Aku menepati janji kepada Angela. Dalam makan malam bersama, aku meminta Lou untuk minta maaf kepada Angela. Tentu saja dia tidak mau mengatakan hal tersebut. Sampai akhirnya Sersan Mayor Mia meminta Lou untuk meminta maaf. Jujur aku tidak tahu kalau dia tahu juga akan masalah ini. Lou pun tunduk dan akhirnya meminta maaf. Entah itu permintaan maaf yang tulus atau tidak, setidaknya Lou mau mengatakannya. Angela pun memaafkan Lou, aku tahu dia adalah orang yang pemaaf.
Selesai makan malam bersama, Serma Mia mengintruksikan agar seluruh penghuni barak no.4 untuk segera kembali ke kamar. Di kamar dia melakukan hal yang disebut, ramah tamah. Yaitu pengenalan antar satu orang dengan orang lain. Selesai acara tersebut, kami diwajibkan tidur karena besok pagi, kegiatan akademi militer akan dimulai. Seluruh personil sudah berada di posisi kasur masing-masing. Sebelum Sersan Mayor Mia meninggalkan ruangan, dia mematikan lampu dan menutup pintu.
Pagi-pagi buta, terdengar suara pintu di dobrak dan sirine berbunyi kencang. Lampu dinyalakan membuatku terbangun dari tidur singkat itu. Aku mengerjapkan mata agar bisa melihat dengan jelas. Tepat di tengah ruangan Serma Mia berteriak-teriak sambil menyalakan sirinenya. Dia memaksa kami untuk segera memakai baju olahraga dan keluar menuju lapangan. Dia hanya memberi waktu 30 detik untuk segera keluar dari barak atau mereka yang telat akan dia sengat dengan petirnya.
Tidak ingin merasakan sengatan petirnya, kami mempercepat pergerakan. 5 detik sebelum usai, semua penghuni barak sudah keluar. Aku dan Lou adalah orang terakhir untuk memastikan seluruh anggota sudah menuju ke lapangan.
Tidak hanya barak milikku saja, tetapi satu angkatan berkumpul di lapangan. Kami memulai hari dengan olahraga. Mulai dari gerakan pemanasan, senam, hingga berlari. Kami berlari keluar akademi dan mulai mengelilingi seluruh kompleks militer di Ibu kota. Kami berlari mulai dari pagi buta hingga matahari menyingsing dari ufuk timur. Kemunculan matahari adalah akhir dari sesi olahraga kami.
Kami semua sarapan serentak, menu makanan hari ini adalah roti dan sosis bakar, dendeng babi, telur mata sapi, susu, serta buah apel. Kami dituntut menghabiskan makanan tersebut dalam kurun waktu 2 menit sebagai bentuk latihan. Karena dalam perang, kita tidak tahu kapan musuh menyerang.
Selepas itu semua, kami harus bergegas mandi. Waktu yang disediakan hanya 1 jam untuk mandi serta bersiap-siap menuju kelas. Situasi kamar mandi membeludak karena waktu yang diberikan sangat terbatas. Pada akhirnya, kami terpaksa mengisi 1 bilik untuk 3 orang sekaligus. Aku, Angela, dan Lou terpaksa mandi bersama.
Kami selesai dan sudah mengenakan PDH dengan rapi. Aku dan Angela pergi ke kelas 15 menit sebelum dimulai. Karena lokasi kelas Medic dan Sniper berbeda, kami pun berpisah di persimpangan dan berjanji bertemu lagi saat makan siang.
Tiba di kelas dan memastikan apakah ini benar kelasku atau bukan. Melihat namaku terpampang di salah satu meja, aku memutuskan untuk duduk dan menunggu kelas dimulai. Tak berselang lama, para prajurit lain mulai memasuki kelas hingga teman sebangku akhirnya datang. Dia laki-laki caucus berambut hijau dan mengenakan kacamata. Aku mempersilakannya duduk dan kami berkenalan.
"Thomas Harley." Kenalnya mengulurkan tangan.
"Luken Odelford." Aku menjabat tangannya.
Instruktur datang dan kelas dimulai. Perkenalan seperti biasa, Instruktur menerangkan tentang mater-materi yang akan kami pelajari selama menempuh pendidikan tamtama ini. Materi hari ini adalah pengenalan tentang kelas Sniper itu sendiri. Kelas berlangsung hingga siang hari.
Siang hari adalah waktu istirahat, dan orang-orang biasanya menghabiskan dengan makan siang di kantin. Aku melihat Angela yang datang dengan seorang temannya, Tony Andreas. Pria Sarkaz ini terlihat ramah dan aku sadar kalau Angela adalah orang yang bisa berteman dengan banyak orang. Itu adalah yang membedakan kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Arknights FanFic] Wings of Steel, Part 1 (DROPPED)
FanfictionSumber Gambar: https://twitter.com/Mbah_Kojim/status/1270166120591273984?s=19 Peringatan: Cerita ini hanyalah fiksi penggemar, tidak ada hubungannya dengan cerita ofisial Sinopsis: Luken memutuskan menjadi tentara dan mengubur cita-citanya membuka t...