"Adit, bayar duit kas!!!"
cukup nyaring suara itu hingga wajah Aditya pengestu memerah malu dilihat semua orang apalagi adik tingkat yang memang lagi berjubel di kantin pada saat jam istirahat seperti sekarang ini.
"Lo bisa ngak sih nagihnya nanti n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cempaka sedang asik ngemil kripik kentangnya. Saat ia melewati kamar bang Caka Cempaka berhenti sejenak.
"Ih Cindy lucu," Bima mencubit pipi tembem Cindy, "Bima cuka." Ujar anak itu.
Sedangkan Cindy memerah malu-malu.
Cempaka yang sedang si depan pintu ternganga takpecaha apalagi setelah mendengar percapan duo bocil itu selanjutnya.
"Kita pacalan ya," pinta Bima penuh harap.
Cindy kecil mengerutkan keningnya penuh tanya akan kalimat Bima. "Bima pacalan apa?"
"Hm apa ya. Hm cayang cayang," jawab Bima dengan gerakan heboh.
"Bima cayang Cindy?"Cindy menoleh melihat Bima yang mangangguk yakin.
Bima memeluk Cindy akhirnya mereka pacaran juga. Bima akan pamer pada Billa dan Rayon teman di Tk nya bahwa ia dan Cindy telah berpacaran. Maskipun dirinya sendiri tak tahu betul apa itu pacaran.
"Iya Bina cayang Cindy."
Cempaka makin melongo dengan gerakan cepat ia hapus pipinya dari air liur yang mengalir.
Gila bocil bocil jaman sekarang udah pada ngerti pacaran, bisik hati Cempaka. Ia berjanji besok akan ia laporkan kegilaan Bima ini pada Pipinya.
***
Adit membuka kulit pisangnya. Pisang adalah buah kesukaan Adit.
"Bos kenapa sih lo jomblo? Lo kan ganteng bos bintang sekolah lagi," pertanyaan nyeleneh itu diajukan oleh Rohim.
Adit menoleh dan berpikir sejenak. Ia juga ya dari orok dirinya memang jomblo akut pikir Adit melihat arah langit siang di taman komplek rumahnya.
"Sih Adit mah ngak jomblo Im tapi lagi nunggu seseorang aja," jawab Ragil sambil tertawa-tawa menggoda Adit.
"Cempaka ya? Cie!!" Goda mereka bersama-sama. Wajah Adit memerah malu.
Adit berdehem bersikap biasa saja. "Fitnah lo pada, gue ngak pernah pacaran karena lagi"-
Ketiga temannya menoleh menunggu kalimat Adit yang menggantung penuh rasa ingin tahu.
-" ya lagi ngak aja,"Lanjut Adit.
"Udah Dit jawab jujur aja lo suka kan sama Cempaka?" Tanya Ragil ngotot dengan muka diimut imutin.
Plak
"Ngak!!" Adit memukul muka Ragil sadis.
Ragil meringis menggosok bagian mukanya yang dipukul Adit. "Sadis bener."
***
"Gile bener gaes masa adik sepupu gue yang masih bocil udah bisa pacaran," Cempaka mondar mandir bercerita kepada Indri, Cika dan Lili.