Akhir pekan di bulan Oktober, udara masih hangat karena belum pergantian musim. Walau kadang sesekali turun hujan dan udara menjadi dingin tak menyurutkan niatan hati seorang Iguro Obanai untuk menikahi pujaan hatinya.
Semua persiapan dan biaya pernikahan sudah dilunasinya. Iguro sangat senang, karena akhirnya bisa memiliki Mitsuri seutuhnya.
Di ruangan Mitsuri
Teman-teman dari gadis berambut pink itu masih membantunya mempersiapkan diri. Termasuk Kanae yang tengah membantunya untuk memoles make up di wajah ayunya.
“ Ara-araa kau cantik sekali hari ini Mitsuri-chan,” puji Kanae setelah selesai memoles wajah sahabatnya itu.
“ Huwaaa kanae-chan, aku akan menjadi seorang istriiii. Perasaanku sangat bahagia hingga rasanya ingin menangis huwaaaa,” ucap Mitsuri sambil terisak di pelukan sahabatnya.
Kanae mengelus punggung sahabatnya itu. Ia juga pernah merasakan perasaan yang sama. Bahagia dan haru membuatnya menangis. Keduanya masih saling memeluk.
Hingga suara ketukan pintu membuat mereka melepas pelukannya dan melihat ke arah pintu yang terbuka.
“ Kanae nee-san, mitsuri nee-san, semua sudah siap. Iguro-san sudah menunggu di altar,” ucap Kanao
Kanae dan Kanao mengantar Mitsuri menuju altar. Suasana begitu khidmat. Semua pasang mata tertuju pada mempelai wanita yang begitu cantiknya dengan gaun putih yang membalut tubuh sexi-nya. Iguro sampai tak berkedip melihatnya.
Selain kedua mempelai yang menarik perhatian, Tak disangka Rengouku bersedia menjadi pendeta di pernikahan sahabatnya. Dengan senyumannya yang khas ia memulai acara pernikahan tersebut.
Mitsuri dan Iguro saling berhadapan, bergantian mengucap janji yang sebelumnya diucapkan oleh Rengoku.
“Mitsuri Kanroji, aku memilihmu menjadi istriku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita dan inilah janji setiaku yang sangat tulus.” Ucap Iguro mantap
Dilanjutkan oleh Mitsuri yang mengucapnya dengan nada penuh haru.
“Iguro Obanai, aku memilihmu menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita dan inilah janji setiaku yang sangat tulus.”
Setelah kedua mempelai saling mengucap janji, dilanjutkan dengan acara tukar cincin dan ciuman sebagai tanda sahnya mereka berdua menjadi pasutri baru. Tepuk tangan dan tangis haru haru mengiringi pernikahan mereka.
“Apa aku bisa menikahinya? Dengan keadaanku yang sekarang pastilah mustahil,” batin Tanjirou sambil melirik kekasihnya yang tengah terharu dengan pernikahan ini.
Acara demi acara berlangsung dengan lancar. Sampailah pada akhir acara dimana kedua mempelai itu melempar bunga pada para hadirin.
Tanjirou melihat kekasihnya itu ditarik oleh Aoi untuk ikut berada di deretan yang memungkinkan untuk mendapat bunga. Di susul Nezuko di belakangnya.
“ Aku harus mendapatkannya,” ucap Aoi bersemangat.
“Aku pasti dapat,” sahut Nezuko tak mau kalah.
Sedang Kanao hanya bersiap mengulur tangannya setinggi mungkin untuk meraih bunga yang akan dilempar sebentar lagi.
Melihat kelakuan ketiga gadis itu membuat Shinobu sedikit iri. Dirinya kurang tinggi untuk bisa meraih bunga yang akan dilempar. Maka dari iru, ia hanya memperhatikannya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanao Love Story || END
FanfictionPROLOG Berkisah tentang gadis SMA yang periang nan baik hati bernama Kanao Tsuyuri. Ia tinggal bersama kedua kakak angkatnya yaitu Kanae Kocho dan Shinobu Kocho. Kehidupannya yang sedari awal memang tak baik, membawa Kanao pada kekosongan yang berk...