19. SSAEM : Jay dan Eunbi

301 50 18
                                    

"Kau bisa kan ? Vernon ?" Vernon tersenyum miring lalu terkekeh.

"Apa maksudmu ? Bukannya kau dulu mati matian menjauhkanku dari Yewon ? Lalu kenapa kau sekarang memintaku menjaganya untukmu ?"

"Kau bisa mengambilnya dariku. Tapi, perasaanya tetap miliknya. Biarkan dia yang memilih. Dan doakan saja aku bisa kembali," balas Yoongi.

"Tidak mungkin kau tidak tau kan, dia dulu menyukaiku. Bahkan, pertemuan kalian karenaku. Ya kan ?" Vernon memalingkan wajahnya dan kembali terkekeh. Nada bicaranya kali ini terdengar sedikit tidak mengenakkan.

"Aku tidak merasa khawatir. Dulu itu sudah termasuk masa lalu. Tidak mungkin kau tidak tau itu kan ?" Yoongi terkekeh menanggapinya.

Padahal niatnya sudah baik untuk menemui Vernon. Ia berniat mengatakan padanya jika ia memiliki kesempatan kedua untuk mendapatkan Yewon, tapi responnya malah seperti ini.

"Bisa saja aku yang ada hari ini adalah kau di esok hari, Yoongi. Jangan bersikap seperti itu." Vernon mulai meradang

"Ah ya, aku akan berangkat pada hari kelulusan. Tenang saja, aku tidak akan menganggumu lagi setelah itu. Tapi, tidak tau lagi ya dengan takdir." Yoongi menepuk bahu Vernon sebanyak dua kali sebelum ia melewati tubuh Vernon.

"Aku berbaik hati denganmu Vernon. Gunakan itu sebaik mungkin. Jika Yewon menolakmu, bukan salahku," lanjut Yoongi.

Kemudian ia pergi dari sana meninggalkan Vernon, sendirian.


"Yewon, kau mau menikah denganku tidak ?"

"A-apa ? Menikah ?"

"Iya, menikah. Tapi nanti, saat aku sudah sukses".

"Ya ya, aku tau aku ditinggal lulus dengan incaranku. Ya ya.." sela Eunbi yang masih sibuk membolak balik lauknya. Muak sekali rasanya melihat hal hal seperti ini.

"Ada Jay, tenang saja," Goda Yoongi, ia menendang pelan kaki Jay yang ada dihadapannya.

"Apa ? Aku tidak bisa mendengarmu, hyung. Makanan ini sangat lezat, sungguh".

"Aish.." Desis Yoongi sedikit kesal.

"Jay." Eunbi menopang dagu sambil menatap Jay yang dengan tenang menyantap makanannya di sebelahnya.

"Hm ?" Jay menoleh dengan pipinya yang membesar karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Kau suka denganku, ya ?"

-

"Noona, aku bingung harus bagaimana. Apa yang harus aku lakukan ?"

"Yasudah, bilang saja padanya jika kau akan pergi. Dan ya, berjanjilah akan kembali".

Mungkin akhir akhir ini Yoongi sering menelpon kakaknya itu. Tapi bahasannya tidak jauh jauh dari masalah Yewon dan kegalauan Yoongi.

"Tapi noona, kau tau kan. Aku ikut beasiswa itu sama saja dengan teken kontrak dengan klub basket itu. Setelah lulus aku juga harus bermain dulu kan, disana".

"Aku tidak mau membuat dia menunggu terlalu lama, noona".

"Makannya cepat kembali bodoh !"

"Jika aku melepaskannya, bagaimana ?"

"Ck ! Kau ini garang wajahmu saja, dalammu lembek sekali".

"Ya bagaimana dong.."

"Berhenti merengek dan bertindaklah bodoh ! Sudah ! Aku sibuk !"

Pip

Panggilan berakhir.

Yoongi memutar bola matanya. Ia menghirup udara dalam dalam lalu membuangnya.

SSAEM [2nd REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang