yana: mana woy, INDRI KELUAR NGAK LO ATAU GUE KELUARIN DARI GRUP.
Indriari Sukma: bodoh kesihan pada penasaran.
Lili Yana: sih anjir emang Indri

Cempaka bodoh amatlah Indri emang suka gitu ngasih informasi setengah-setengah. Cempaka iseng menggunggah foto selfienya.

@Cempakamut22

💟Like 100💬Komen 10+▶️ shareAdtyaP: uwuRohimAd: kacang gorengnya kakakRagilino: 🌹↩️AdtyaP: 🐖Alandrian: pacar Aditya Pangestu↩️AdtyaP: WOY Rafli_aja: ❤️❤️❤️↩️ Adityap: gue sleding lo↩️Alandrian: cie Adit cembukur↩️RohimAd: buru bos disahin mumpu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💟Like 100💬Komen 10+▶️ share
AdtyaP: uwu
RohimAd: kacang gorengnya kakak
Ragilino: 🌹
↩️AdtyaP: 🐖
Alandrian: pacar Aditya Pangestu
↩️AdtyaP: WOY
Rafli_aja: ❤️❤️❤️
↩️ Adityap: gue sleding lo
↩️Alandrian: cie Adit cembukur
↩️RohimAd: buru bos disahin mumpung belum diembat Rapli
↩️Rafli_aja: Rafli woy bukan Rapli gelud yuk 😭😭
Sesilia: 👀
Indriw: cantiknya
Cikaaa: 💋
Liliyana🥗🌭🌭 nitip jangan dimakan ya
Sisitya17: biasa aja
↩️Belbella: 💋🤪

Cempaka tak menghiraukan segala keributan di kolom komentar intagramnya itu. Biarkan saja ia sedang asik menikmati vidio klip Black pink terbaru.

***

Adit geram dengan komentar cowok-cowok timnya itu.

"Apaan Rafli pakek ngasih love segala?!." gerutu Adit dengan kepala berapo-api.

Bersambung...

JURNAL SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang