Chapter 7: Showing The Hatred

74 5 0
                                    

"Selamat pagi."

Mina dan Momo hanya bersungut-sungut.

"Kenapa?"

Momo berkacak pinggang. "Tega sekali kau pada kami, Seongwoo-ssi."

"Kami sudah melihat percakapanmu dengan Nayeon-eonni kemarin." Mina menambahkan.

Seongwoo tersenyum. Tentu saja Nayeon seceroboh itu.

"Hai, Seongwoo! Ingin berangkat sekarang?" Nayeon tiba-tiba muncul dengan pakaian yang sudah rapi.

"Iya, tapi kelihatannya dua adikmu ini marah padaku."

Mina memalingkan wajahnya, sedangkan Momo melipat tangannya di depan dada. Melihat itu, Nayeon tertawa. "Dia memang menyebalkan. Marah saja padanya."

"Hei, itu cuma candaan. Lihat, aku membawa ayam goreng untuk kalian," Seongwoo menunjukkan bawaannya, "ini dari brand kesukaan kalian. Yakin tidak mau?"

Momo segera merebut tas plastik itu dari tangan Seongwoo. Masih dengan raut wajah sebal, dia berkata, "Terima kasih."

"Sekarang aku sudah boleh mengantar Nayeon?"

"Kau membawa mobil, kan?" Nayeon bertanya.

Seongwoo mengangguk. "Ya. Ada apa?"

"KAMI IKUT!" jawab Mina dan Momo bersamaan. Nayeon hanya terkikik mendengarnya.

Seongwoo baru menyadari dua perempuan berkewarganegaraan Jepang itu telah mencangklong tas masing-masing. Mau tidak mau, dia pun menuruti Mina dan Momo.

"Kalau begitu, ayo sarapan dulu."

***

Nayeon mengutak-atik ponselnya yang telah diberikan Seongwoo tadi. Satu-satunya pesan masuk, selain chat mereka kemarin, berasal dari Jinyoung. Nayeon menghela napas. Selama ini, dia hanya mengerjakan tugasnya sebagai wakil Jinyoung dan jarak antara mereka adalah jarak yang wajar untuk jabatan mereka itu. Akan tetapi, kali ini Nayeon harus mengorbankan profesionalitasnya untuk menjaga hubungan orang lain.

Kenapa?

"Masih tinggal, Nayeon?"

Nayeon yang sedikit tersentak kaget segera menoleh ke sumber suara. "Oh, iya. Aku menunggu teman-temanku. Kau sendiri kenapa belum pulang, Dowoon?"

Lelaki yang teridentifikasi sebagai Dowoon itu mengangguk. "Aku ada janji dengan Seongwoo setelah ini. Oh, aku mau memesan makanan, kau mau menitip?"

Nayeon melihat jam tangannya: pukul tiga siang. Masih ada tiga puluh menit sebelum Mina dan Momo selesai dengan kelasnya. Dia akhirnya mengiyakan tawaran Dowoon, "Iya, tolong pesankan ice americano untukku. Terima kasih."

"Tunggu di sini sebentar, ya."

Setelah Dowoon pergi, Nayeon berhenti memainkan ponselnya. Gadis itu kemudian mengambil paperbag dari tasnya dan meletakkannya di sebelahnya.

Haruskah aku mengembalikannya sekarang?

Seragam olahraga Jinyoung yang dipinjamkan kepadanya tempo hari itu sudah bersih dan terlipat rapi di dalam sana. Ia hanya tinggal memberikannya ke pemiliknya saja.

"Kau di sini rupanya."

***

Dengan sebuah kotak makanan dan sebuah kotak minuman berisi dua gelas ice americano, Dowoon kembali ke tempat duduk Nayeon tadi. Dari jauh dia bisa melihat bahwa gadis itu tidak ada di sana. Namun, dia tetap melangkahkan kakinya menuju meja tersebut.

Love You | 좋아해 • im nayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang