"Eh, Yewon ssaem. Apa kita perlu membangunkan sajangnim ?" Tanya Doyoung pada Yewon yang sedang sibuk berselfie ria bersama guru guru lainnya.
"Ah, ya Yewon ssaem. Bangunkan sajangnim. Kami merasa bersalah karena membuatnya tidak bisa tidur tadi. Masa kita juga tidak membangunkannya untuk makan malam ?" Jelas Seunghee dan dibalas anggukan oleh Doyoung dan beberapa rekan mereka yang lainnya.
Yewon bingung, awalnya mereka bertanya. Tapi kenapa mereka akhirnya malah menuntut seperti ini ? Kenapa harus dia ? Kenapa bukan Doyoung saja ? Mereka kan sama sama pria.
"Doyoung ssaem, kau saja. Aku merasa tidak enak masuk ke kamar kalian. Apalagi malam malam begini," jawab Yewon jujur, sejujur jujurnya.
"Tidak ada apa apa di kamar kami, Yewon ssaem. Kami menyimpan semua barang di tas kami. Kau tidak akan menemukan barang aneh disana," tambah Jhonny yang sedang sibuk memanggang daging.
"Lagian ya, hubungan kalian itu sudah terlihat jelas. Jangan ada rahasia diantara kita, Yewon ssaem," celetuk Jiho yang tadi kebetulan ikut membaca pesan dari Yoongi kepada Yewon. Dan serentak, Seunghee beserta Doyoung mengangguk mengiyakan.
Yewon rasanya ingin menghilang saja jika begini. Ia malu jika sudah ada seseorang yang membahas tentang hubungannya dengan Yoongi.
"Sudah, bangunkan saja sajangnim. Sebagai Yewon ssaem, bukan sebagai Yewon yang dikhawatirkan oleh sajangnim" ucap Jiho sambil mengunyah selada air yang seharusnya ia makan bersama daging panggang.
"Apa maksudmu dikhawatirkan ? Sejauh itu ya hubungan mereka ?" Tanya Doyoung yang baru kembali, sambil membawa daging panggang yang sudah matang.
"Iya, dia bahkan tadi mengatakan. Apa Jhonny ssaem tidak genit ? Ya semacam itu lah," Adu Jiho. Jhonny yang terpanggil pun langsung menoleh dan ikut bergabung dalam pembicaraan itu.
"Dan juga, tadi aku juga melihat jika sajangnim mengeluh kepalanya sakit. Karena kalian terlalu berisik," lanjut Jiho sambil mencomot daging yang sudah matang.
"Aku tidak mengintip, hanya saja aku tidak sengaja ikut membacanya tadi" elak Jiho. Sekarang, semua pandangan terfokuskan pada Jiho, sampai tidak ada yang sadar dengan kepergian Yewon.
Ia tidak sanggup jika berlama lama disana. Bisa bisa ia mendapat pertanyaan aneh aneh disana.
"Wah.. apakah kalian berken-can ? Eh ? Kemana Yewon ssaem ?" Tanya Seunghee yang tidak berhasil menemukan Yewon yang awalnya duduk disampingnya.
Setelah itu, barulah mereka semua tersadar jika mereka sudah membuat Yewon tidak nyaman. Dan semua ini, berasal dari seorang Jiho.
"Ah.. kau ini !" Jhonny mengusak kasar rambut Jiho lalu pergi kembali ke arah pangganggangan, diikuti oleh Doyoung. Lalu mereka semua bubar dan kembali fokus pada kegiatan mereka masing masing. Yaitu, makan.
Kriet
Yewon membuka perlahan pintu kamar yang ditempati oleh Doyoung, Jhonny, dan Yoongi. Yewon tidak yakin jika Yoongi benar benar tidur.
Karena terkahir kali Yoongi mengeluh jika kepalanya sakit tapi ia tidak bisa tidur.
Yewon meringis saat melihat Yoongi mengeliat saat ia mulai membuka pintu lebir lebar lagi. Pintunya sedikit macet, jadi suara yang ditimbulkan lumayan keras.
"Yewon ? Kau kenapa kemari ? Kenapa tidak makan saja bersama yang lain ?" Yap, dugaan Yewon benar. Yoongi tidak tidur, lebih tepatnya tidak bisa tidur.
"Kepalamu masih sakit, hm ?" Tanya Yewon sambil berjalan mendekat ke arah Yoongi yang masih berada dalam balutan selimut tebalnya.
Yoongi pun mengangguk sambil mengucek matanya. Sedangkan Yewon sibuk mencari saklar lampu di ujung ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SSAEM [2nd REVISI] ✔
FanfictionKisah cinta yang belum tamat akan diselesaikan dan memiliki akhir indah disini. [Bangchin] Start : 28.04.20 End : 15.08.20 2nd Revisi : 23.10.21 - 24.10.21