Chapter 3

113 15 7
                                    

Sesuai janji, kami sekeluarga pergi ke kebun binatang yang berada di pusat kota. Awalnya, kakak menolak untuk ikut bersama kami karena merasa pergi ke kebun binatang adalah hal yang kekanak-kanakan baginya. Memang jarak usiaku dengan kakak terlampau jauh. Kakak sudah berusia 19 tahun dan kemarin baru saja lulus dari SMA tempat dia bersekolah. Sementara aku baru saja berumur 7 tahun dan baru naik ke kelas 2 SD.

Sepanjang perjalanan ayah mengemudi dan berbicara bersama kakak. Ayah meyakinkan kakak untuk meneruskan sebagai seorang tentara seperti beliau. Karena ayah selalu berharap salah satu anaknya menjadi seorang tentara. Kakak menyanggah kalau dia tidak tertarik ke dalam dunia tentara dan lebih memilih untuk menjadi streaming gamer. Dia juga bertanya kenapa tidak meminta Luken saja untuk menjadi seorang tentara? Tentu saja aku yang polos menolak untuk menjadi tentara dan lebih memilih membuka toko bunga.

Pembicaraan tersebut terus berlanjut sampai akhirnya kami masuk ke kebun binatang. Kami masuk dengan membeli 3 tiket orang dewasa dan 1 tiket anak-anak. Untuk memastikan aku tidak lepas dari pemantauan, ayah menggendongku di pundak dan itu membuat jarak pandang kian meluas.

Aku memang seorang pecinta bunga, tapi melihat hewan-hewan lucu adalah hal yang menarik bagiku. Kami berjalan menyusuri setiap kandang dan sesuai dengan rambu jalan yang diberikan. Di depan setiap kandang ayah menjelaskan tentang berbagai hewan hingga kami tiba di kandang burung elang.

Ayah menjelaskan bahwa kita sekeluarga adalah ras liberi yang identik dengan burung elang, terutama Bald Eagle yang menjadi simbol negara Columbia. Aku bertanya kenapa kita para manusia mirip dengan hewan-hewan yang ada di kebun binatang dan ibu yang menjawab pertanyaan tersebut. Ibu bercerita layaknya sebuah dongeng di siang hari.

Dahulu kala manusia itu tidak seperti kita yang sekarang. Mereka sama sekali tidak memiliki gen identik dengan hewan. Tetapi suatu ketika, ras manusia membangkang kepada Tuhan dan mereka pun dirubah menjadi manusia setengah hewan seperti kita sekarang ini.

Rasa penasaranku kembali memuncak. Kenapa manusia bisa membangkang kepada Tuhan? Ibu menjawab kalau hal itu terjadi karena manusia terhasut oleh perkataan iblis. Iblis selalu menyebar kejahatan dan mengajak manusia untuk melakukan hal serupa. Oleh sebab itulah kenapa manusia seharusnya memusuhi iblis. Aku masih ingat bantahanku kala itu. Kenapa kita harus memusuhi iblis kalau kita bisa membuat iblis itu menjadi baik? Ayah dan ibu hanya tertawa mendengarkan perkataan polosku itu. Kami pun lanjut berjalan berkeliling kebun binatang.

Di kebun binatang ini, disediakan sebuah wahana khusus untuk anak-anak. Yaitu memberi makan para kelinci secara langsung. Disana mereka menyediakan wortel dan sayuran lainnya yang diberikan cuma-cuma untuk dipakankan kepada kelinci.

Aku masuk kedalam kadang kelinci dengan membawa seikat wortel. Seketika aku dikerubungi puluhan kelinci yang berusaha menggapai makanan itu. Aku menarik wortel dari ikatan dan memberikan kepada mereka satu persatu hingga habis.

Aku berjongkok dan mulai mengelus-elus kelinci tersebut. Lembut dan berbulu, itu rasa yang aku dapatkan ketika bermain dengan mereka. Aku mengangkat kelinci tersebut dan menggendongnya seperti bayi. Untunglah kelinci tersebut tidak rewel dan bisa aku bawa kemana-mana.

Tujuanku adalah menunjukkan hewan ini kepada keluargaku. Aku mencari keberadaan mereka dan seharusnya tidak jauh dari sini. Aku pun menemukan mereka bertiga sedang bercengkrama melihat binatang lain dengan penuh kesempatan dan tidak menghiraukanku.

"Lihatlah mereka. Itulah wajah asli keluargamu. Mereka sebenarnya sudah bahagia tanpa kehadiranmu. Lihat bagaimana keluargamu sengaja menelantarkanmu."

Aku mendengar suara monster itu lagi. Tapi kali ini, entah kenapa apa yang dikatakan monster tersebut merasuk kedalam hati dan pikiranku. Aku tidak pernah melihat ayah, ibu, dan kakak bisa sebahagia itu. Atau jangan-jangan, aku memang tidak dianggap oleh mereka.

[Arknights FanFic] Wings of Steel, Part 1 (DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang