Beban yang Hilang

592 55 26
                                    

" Ini semua salahku, tapi aku juga ingin memperbaiki kesalahanku. Beri aku kesempatan untuk menjelaskan,"

Seperti yang telah  dikatakan, wanita paruh baya itu menjelaskan semuanya dari awal. Kisah singkat tentang dirinya dan Kanao.
Wanita itu menatap kosong ke arah anaknya yang tengah terbaring.

Shinobu duduk dekat jendela dengan didampingi Tomioka, sedang Kanae berada di sofa sudut ruangan dengan Shinazugawa. Mereka dengan sabar mendengar wanita itu bercerita.

“ Dulu aku menikah muda dengan ayahnya Kanao tanpa restu kedua orang tuaku. Mereka tak mengakui pernikahanku dan juga Kanao. Karena hal itu, keluarga kecilku tinggal di pinggir kota. Di sebuah desa dengan rumah sederhana,” ucap wanita itu

Awalnya semua berjalan baik, keluarga sederhana yang hidup di pinggiran kota adalah keluarga yang damai. Namun, karena himpitan ekonomi yang semakin mendesak, membuat perempuan muda ini mengambil pekerjaan sampingan selain menjadi pemandu lagu di tempat karoke, ia menjadi PSK.

Siang malam ia habiskan untuk mencari uang, namun jerih payahnya dihabiskan cuma-cuma oleh sang suami. Pria itu menghabiskan uangnya untuk mabuk-mabukkan dan berjudi.ia kesal, sangat kesal dengan sikap suaminya yang tak tahu diri itu.

Kehidupan begitu keras dijalani oleh gadis kecil ini, ia tak pernah menghabiskan waktunya untuk bermain bersama anak-anak seumurannya. Selama sang ibu pergi bekerja, ialah yang mengurus rumah, mulai dari memasak, menyapu,mencuci pakaian dan pekerjaan rumah lainnya ia kerjakan sendiri.

“ Hingga suatu hari, ayahnya Kanao marah-marah karena mengetahui pekerjaan sampinganku. Ia melempar piring dan gelas yang ada di dapur. Membuat pecahan kaca berserakan dimana-mana dan Kanao melihatnya. Aku yang sangat muak dengannya mengajukan pisah lalu mengajak Kanao pergi namun dia mendorongku dan menarik Kanao untuk kembali masuk ke rumah. Setelahnya, aku tak tahu lagi bagaimana Kanao bisa tinggal bersama kalian.”

"Aku ingin memperbaiki semuanya, aku sangat menyesal. Sungguh, aku harap kalian mengerti dan mengizinkannya tinggal bersamaku setelah dia sadar nanti," tutur wanita itu dengan nada memohon.

Semua yang berada di ruangan itu terkejut. Jelas. Terutama Shinazugawa yang tak terima dengan permintaan konyolnya.

“KAU!!!” geram Shinobu

"Setelah semua yang kau lakukan pada Kanao, dengan mudahnya kau meminta kami memberikannya padamu. Jangan harap aku akan mengizinkannya!!!" ketus Shinazugawa

Kanae masih terisak dalam pelukannya, tak ingin ikut campur lebih dalam. Ia lebih mengkhawatirkan Kanao yang belum sadar daripada keinginan wanita itu.

"Maka dari itu, aku hanya ingin terlepas dari beban yang terus menghantuiku karena belum bisa menjadi ibu yang baik untukknya," tukasnya cepat.

"Itu adalah hukumanmu! Salahmu yang meninggalkan anakmu dengan ayah yang tempramen sepertinya," celetuk Tomioka

Kali ini, ia benar-benar kesal. Manusia seperti dia memang pantas menyesal sampai akhir hayatnya.

"Kau tidak tahu bagaimana keadaannya saat pertama kali kami bertemu dengannya!!!!"

“Pantas saja!! pantas jika dia memiliki trauma dan kebiasaan buruk. Pantas saja dia kesulitan mengekspresikan emosinya. Pantas saja dia hiiksss....hiikss”

Shinobu tak mampu menyelesaikan ucapannya, air mata terus mengalir membasahi pipi mulusnya. Hatinya sangat sakit dan amarah yang meledak-ledak tadi membuatnya pusing.

Melihat kekasihnya dalam kondisi mengkhawatirkan, Tomioka mengajak Shinobu untuk pulang dan beristirahat di rumah.

Tak ada satupun diantara mereka yang menyangka bahwa sosok Kanao memiliki masa lalu yang sulit. Kanae pikir, dulu dia adalah anak jalanan yang tak memiliki rumah, tetapi kenyataan yang sebenarnya lebih parah.

Kanao Love Story || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang