Pagi harinya, aku memutuskan untuk mandi sendirian. Di bawah guyuran shower air aku memikirkan tentang kejadian semalam. Tentang bagaimana Sersan Mayor Mia mempermainkan tubuhku dengan kasar. Tidak biasanya aku memikirkan hal ini. Telunjuk menyentuh ujung bibir dan hal pertama yang teringat adalah ciumannya.
"Kau masih gelisah tentang kejadian semalam?"
"Tentu saja. Bagaimana mungkin aku mengabaikan kejadian semalam."
"Lalu kenapa kau membiarkan dia melakukannya?"
"Aku sendiri juga tidak tahu, Ein. Aku tidak tahu harus menolak atau menerimanya."
"Masa muda memang penuh dengan kebingungan. Biar aku tebak. Kau ingin bertemu lagi dengannya?"
"Aku? Tentu saja tidak!"
"Begitu ya."
Meski aku berkata tidak, tapi hatiku berkata sebaliknya. Hanya dengan kejadian beberapa menit semalam bisa merusak pikiranku dalam waktu yang lama. Jika dibiarkan terus, bisa-bisa aku terlena dan melupakan tujuan awal kesini.
Selesai mandi aku bercermin sejenak. Aku melihat bekas kecupan di leher masih membekas. Guna menghindari kecurigaan orang, aku menggunakan plester untuk menutupinya.
Selesai mandi dan bersiap berangkat menuju kelas. Seorang instruktur berpangkat sersan satu masuk kedalam barak kami. Seluruh anggota barak segera berbaris di depan kasur karena orang tersebut ingin membacakan sebuah pengumuman.
Mulai hari ini, Sersan Mayor Mia Victoria tidak lagi mendampingi barak no. 4 lagi karena menjalani hukuman pembebasan tugas, selain itu dia dipindah tugaskan ketempat lain yang tidak bisa disebutkan. Sebagai gantinya, Sersan Satu Tania Opelia akan menggantikan posisinya. Tambahan, dia memberikan konpensasi kepada anggota barak no. 4 yang akan diserahkan kepada ketua untuk sekiranya demi memenuhi kebutuhan operasional barak.
Aku terkejut mendengar pengumuman tersebut. Sersan Mayor Mia pergi meninggalkan kita begitu saja. Atau sejak awal dia sudah tahu kalau dirinya akan dipindahkan. Dan ingin membuat sebuah momen yang membekas untuk kita semua? Terutama, untukku? Tetapi, dia dipindahkan kemana? Dalam pengumuman tersebut tidak dijelaskan kemana dia pergi.
Sepanjang hari aku hanya memikirkan Sersan Mayor Mia. Kemana dirinya pergi sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Kehilangannya membuatku merasa kesepian. Rasa ingin menemuinya kian kuat. Dan itu terus berlanjut hingga malam.
Malam hari, Angela mengajakku pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi. Tidak biasanya dia melakukan hal tersebut, selain itu kebetulan aku memang ingin mencari informasi. Angela sudah duduk manis sembari membaca buku. Sementara aku sibuk menyisir setiap rak yang ada di tempat ini sampai menemukan sebuah buku yang menarik perhatianku. Buku ini berisi informasi tentang pasukan khusus dan elit yang ada dikemiliteran Columbia.
Aku membaca buku tersebut di tempat. Membaca setiap lembar sampai aku menemukan salah satu pasukan elit yang mengganggu pikiranku. Columbia Special Operation Unit. Sebuah pasukan khusus yang sangat dirahasiakan oleh kemiliteran Columbia. Tidak ada penjelasan lengkap seperti pasukan-pasukan lainnya. Itu membuatku berpikir tentang perkataan Sersan Mayor Mia kemarin malam. Tentang kakakku yang berada disebuah kesatuan yang tidak bisa disebutkan. Tentu saja, dia memberiku petunjuk kemana dia pergi.
Aku tersenyum dan mengembalikan buku pada tempatnya. Aku kembali ke Angela dan terlihat bersiap-siap pergi dengan membawa beberapa buku. Kami pergi ke kantin untuk memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Arknights FanFic] Wings of Steel, Part 1 (DROPPED)
FanfictionSumber Gambar: https://twitter.com/Mbah_Kojim/status/1270166120591273984?s=19 Peringatan: Cerita ini hanyalah fiksi penggemar, tidak ada hubungannya dengan cerita ofisial Sinopsis: Luken memutuskan menjadi tentara dan mengubur cita-citanya membuka t...