Pertemuan

1.7K 91 12
                                    


Hari senin berakhir dengan lambat. Kanao merapikan peralatan sekolahnya dan beranjak pulang. Masih ada siswa yang lalu lalang, namun tak seramai tadi.

Di perjalanan pulang, Kanao melihat seorang pemuda yang tengah dipukuli oleh beberapa senior di jalanan yang sepi. Dengan langkah cepat ia segera menghampirinya.

"YAMERO SENPAI!!!" teriak Kanao

"Eh, ada gadis manis. Nee siapa namamu?" tanya seorang pemuda yang ber name tag Douma

"Jangan ganggu kami sialan! Enyah kau dari sini gadis mungil!" bentak temannya

Bukannya menghiraukan perkataan dua senpainya itu, Kanao dengan berani melepas paksa cengkraman pemuda beranting hanafuda dari pemuda yg membentaknya.

Nafasnya nampak terangah dan wajahnya sudah babak belur, itu membuat Kanao sangat marah.

"JANGAN KAU SENTUH TEMANKU BRENGSEK! KALIAN BERANINYA MAIN KEROYOKAN. DASAR PECUNDANG!!!"

"Wah, ucapanmu menyakiti hatiku gadia manis. Kau harus menerima balasanku," ucap douma dengan wajah riangnya

Kanao mendecih tak suka

"Kau berani sekali ya! Aku suka gayamu. Nah kenalkan namaku Akaza. Bisakah kita pergi malam ini nona?" ucapnya sambil menepuk seragamnya yang kotor

"ENYAHLAH KALIAN! ATAU AKU AKAN BERTERIAK!!!!"

"Pelankan suaramu sayang. Kami tidak tuli lo,"

Kanao mendekatkan dirinya dengan douma lalu berbisik pelan "Kau tau shinazugawa sensei kan? Dia kakak ipar ku lo"

Seketika tubuh douma mematung. Ia sangat terkejut mendengarnya. Shinazugawa adalah guru paling killer di sekolahnya. Ia juga jago bela diri dan pernah juara taekwondo dan judo olimpiade nasional.

Bisa bahaya jika ia dan akaza melanjutkannya. Bukan hanya remuk, mungkin dirinya akan segera pindah alam.

Melihat perubahan ekspresi temannya, akaza menarik tubuh kanao agar tak sedekat itu. Ia pikir douma sedang terkena serangan jantung karena dibisiki sesuatu.

"Jadilah pacarku. Jangan dengannya. Dia itu playboy sialan,"  ucap akaza seraya menepuk pundak kanao, namun segera ditepis olehnya.

Mereka berdua membuat Kanao jijik. Tubuhnya bergidik ngeri membayangkan bagaimana jadinya jika berpacaran dengan mereka. Huwekkk membayangkan saja membuatnya ingin muntah.

Douma yang mulai menyadari kesalahannya segera menarik akaza menjauh.

"Oi teme, aku belum mendapatkan jawaban darinya," bentak akaza

"Matilah kau sebelum diterima olehnya," balas douma ketus

"HEH APA MAKSUDMU! KAU INGIN AKU MEMBUNUHMU HA!!!"

"Dia itu adik iparnya shinazugawa sensei bodoh. Kalau kau ingin mati silahkan, aku si masih ingin hidup,"

"Apa kau bercanda?"

"Untuk apa aku bercanda lalu membawamu perg dodol!"

"KUSOOOOO!!!!"

Setelah kedua seniornya pergi. Kanao segera membantu pemuda dg anting hanafuda berdiri. Ia menatih dan menuntunnya pulang.

"A-no no..na. arigatou," ucap pemuda itu

Kanao hanya menganggukan kepalanya. Lalu kembali berjalan.

"Wa-tashi wa Tan..jirou Ka-kkamado uhukkk,"

"Kanou Tsuyuri. Yorushiku ne kamado-kun. Mampir rumahku dlu ya. Aku harus mengobatimu," ucap kanao lembut.

"Tapi.."

"Tak ada tapi-tapian" potong kanao dengan cepat.

Setelah perbincangan ringan itu, tak ada lagi pembicaraan hingga mereka sampai di depan rumah sederhana milik kocho bersaudara.

"Tadaima" ucap kanao seraya membawa masuk Tanjirou.

"Okaerinasai, araa araa kenapa dia kanao-chan?" tanya kanae

"Ceritanya panjang nee-san," tutur kanao

Di saat ia mendudukan tanjirou di sofa, shinazugawa muncul dibelakangnya tiba-tiba.

"Oi bocah, kau kenapa?"

Kanao berjengit kaget mendengar pertanyaan yang mirip dengan suara teriakan. Ia heran dengan kanae nee-san, kenapa betah sama orang yang suka teriak-teriak seperti dia. Merepotkan saja.

"Oi kau, lebih baik kau berganti seragam dulu. Biar aku yang mengobatinya," ucap shinazugawa sambil menepuk pundak kanao.

Kanae pun sudah menyiapkan p3k tadi selama mereka berbincang-bincang. Atau lebih tepatnya shinazugawa yang berbicara sendiri.

"Nee kanao, kau dengar kan. Biar sanemi-kun yang mengobati. Kau ganti dlu seragamu," ucap kanae dengan lembut dan menyerahkan kotak p3k kepada shinazugawa sanemi.

******

Setelah selesai berganti pakaian, kanao segera kembali ke ruang tamu dan mendapati Tanjiro sudah diobati lukanya. Mereka tengah berbincang hangat. Saat kanao mendekati mereka, seulas senyun hangatnya menyambut Kanao.

"Nah, karena hari mulai larut dan kau terluka. Bagaimana kalau kau diantar oleh sanemi-kun?" usul Kanae dengan riang

"Aku? Yang benar saja kanae" ucap Sanemi menunjuk dirinya sendiri.

"Ayolah anata, nanti kalau dia dipukuli bagaimana? Kanao-chan pasti sedih,"

"Kumohon shinazugawa san," timpal kanao sambil memberikan puppy eyes nya

Kalau sudah begini apa boleh buat, sanemi tak bisa menolak dan menyakiti hati mereka.

"Tak apa kanae sensei, tsuyuri-san, aku bisa pulang sendiri," tolak Tanjirou

"Sanemi-kun sudah mau ko," tutur kanae lembut

"Jangan dipaksa kalau dia tak mau," ujar sanemi sambil melangkah keluar

"Anataaa," ucap kanae gemas

"Pfffttt" kanao menahan tawanya

"Araa araaa, kau ingin menertawakan kami ya kanao-chan?"

"Ehehe nee-san sangat lucu, gomene "tutur kanao

"Kalau gitu kami pamit dlu ya, Oi bocah. Mengapa kau diam saja. Ayok cepat!"

Tanjirou mengangguk, ia berterima kasih kepada kanae dan kanao. Setelah itu menyusul shinazugawa yang sudah menunggu di depan rumah.

"Ittekimasu"

"Itterasai"

Kanao Love Story || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang