part 3 Putus

2.3K 191 8
                                    

Setelah urusannya dengan preman itu selesai, Lea segera bergegas menuju sekolahnya. Jam menunjukkan pukul 08.00. Artinya Lea sudah terlambat 1 jam. Sampai di sekolah gerbang sudah ditutup. Lea pun tersenyum, karena menemukan ide yang cemerlang. Rambut kepangnya Lea buat sedikit berantakan dan kacamatanya Ia perosotkan. Kemudian Ia berlari menuju gerbang.

"Pak, tolong Pak! Cepat bukakan tolong!" teriak Lea histeris.

Satpam yang berjaga pun ikutan panik dan membukakan gerbang. Lea pun segera masuk dan mengatur napasnya, seolah-olah ia baru saja dikejar.

"Kenapa kamu terlambat?" tanya Satpam.
"Saya tadi mau diculik, Pak. Tapi untungnya saya bisa lari," ucap Lea tak sepenuhnya berbohong. Memang benarkan Lea tadi diculik dan berhasil kabur?

"Baiklah, lain kali kamu harus berhati-hati. Sekarang cepat kamu ke kelas," perintah Satpam tersebut.

Lea pun pergi ke kelasnya. Untungnya tidak ada guru yang sedang mengajar. Dengan santai Lea masuk ke dalam kelas.

"Kenapa lo telat, Le?" tanya Lia sahabat Lea.
"Nggak papa. Tadi ada batu di jalan yang diinjak orang. Karena Lea baik, jadi Lea angkatin batu ke pinggir," ucap Lea yang ditertawai satu kelasnya. Kebetulan penghuni kelas mendengar perkataan Lea. Karena biasanya nerd satu itu tak pernah terlambat.

"Ckck Lea bego." Lia menggelengkan kepalanya heran. Begitupun teman-teman lainnya.
Bel istirahat pun berbunyi. Semua penghuni kelas sudah berhamburan keluar. Begitupun Lea dan Lia. Sampai kantin, Lia memesankan makanan untuk mereka berdua. Sementara Lea sibuk dengan ponselnya. Seseorang menepuk pundak Lea, membuat empunya menoleh. Ternyata dia adalah Dewa, kekasih Lea.

"Eh Dewa, kenapa?" tanya Lea sambil membenarkan letak kacamatanya yang merosot.
"Gue mau ngomong," ucap Dewa serius. Lea pun mengernyit bingung. Tumben sekali manusia yang berdalih kekasih itu menghampiri dirinya. Tiba-tiba seseorang wanita bergelayut manja di lengan Dewa. Dia adalah Siska.

"Sayang kamu kok disini sama nerd?" tanya Siska.
"Sayang? Lo pacarnya kribo?" tanya Lea yang membuat seisi kantin tertawa.

"Lo buta! Gue meluk Dewa, berarti pacar gue ya Dewa!" sarkas Siska. Semula kantin yang ramai menjadi hening. Hawa pun menegangkan.

Preetttt
"Ah lega," ucap Lea setelah mengeluarkan angin. Seisi kantin kembali menertawakan tingkah Lea. Sementara Siska sudah sangat jengkel.

"Dasar udah jelek! Jorok lagi," ucap Siska. Lea menatap Siska kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Ckckc gue tadi baru mengeluarkan magic padahal. Lo bilang gue jelek? Iya dah, gue emang jelek. Tapi, jelekan lo lah. Ya kali orang jelek kaya gue lo tikung," ucap Lea kembali tertawa. Seisi kantin takjub melihat keberanian Lea melawan ratu bullying.

"Stop! Gue kesini mau putusin lo. Sadar diri, Le. Lo tuh jelek sementara gue terkenal. Artinya, kalau gue mau sama lo, itu berarti lo cuma mainan." Dewa yang sedari tadi diam, kini angkat bicara. Wajah Lea kini berubah menjadi sendu. Namun, itu tak berlangsung lama. Karena, pada detik selanjutnya Lea kembali tertawa terbahak-bahak. Seisi kantin menjadi bingung. Bukannya sedih karena baru diputuskan? Lea malah tertawa.

"Ckck, Dewa sayang. Lo pikir gue bakal nangis gitu? Nggak mungkin gue nangisin cowok kaya lo. Lo cuma tamu di hidup gue. Jadi kalau pergi ya gue ucapin good bye. Dan buat lo Siska. Cantik sih cantik, tapi kalau sukanya nikung orang jelek kaya gue, artinya lo lebih jelek," ucap Lea kemudian duduk dengan santai di bangku kantin sambil perlahan melepaskan atribut nerdnya. Seisi kantin termasuk Lia, Dewa dan Siska speechles melihat kecantikan Lea. Kulit yang semula hitam kini menjadi putih bersih. Kepang duanya kini menjadi rambut lurus. Tompel dan kacamatanya pun dilepas.

"Lea?" tanya Dewa begitu syok melihat pacar jeleknya, maksudnya mantan jeleknya yang berubah menjadi bidadari.

"Kenapa? Gue cantik? Mau ngajak balikan?" tanya Lea beruntut yang tanpa sadar diangguki Dewa. Siska pun menginjak kaki Dewa karena kesal. Dewa pun mengaduh kesakitan.

"Hahahaha. Tadi gue jelek, selera lo bukan gue, Wa. Sekarang gue cantik, sorry selera gue bukan lo." Setelah mengatakan itu Lea dengan santai meminun jus jeruknya. Karena sangat malu, Siska menarik Dewa keluar kantin. Sementara penghuni kantin masih memperbincangkan perubahan Lea. Lea pun mengajak Lia keluar kantin.

"Menarik," gumam seseorang yang tak lain adalah Axel.

"Lo ngomong sesuatu, Xel?" tanya Leo yang dijawab gelengan oleh Axel.

Wowwww😈😈 gimana sama sikap Lea? Oke kan diputusin tetap santuy😂😂. Ouh iya jangan lupa Vote, comment and sahre ya teman-teman^^. Berikan kesab kalian buat cerita ini❤. Enaknya update hari apa nih? Komen makanya😂 see you di next part Natadhela readers😍

Sweet Couple Psychopath (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang