Yoongi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi di jalanan kota. Sungguh, dia sudah sangat tidak sabar untuk bertemu Yewon. Yoongi langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam halaman rumah Yewon.
Yoongi mengetuk pintu rumah Yewon–bukan rumah orang tua Yewon dengan tidak sabaran. Sampai yang di dalam berteriak geram karena ia tidak berhenti mengetuk.
Ekspetasi tidak seindah realita. Benar, sekali.
Padahal Yoongi berharap yang muncul adalah Yewon. Tapi tidak, yang ia hadapi bukan Yewon. Melainkan, Tuan Kim.
Haha, goodbye world.
"Selamat malam," sapa Yoongi sambil membungkuk. Harus sopan dan bersikap baik kepada calon mertua. Itu poin penting, jangan sampai lupakan itu.
"Kau ini, sudah bertahun tahun tetap nakal ya ?" Tuan Kim menarik telinga Yoongi sekilas lalu mengomel.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Tuan Kim langsung masuk dan memanggil Yewon dan mempersilahkan Yoongi masuk.
Yoongi menarik kedua sudut bibirnya lalu mengekor pada Tuan Kim. Kenangan dimana saat ia dipukul menggunakan tongkat sakti itu sangat bersejarah baginya. Bahkan sampai sekarang pun ia masih mengingatnya dengan jelas.
Tak butuh waktu lama. Yewon segera turun saat mendengar panggilan sang ayah.
"Sajangnim ?" Pekik Yewon.
Ia tidak menyangka, tamu yang datang adalah Yoongi. Ia kira itu hanya tetangga atau siapapun itu. Karena jujur, jarang sekali ada orang yang berkunjung ke rumahnya.
Yoongi semakin melebarkan senyumnya saat melihat Yewon.
"A-ada apa ?" Yewon sedikit ngeri melihat senyum Yoongi yang sangat lebar, seperti Joker.
"Persiapkan dirimu untuk sebuah kejutan, Yewon".
"Ah ya, terima kasih nona Cho".
"Ahaha, tidak.. tanpamu aku juga tidak akan bisa keluar dari dunia itu tanpamu nona," wanita bermarga Cho itu masih setia memegang pipinya yang masih terasa nyeri akibat tamparan dari si kekasih.
"Aku minta maaf, kau harus menanggung hal yang tidak seharusnya".
"Ah.. ini.." wanita itu mengelus perut bagian bawahnya pelan.
"Tidak apa, aku bersyukur bisa mendapatkannya." Wanita itu mengusap ujung matanya yang tiba tiba berair.
Anak ini, memang tidak pernah diinginkannya. Tapi, ia akan merawatnya dengan baik. Dan jangan sampai ia mengikuti jejak ibunya, memasuki dunia yang salah itu.
"HEY !"
"Siapa dia ?!"
Pria itu lagi lagi berlaku kasar pada nona Cho. Ia mencengkram kedua bahunya dengan kuat.
"Aish ! Aku muak denganmu ! Jauh jauh dariku ! Dasar menjijikkan !" Wanita bermarga Cho itu menepis keras keras lengan pria dihadapannya itu.
"Kau ! Jangan pernah menggangguku lagi ! Dan ya ! Anakku, jangan kau sentuh dia !" Wanita itu menunjuk pria dihadapannya itu dengan wajah muakknya.
Matanya sangat merah, menunjukkan bagaimana sangat emosinya dia. Air mata yang sudah ia tahan sedari tadi mulai mengalir di pipinya.
"Nikmati kehancuranmu," finalnya.
Lalu ia pergi meninggalkan pria itu. Dan ya, ini pertemuan terkahir mereka. Jangan sampai pernah bertemu lagi.
"Eomma akan menjagamu, sayang.." ucap wanita itu lirih di sela isakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SSAEM [2nd REVISI] ✔
FanficKisah cinta yang belum tamat akan diselesaikan dan memiliki akhir indah disini. [Bangchin] Start : 28.04.20 End : 15.08.20 2nd Revisi : 23.10.21 - 24.10.21