P R O L O G

56.5K 1.9K 86
                                    

Yang baru mampir kesini, jangan lupa mampir ke cerita lain yuk.. Ada Mas Raffa, Abang Rama dan Kang Mas Rasen 😁

***

Sera & Sena.

Gadis cantik itu tampak mengerjap menatap liontin yang di dalamnya terdapat foto dirinya bersama sang kekasih beserta nama mereka yang terukir disana.

"Cantik" komentarnya sembari menolehkan kepala ke samping. Menatap lelaki yang hampir satu tahun ini menjadi kekasihnya.

"Aku senang kalau kamu suka" ujar Sena yang kemudian menarik kepala Sera agar bersandar pada pundaknya, yang sama-sama duduk di atas karpet ruang tamu sambil bersandar pada sofa. Seragam osis masih melekat di tubuh mereka.

Sena bilang mau memberikan sesuatu tapi ketinggalan di rumah. Jadilah lelaki itu mengajak Sera ke rumah sekaligus mengerjakan tugas dan belajar bersama, karena kurang dari sebulan mereka ada UAS untuk kenaikan kelas tiga.

"Sen, antar pulang sekarang ya? Udah sore, takutnya ayah sama ibu nyari soalnya ponselku ketinggalan, nggak hafal nomor ayah juga" Sera mengangkat kepala kemudian menatap Sena hingga mempertemukan tatapan mereka.

"Sebentar lagi ya Ser? Di luar masih hujan. Tunggu sedikit reda okay?"

Sera menghela nafas kemudian mengangguk. Mau tak mau menuruti perkataan Sena. Gadis cantik itu kembali menyandarkan kepala ke pundak kekasihnya.

"Di rumah kamu memangnya nggak pernah ada orang ya?" yang diangguki sang kekasih. "Papah sering ke luar kota, terus mamah nemenin. Paling ada bibi, tapi disini cuma sampai siang. Rumahnya nggak jauh dari sini, jadi kalau aku butuh sesuatu tinggal ke rumah bibi"

"Ohhh.."

Lalu keduanya diam. Membiarkan helaan nafas mereka saling beradu hingga menciptakan suara yang memenuhi ruangan. Hingga akhirnya suara Sena memecah keheningan.

"Sera?"

"Iya Sena"

Refleks Sera kembali mengangkat kepala dari pundak Sena.

"Kamu pernah ciuman?" Sera menggelengkan kepala. "Belum. Cuma pernah nonton di film-film" katanya sambil tersenyum malu yang membuat Sena jadi gemas sendiri lalu mencubit ujung hidung gadis cantik dihadapannya.

"Mau nyoba?"

"Hah?"

"Mau nyoba rasanya berciuman?" ulang Sena dengan pendar mata meyakinkan.

Setelah berpikir beberapa saat, Sera lantas menganggukan kepala.

"Boleh. Tapi sebentar saja"

"Iya"

Sena lantas menunduk. Namun saat ujung hidung mereka menempel, Sena tidak bisa menahan senyum melihat Sera yang langsung terpejam erat.

Cup.

Hanya satu kecupan kilat. Yang membuat Sera langsung mengerjapkan mata dengan pandangan bingung.

"Sudah?" tanyanya heran. Pasalnya, ciuman Sena tidak seperti di film-film yang pernah dirinya tonton.

"Bibir kamu lembut"

Sena tersenyum manis kemudian mencapit ujung dagu gadis cantik dihadapannya sebelum kembali menempelkan bibir mereka. Tidak seperti beberapa saat lalu yang hanya berupa kecupan singkat, kali ini Sena memberikan lumatan lembut yang membuat keduanya terlena. Lalu dengan gerakan amatir, Sera mencoba membalas lumatan sang kekasih.

"Se..na" suara Sera tersendat bersama dengan detak jantung yang menggila ketika jemari Sena bergerak melepas kancing seragamnya.

"Kamu percaya sama aku 'kan?" dahi mereka saling menempel dengan deru nafas yang saling beradu.

"Heum" melihat anggukkan kepala Sera, kedua sudut bibir Sena lantas tertarik ke atas.

***

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang