Informasi Sekolah

66 7 2
                                    

Pada akhirnya Adit dan Cempaka harus pasrah dihukum memungut sampah yang ada di sekeliling sekolah dan nasib baik sebenarnya kemarin sore mang sardi sudah membersihkan seluruh sekolah hingga pekerjaan Adit dan Cempaka hanya berjalan-jalan saja sam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pada akhirnya Adit dan Cempaka harus pasrah dihukum memungut sampah yang ada di sekeliling sekolah dan nasib baik sebenarnya kemarin sore mang sardi sudah membersihkan seluruh sekolah hingga pekerjaan Adit dan Cempaka hanya berjalan-jalan saja sambil membawa karung dan sapu seperti tukang mulung.

Hingga jam istirahat tiba Adit dan Cempaka bisa bernafas lega cosplay pemulung berakhir sudah. Mereka berdua berebut pergi kekantin untuk meredahkan dahaga.

Brak

"huuuft." Cempaka mengambil posisi tempat duduk bersama teman-temannya, tak jauh dari mereka Aditya juga tengah dipijat oleh teman-temannya.

"Minum Cem," Indri menyodorkan segelas minuman dingin pada Cempaka yang disambut gadis itu dengan rakus.

"WOI cupu sini lo!" Adit memanggil adik tingkat mereka yang tampilannya kaca mata tebal serta kacing dileher.

"I-ya kak Adit," jawab remaja nerd itu mendekati Adit takut-takut.

"Beliin gue siomai jangan asin karena hidup gue udah asin, jangan pedas karena teman sebangku gue lebih pedes, jangan terlalu manis karena gue udah manis." jelas Aditya mendikte pesannya yang disambut melongo anak remaja berkaca mata tebal itu.

"I-iya kak jadi sedang-sedang saja kan," remaja itu menerima uang lima ribu dan dua ribu untuk upahnya jalan. Adit ini tampangnya saja yang seakan pembully tapi dia baik hati.

"Yang sedang sedang saja yang sedang-sedang saja,"

mereka dengan semangat bak gaya band bandnan terus bernyanyi dangdut, ada pula yang joget sambil menyawer seribu rupiah. Tapi liriknya itu itu saja, pemilik kantin yang sudah biasa akan keributan mereka hanya membiarkan sesekali ikut berjoget.

Cempaka menundukan kepalanya dilipatan kedua lengan.

"Cem nih makanan," Lili dan Cika datang membawa baki berisi beberapa makanan. Cempaka menerima dengan senang hati karena tadi pagi ia memang tak sempat sarapan.

"Geng tahu ngak tadi malem pas gue lewat sekolah, gue lihat ada yang aneh loh di sekolah kita." Lili memulai obrolan yang bakal seru ini sedangkan Cempaka, Indri dan Cika menyimak penuh perhatian.

"Emang apaan?" Tanya Indri ingin tahu.

"Gue lihat ada bayangan dua orang masuk kesekolah coba deh lo pada fikir ngapain malam-malam kesekolah?" Tanya Lili memandang teman-temannya satu persatu.

"Mungkin ada keperluan kali?" Jawab Cempaka yang diangguki Indri dan Cika.

"Eh ngak mungkin lah btw nih ya gue baca-baca setiap sekolah itu pasti ada penghuninya," ujar Lili memberikan informasi dari bacaan thread twitter malam tadi yang ia baca hingga tengah malam.

"Lah terus yang lo lihat tadi malam itu hantu dong?" Tanya Indri.

"Tepat!" Lili menjentikan ibu jari dan jari tengahnya.

JURNAL SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang