"What do you want, hua ?" Tanya laki laki jangkung yang berdiri tepat di sebelah Shuhua.
Karena tinggi Shuhua dan laki laki itu berjarak, jadilah Shuhua mendongak untuk menjawab pertanyaan si empu.
"Terserah, sama saja denganmu," jawab Shuhua sambil tersenyum manis, membuat siapapun yang melihatnya pun akan ikut tersenyum. Termasuk laki laki jangkung disebelahnya itu.
Tangan laki laki itu pun bergerak untuk mengusak rambut Shuhua dengan gemas. Membuat Shuhua menggerutu kesal karena rambutnya menjadi berantakan.
"Guan, stop it !" Tegur Shuhua sambil memukul pelan lengan sang pelaku yang tidak henti hentinya mengusak rambutnya.
"I'm sorry, Min Hua," ucap laki laki itu sambil terkekeh pelan.
Shuhua yang sudah terlanjur kesal itu pun memilih untuk pergi dari sana.
"Aku akan pergi ke toilet sebentar. Nanti uangmu akan kuganti," sungut Shuhua sebelum ia pergi meninggalkan laki-laki tampan yang ada disebelahnya itu.
"Tidak usah, i am GuanRich," balas laki laki jangkung itu. Membuat Shuhua memutar bola matanya jengah. Heran dengan kelakuan laki laki yang masih belum ada hubungan apapun dengannya itu.
Tapi, doakan saja mereka agar memiliki sebuah hubungan spesial. Meskipun si laki-laki ini sangat ajaib.
"Whatever".
Sang empu pun lagi lagi terkekeh melihat Shuhua yang sedang kesal itu. Lucu dan imut, baginya seperti itu Shuhua dimatanya sekarang.
Dan benar, Shuhua memang ke kamar mandi. Tapi, ia malah berteriak dan mengacak acak rambutnya sampai semrawut tidak karuan.
Ia salah tingkah karena sikap Guanlin yang sangat mendadak itu.
Mari kita berpikir realistis. Siapapun akan bersikap sama jika diperlakukan seperti itu oleh seorang Kim Guanlin.
Dia tinggi, tampan, dan memiliki senyum yang cerah.
Shuhua mengusap wajahnya menggunakan air guna menenangkan dirinya yang sudah kehilangan kendali. Bisa bisa di panggilkan pemuka agama jika ia terus terusan begitu. Di toilet pula, kan— serem kalo beneran.
Guanlin yang sejak tadi harap harap cemas di depan toilet wanita pun akhirnya tersenyum cerah saat melihat Shuhua keluar dari dalam sana. Guanlin sudah terlanjur khawatir dan berpikir sesuatu terjadi pada Shuhua.
Saat tatapan keduanya bertemu, Guanlin pun langsung tersenyum cerah ke arah Shuhua. Sedangkan Shuhua masih berusaha tetap tenang dan memasang wajah cueknya.
Tidak tau saja didalam dia sudah merapalkan semua mantra agar ia kuat jiwa dan raga untuk menghadapai Guanlin.
"Kau baik baik saja kan ? Kenapa lama sekali ?" Tanya Guanlin penuh cemas.
"Bukan urusanmu," jawab Shuhua sok cuek, pura pura masih kesal dengan Guanlin.
Guanlin akhirnya merasa bersalah. Ia ingat nasehat dari kakak tertuanya, Kim Seokjin.
Kakak tertuanya itu mengatakan, jika wanita itu selalu benar. Meskipun salah, kembali lagi pada pernyataan awal.
Oleh karenanya ia berinisiatif untuk meminta maaf. Ia juga tidak mau terkena amukkan massa— lebih tepatnya, Yoongi karena telah membuat seorang Shuhua kesal.
"I'm sorry, Shuhua. I'm so sor—"
"Ugh.." Shuhua melengkuh tidak nyaman saat ia merasa pipinya basah oleh sesuatu yang basah dan sedikit kenyal.
![](https://img.wattpad.com/cover/222198511-288-k754110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SSAEM [2nd REVISI] ✔
FanfictionKisah cinta yang belum tamat akan diselesaikan dan memiliki akhir indah disini. [Bangchin] Start : 28.04.20 End : 15.08.20 2nd Revisi : 23.10.21 - 24.10.21