part 20 Kesalah pahaman

1.1K 75 2
                                    

Karena hari ini adalah hari Minggu, maka seluruh siswa tengah libur. Hari ini Lea akan ke rumah Axel karena permintaan Naira dan juga Claudia. Lea berangkat sendiri. Awalnya Axel menawarkan diri untuk menjemputnya. Namun, Lea menolaknya. Sesampainua di rumah Axel, Lea mendapat sambutan hangat dari Claudia.

"Akhirnya kamu datang lagi," ujar Claudia memeluk Lea. Lea pun membalas pelukan Claudia.

"Katanya Tante sama Naira udah kangen," ujar Lea dengan senyumnya. Claudia pun mempersilahkan Lea untuk masuk ke rumahnya.

"KAKAK CANTIK!" teriakan anak kecil mengalihkan perhatian Lea. Axel menurunkan Naira dari gendongannya. Naira segera berlari memeluk Lea.

"Kangen kakak cantik," ujar Naira ketika berada di gendongan Lea. Lea pun mencubit hidung Naira gemas.

"Udah lama, Le?" tanya Axel duduk di samping Lea.

"Nggak kok," jawab Lea sibuk bermain dengan Naira. Sementara Axel sibuk mengelus surai hitam Lea. Mereka terlihat seperti rumah tangga yang harmonis. Seseorang melihat mereka dengan mengepalkan tangannya. Siapa lagi kalau bukan Keysa.

"Eh Lea," sapa Keysa yang dijawab senyuman oleh Lea. Sementara, Naira memandang Keysa tak suka.

"Kakak Lea cantik ya nggak kaya Kak Keysa." Lontaran kalimat Naira membuat Axel dan Lea tertawa. Sementara, Keysa sudah begitu kesal di tempatnya. Claudia datang dari arah dapur membawa minuman.

"Ini diminum dulu." Claudia meletakkan nampan berisi gelas tersebut. Kemudian pergi kembali ke dapur. Axel, Lea dan Naira sibuk bercerita tanpa menghiraukan keberadaan Keysa. Berulang kali Keysa berusaha ikut masuk dalam obrolan mereka. Namun, Keysa kembali diacuhkan. Karena terlalu asik berbicara, Naira tertidur pulas di pangkuan Lea. Axel pun memindahkan Naira ke kamarnya. Lea pun pergi ke dapur menemui Claudia. Sementara, Keysa mengikuti Lea.

"Tante buat apa?" tanya Lea pada Claudia.

"Buat cupcake nih," ujar Claudia sambil membuat adonan.

"Lea bantu ya."  Claudia hanya mengangguk sebagai jawaban. Lea pun mulai membantu. Mereka terlalu asik bicara tanpa memperdulikan Keysa. Keysa tak mau kalah dengan Lea. Ia harus bisa lebih baik dari Lea.

"Tante, Key bantu apa?" Pertanyaan Keysa membuat Claudia menoleh dan tertawa.

"Key duduk aja. Key kan nggak bisa. Kemarin goreng telur aja gosong. Nanti kapan-kapan belajar sama Lea." Perkataan Claudia membuat Keysa naik pitam. Tanpa sadar, Keysa membanting gelas di atas meja. Sontak saja hal itu mengejutkan Claudia dan Lea.

"Udah cukup! Key coba menjadi yang terbaik di depan kalian. Tapi selalu Lea dan Lea yang kalian banggakan!" Dengan cepat Keysa menghunuskan pisau ke perut Claudia. Lea membelalakkan matanya terkejut. Karena sedari tadi, Ia tak sadar bahwa Keysa memegang pisau.

"Tante!" teriak Lea mencoba mencabut pisuau di perut Claudia. Disaat yang sama Axel datang.

"Mamah!" teriak Axel. Axel mendorong tubuh Lea hingga terjerembab ke belakang.

"Mah, bangun Mah!" teriak Axel. Namun, tak ada pergerakan dari Claudia. Axel pun segera membopong tubuh Claudia.

"Axel aku ikut," ujar Lea berjalan mengikuti Axel.

"Diam lo pembunuh!" Perkataan Axel membuat hati Lea mencelos. Apa maksud perkataan Axel? Batinnya bertanya.

"Hahaha saatnya lo hancur," ujar Keysa yang tiba-tiba tertawa di sampingnya. Tanpa menghiraukannya, Lea segera menyusul Axel. Sampai di rumah sakit, Axel berteriak seperti orang kesetanan. Dokter dan suster pun segera memindahkan Claudia ke brankar dan membawanya ke UGD. Axel, Lea dan Keysa menunggu di luar ruangan dengan cemas.

Sweet Couple Psychopath (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang