"Woy Pak Gatra ngak masuk kelas kita yeeeyyy."
Anak-anak IPA 1 bersorak senang saat pak Gatra melewati kelas mereka. Kebahagiaan sesungguhnya bagi seorang siswa adalah jam kosong.
"Asek, bisa maen-maen dunks." Sambut Alan kesenangan.
Kini penghuni kelas sudah mulai berserakan. Ada yang bernyanyi ada yang menggelar lapak tempat tidur, ada yang bermake mau seperti Sesil saat ini, ada yang bergosip dan lain sebagainya.
"Apa sih?!" Cempaka sudah cukup pusing melihat keributan yang terjadi.
"Biasa aja kali" jawab Adit sambil membuang sembarangan bungkus permen karetnya.
"Ih Adit, ambil ngak sampahnya?!" Kesal Cempaka melihat kelakuan tak baik Adit.
Adit mengangkat bahu acuh.
"Adit, buang di tempat sampah sih!" Lagi Campaka kembali memberi peringatan kepada laki-laki itu.
"Ish." Ya terpaksa Cempaka yang berdiri dan mengambil bungkus permen bekas Adit dan membuangnya di tempat sampah.
"Cempaka, kok pak Gatra ngak ke kelas kita ya? Aneh banget!" Indri menegur Cempaka saat gadis itu sudah selesai membuang sampah.
Cempaka berbalik melihat Indri dan Deon. "Entah kali ada kerjaan."
"Huh jadi ribut banget nih mana panas lagi," Indri menjadikan bukunya sebagai kipas.
"Oh ya Deon lo suka mawar merah ya?" Tanya Cempaka, tadi malam ia melihat postingan Deon di Instagramnya.
Deon yang sedang mencoret buku jadi mendongak melihat Cempaka. "Iya, kenapa emang?"
"Ngak sih nanya aja. Gue juga suka bunga."
"Oh ya bunga apa aja yang lo suka?" Deon tampak antusias sedangkan Indri cuek saja.
"Semua bunga, gue ngak terlalu tahu jenis bunga tapi mawar, bunga lili dan yang lainnya gue suka." Terang Cempaka.
Deon mengangguk. "Lo bisa ke rumah gue, biar gue tunjukin koleksi bunga gue."
"Iya Cem, Deon ini suka banget nanem bunga!" Sahut Indri.
Cempaka juga tampak antusias mendengarnya. "Wah jarang loh ada cowok yang suka bunga."
"Nyokap gue suka bunga,"
"Wah pasti nyokap lo cantik ya!" Tebak Cempaka.
Deon menatap Cempaka sedih.
"Eh kenapa?" Tanya Cempaka saat sadar akan reaksi yang ditimbulkan akibat pernyataannya barusan.
"Nyokap gue udah ngak ada."
"Oh maaf gue ngak tahu." Cempaka menyesal akan perkataannya yang mungkin bisa membangkitkan kesedihan sepupu sahabatnya itu.
"Iya Cem, tante gue udah meninggal 1 tahun lalu karena——"
"Indri." Deon memandang Indri tajam seakan mengkode perempuan itu untuk tidak terlalu banyak bicara.
"Hm sorry."
Cempaka menatap interaksi keduanya dengan bingung. "Lo berdua kenapa sih?"
"Nope lupain." Tegas Deon pada Cempaka yang menatap keduanya penuh rasa ingin tahu.
"Cempaka minta minum," Adit menghampirinya setelah berteriak-teriak di depan papan tulis bersama teman-temannya.
Cempaka berbalik." Nih, jangan dihabisin. Nanti gue haus," Cempaka mengulurkan botol minum berwarna pinknya pada Adit.
![](https://img.wattpad.com/cover/226637512-288-k40578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JURNAL SMA
Humor"Adit, bayar duit kas!!!" cukup nyaring suara itu hingga wajah Aditya pengestu memerah malu dilihat semua orang apalagi adik tingkat yang memang lagi berjubel di kantin pada saat jam istirahat seperti sekarang ini. "Lo bisa ngak sih nagihnya nanti n...